Perkara Selena

365 42 137
                                    

Selamat membaca cerita ini 🤍

Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku 🤍

Bakal ada tokoh baru, yang tak kalah mengundang emosi.

Aku pasti akan menggaruk wajah gadis bernama Selena itu jika dia menggoda Elle-ku lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pasti akan menggaruk wajah gadis bernama Selena itu jika dia menggoda Elle-ku lagi.
-The Secret Of Silentkiller-


New York.

LDR, ternyata lebih susah dari yang Anna bayangkan. Sepanjang hari yang dia lakukan hanya menatap layar ponselnya, menunggu pesan dari Elle. Helaan napas kasar terdengar berkali-kali, ini belum apa-apa. Tapi, Anna sudah merindukan Elle.

Anna memasukkan kedua tangannya di saku Hoodie-nya, cuaca hari ini cukup dingin untuk sekedar jalan-jalan di taman. Untuk mengusir rasa rindunya, tentu saja Anna harus melakukan aktifitas lain, agar pikirannya stuck pada Elle.

Namun ada yang aneh, Anna merasa ada seseorang yang mengikutinya sejak tadi. Ingin menoleh, tapi Anna takut. Panik, Anna mempercepat langkahnya.

Sementara seseorang berpakaian serba hitam, mengikutinya dari belakang. Tangannya di masukkan ke dalam saku, pria itu mempercepat langkahnya saat targetnya menyadari keberadaannya.

"Siapa dia? Silentkiller? Sudah lama dia tidak muncul."Pikir Anna terus mempercepat langkahnya.

Jengah, Anna menoleh ke belakang. Namun tidak ada siapapun di sana."Kemana dia? Aku harus segera pergi." Anna kembali melanjutkan langkahnya, pria itu mengintip dari balik pohon.

Bibirnya menyunggingkan senyuman devil."Dia cerdik,"batin Felix.

Bukan  Felix namanya jika menyerah begitu saja, nyatanya. Felix tetap mengekori Anna dengan hati-hati. "Dasar bodoh, dia meninggalkan Anna sendirian. Sementara aku mengincarnya."

Anna menghentikan langkahnya kembali, menoleh ke belakang. Lagi-lagi tidak ada siapapun. Anna jelas-jelas merasa ada yang mengikutinya, apakah ini hanya khalayannya saja?

"Arghh, aku terlalu banyak menonton film." Anna menggosokkan tangannya, jika Elle ada disini.  Maka dia bisa mencari kehangatan di dalam pelukan Elle.

Anna memukul kepalanya."Dasar bucin."

Memutar badannya, Anna terkejut. Felix berdiri di hadapannya sambil melambaikan tangannya, tidak lupa dengan senyuman di bibirnya.

"Felix? Sejak kapan kau disini?"

"Aku tidak sengaja melihat mu. Aku dengar Elle pergi ke Singapura?"

Anna menganggukkan kepalanya."Iya."

"Mau minum kopi?" Tawarnya.

Anna yang pada dasarnya tidak enakan, mengiyakan tawaran Felix.

Laki-laki itu tersenyum, meraih tangan Anna. Memasukkannya ke dalam saku hoodie-nya. "Disini dingin." Tangannya di tarik menuju kedai kopi yang ada di dekat taman.

The Secret Of Silentkiller End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang