Dilema

263 42 0
                                    

Selamat datang di kisah AnnaElle.

Maaf untuk typo, dan kalimat yang salah.

Ingat vote^~^

Yang ga vote, fiks musuhan sama Elle_-

Kamu tidak pernah tau bagaimana sakitnya saat seseorang menghina fisikmu, Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu tidak pernah tau bagaimana sakitnya saat seseorang menghina fisikmu, Anna. Kamu sempurna, itulah sebabnya kamu tidak akan paham apa yang di rasakan oleh orang-orang sepertiku.
-The Secret Of Silentkiller-



Anna mengerjapkan matanya beberapa kali kala sinar matahari menyilaukan matanya, hal pertama yang dia lihat adalah wajah Elle yang tampak tampan meskipun pria itu tertidur dengan bibir yang sedikit terbuka. Anna tersenyum, mengangkat tangannya untuk merapikan rambut Elle yang berantakan. Gerakan tangannya terhenti, Anna lupa tentang satu hal.

"Apa yang kamu lakukan, Anna. Sadarlah."Anna berniat turun dari kasur, menyadari hal itu Elle langsung menarik pinggul Anna dan memeluk gadis itu dengan erat. Anna terdiam merasakan detak jantung Elle yang tidak karuan.

"Jangan pergi, tetaplah seperti ini," ucap Elle dengan suara seraknya.

Anna hanya bisa pasrah, otaknya berputar mengingat kejadian kemarin malam. Malam dimana, Elle kembali mengirim keraguan di hati Anna.

Flashback on.

"Axel aku mau tidur,"rengek Anna.

"Tidurlah, kamu mau aku tidurkan?" Goda Elle terkekeh pelan.

Anna memukul lengan Elle."Tidak, aku ingin tidur sendiri."

"Kenapa? Kamu takut? Ayolah Anna. Aku pandai mengendalikan diri, jika tidak aku pasti suda-

"Diam!" Anna melemparkan bantal ke wajah Elle, melihat pipi Anna yang mulai memerah Elle tersenyum kecil. Setidaknya Anna sudah mulai menjadi Anna yang dia kenal, Elle merasa tersiksa jika Anna mengucapkan hal-hal kasar padanya.

"Tidurlah, aku berjanji tidak akan melakukan hal-hal yang aneh." Elle berucap dengan wajah serius, Elle bisa mengendalikan dirinya selagi Anna ada bersamanya. Seperti yang sudah Elle katakan, Anna adalah tuas pengendalinya. Tanpa Anna, Elle tidak bisa mengendalikan dirinya.

Anna berbaring, tidak ada pilihan selain mempercayai Elle. Meskipun begitu Anna tetap tidak bisa memejamkan matanya.

"Kamu tidak ingin tidur?" Anna menatap Elle jengkel.

"Baiklah." Elle menarik laci di nakas sebelah tempat tidur, Anna diam-diam memperhatikan apa yang Elle lakukan. Pria itu mengambil dua butir pil tidur dari laci, jadi Elle masih mengkonsumsi obat itu?

Anna mengubah posisinya menjadi duduk."Jangan meminumnya, Axel." Suara Anna berhasil menghentikan obat itu masuk ke bibir Elle. Elle menoleh, lalu tersenyum. "Aku tidak akan bisa tertidur tanpa obat ini, Anna. Aku sudah meminumnya sejak usia 15 tahun."

The Secret Of Silentkiller End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang