Jangan Pergi

278 39 1
                                    


Annyeong, ada yang kangen sama Elle? Xixixixi

Jangan lupa untuk selalu memberikan vote untuk mengahargai penulis, jangan jadi siders. Ga baik buat kesehatan hati, okay?

 Ga baik buat kesehatan hati, okay?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku mencintaimu, bagaimana bisa kamu meninggalkan aku di saat aku sudah mencintaimu. Semua pria memang jahat, mereka selalu menyakitiku
-The Secret Of Silentkiller-



Ryeon. Di hidup Anna Ryeon adalah hal yang paling berharga. Meskipun mereka sering bertengkar karena hal-hal kecil, Anna tidak pernah membenci ataupun bisa marah dengan waktu yang lama. Sejak kecil Ryeon selalu mengurusnya, Ayahnya selalu sibuk dengan bisnisnya. Ryeon adalah sosok Ibu baginya, Anna sangat menyayangi Ryeon melebihi siapapun di dunia ini.

Ryeon selalu berpikir bahwa kasih sayang akan membuat Anna bahagia, dan melupakan perpisahan kedua orang tuanya. Lain halnya dengan Ayahnya, Ayahnya berpikir Anna akan bahagia jika dengan uang.

Anna tidak pernah merasa kekurangan, semua kebutuhannya terpenuhi. Hanya satu yang tidak terpenuhi. Sosok Ibu yang sangat Anna rindukan.

Setelah Ibunya meninggalkannya, apakah Ryeon juga? Tidak, Anna tidak sanggup hidup jika itu terjadi.

Di ruangan ini, Anna menatap Ryeon yang berbaring tak berdaya. Dokter tampak memasangkan alat bantu oksigen ke hidung Ryeon. Anna menutup mulutnya, agar tangisannya tidak pecah. Dokter sudah memperingatkan jika Anna membuat keributan, maka dokter terpaksa menyuruh Anna menunggu di luar. Anna tidak ingin itu terjadi, dia ingin ada di sisi Ryeon. David memeluk Anna, mencoba menenangkan gadis itu.

"Kakakku akan baik-baik saja 'kan?"

David mengangguk, mengusap punggung Anna."Iya, pasti. Tenanglah Anna."

Dokter mengambil alat defibrilator, menempelkannya pada dada Ryeon, membuat dada Ryeon terangkat saat alat itu menyengat jantungnya.

Anna menutup matanya, tidak sanggup melihat semua itu. David mengepalkan tangannya, dia tidak menyangka Felix akan berbuat sekejam ini. Dengan melukai Ryeon, itu sama saja menyakiti Anna. Felix benar-benar rubah licik yang tidak bisa di percaya.

Ryeon sempat membuka matanya, tatapannya sayu. Sangat lemah, Anna menangis sesenggukan menggelengkan kepalanya berkali-kali."Tidak Rye, aku tidak akan memaafkan mu jika kamu pergi. Bertahanlah, ku mohon." Isak Anna.

Ryeon menutup matanya perlahan, bersamaan dengan alat Elektrokardiogram yang menunjukkan garis lurus. Dokter menundukkan kepalanya, menatap Anna dengan pandangan sulit di artikan. "Maaf, sepertinya-

"Tidak! Kakakku belum meninggal!" Pekik Anna memotong ucapan Dokter.

"Anna, Dok-

"Diam David! Rye sudah berjanji akan selalu bersamaku. Kakakku tidak pernah mengingkari janjinya, kau tidak mengenal kakakku dengan baik, jadi kau diam saja!" Anna berlari ke arah Ryeon, Anna meremas dan mengguncang dada Ryeon.

The Secret Of Silentkiller End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang