Cover by pinterest
Follow sebelum membaca
•••••••••••••••••••••••••
Seseorang yang menyombongkan kecantikannya, dan merusak mental orang lain tidak pantas untuk hidup.
-The Secret Of SilentKiller.
Anna merasakan kejanggalan terhadap kasus pembunuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baik dalam keluarga, persahabatan maupun percintaan. Kepercayaan adalah hal yang paling penting. It's okay jika kamu belum bisa mempercayai aku. Karena seperti hubungan, kepercayaan juga butuh waktu untuk tumbuh. -The Secret Of Silentkiller-
Shey berjalan dengan tergesa-gesa menuju kampus. Hatinya berdebar kencang, rasa gugup menyelimuti dirinya. Namun jika menyangkut nyawa cinta pertamanya Shey bahkan rela mengorbankan dirinya pada Silentkiller.
Di malam hari, Shey mendapatkan pesan kalau David bersama Silentkiller. Monster itu mengatakan.
Jika kau tidak datang, maka bersiap bersiap. Besok berita kematian David akan menjadi topik hangat di kampus.
Tentu saja Shey tidak akan tinggal diam. Meskipun harus melawan maut pun akan Shey lakukan.
Shey berjalan menuju gudang bekas yang berada di belakang kampus. Bulu kuduknya meremang akibat suasana malam yang mencekam, pikirannya ingin lari dari tempat mengerikan ini, tapi hatinya menginginkan untuk tetap melangkah menuju David.
Di sisi lain, Anna telah sampai di gerbang kampus. Anna pergi dengan alasan menjemput Shey di rumah. Anna bergegas berlari menyusul Shey, yang Anna tau Shey akan pergi ke gudang bekas.
Claretta meneleponnya, dan memberi Anna petunjuk. Claretta ingin melaporkan kejadian ini kepada polisi dan tentu saja Anna melarangnya. Jika tidak maka korban selajutnya pasti Claretta.
"Jangan takut Anna, monster itu tidak akan membunuhmu,"ucap Anna pada dirinya sendiri.
Anna yakin meskipun Anna di depan Silentkiller, dia tidak akan membunuh Anna. Karena jika monster itu ingin membunuhnya kenapa tidak sejak pertemuan pertama. Atau saat Anna menyerangnya?
Sekarang Anna paham, Silentkiller hanya ingin membuat hidupnya tidak tenang.
Anna mematung, melihat seorang laki-laki tinggi memakai hoodie hitam di depannya. Untung saja laki-laki itu membelakanginya.
Kakinya terasa kaku, bahkan pikiran Anna berkali-kali berteriak menyuruh Anna untuk bersembunyi, tapi Anna malah berdiri seperti orang bodoh!
Tiba-tiba seseorang membekap mulutnya dari belakang dan menyeretnya secara paksa ke semak-semak. Anna memberontak sekuat tenaga.
"Diamlah Anna, ini aku Elle!" Ucapan itu membuat Anna langsung diam. Elle menyingkirkan tangannya dari bibir Anna.
Anna menoleh ke belakang dan ternyata benar. Orang itu adalah Elle.
Lelaki yang sangat Anna rindukan.
Tanpa berpikir Anna langsung memeluk Elle dengan erat. "Aku merindukanmu."
