Bab ini khusus untuk Elle, dan keluarganya. Jadi Anna kemungkinan ga muncul ya.
Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku 🤍
Aku berusaha berubah untukmu, tapi nyatanya. Aku tetap orang yang sama, aku masih sama.
-Elle-Seperti yang sudah Elle katakan, sore ini Elle akan menemui Felix setelah beberapa tahun tidak bertemu. Mobilnya berhenti di taman umum, tempat pertama kalinya mereka bertemu beberapa tahun yang lalu. Saat belum ada dendam di antara mereka berdua.
Keluar dari mobilnya, Elle tampak keren dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, di tatapnya kursi panjang di depannya. Kenangan masa lalu, kembali menghampiri pikirannya.
Flashback on.
London, 3 tahun lalu.
Elle berlari kecil untuk menyusul Alex yang sudah jauh di depannya, hari ini. Untuk pertama kalinya Elle mau keluar dari kamarnya, bisa di katakan Elle masih trauma dengan dunia luar.
Alex memaksanya untuk keluar, tentu berat bagi Elle beradaptasi disini. Setelah membunuh pria yang menyebabkan kehancuran keluarganya, Elle menjadi trauma, dan tidak ingin keluar dari kamar. Untung saja Alex berhasil membujuknya.
Karena tidak kuat berlari, Elle memilih berhenti, mengatur napasnya yang tak beraturan.
Tiba-tiba ada seekor anjing kecil yang menghampirinya, sepertinya anjing itu menyukai Elle, anjing itu menggoyang goyangkan ekornya sambil menggonggong.
Gemas, Elle mengambil anjing kecil itu. Memeluknya, sesekali dia juga mencium anjing kecil itu. Membuat gemas orang-orang yang melihatnya.
"Anak anjing, dimana pemilikmu?" Tanya Elle, yang di tanya hanya menggonggong. "Andai saja aku bisa memahami apa yang kau katakan," kekeh Elle.
"Dia bilang, kau sangat tampan."
Elle beralih menatap pria bertubuh jangkung di depannya.
"Apakah dia milikmu?"
Pria itu mengangguk."Bukankah dia lucu?"
Mata Elle tidak bisa berpaling menatap pria di depannya, dia sangat tampan, pasti banyak yang kagum padanya."Andai aku bisa tampan sepertimu,"gumam Elle pelan.
"Kau mengatakan sesuatu?"
Elle menggeleng, sadar akan sesuatu. Elle langsung memberikan anak anjing lucu itu pada pria di depannya.
Pria itu langsung menggendong anak anjing itu dengan penuh kasih sayang.
"Namaku Felix."
"Aku, Ze- aku Elle."
"Nama yang bagus, cocok denganmu." Pujian itu membuat Elle menjadi tidak percaya diri, karena wajah tampan yang kini dia miliki. Bukanlah dirinya yang sebenarnya, akankah Felix mengatakan hal yang sama, jika wajahnya masih seperti dulu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Silentkiller End✔️
Literatura FemininaCover by pinterest Follow sebelum membaca ••••••••••••••••••••••••• Seseorang yang menyombongkan kecantikannya, dan merusak mental orang lain tidak pantas untuk hidup. -The Secret Of SilentKiller. Anna merasakan kejanggalan terhadap kasus pembunuh...