Cover by pinterest
Follow sebelum membaca
•••••••••••••••••••••••••
Seseorang yang menyombongkan kecantikannya, dan merusak mental orang lain tidak pantas untuk hidup.
-The Secret Of SilentKiller.
Anna merasakan kejanggalan terhadap kasus pembunuh...
Selamat membaca jangan lupa vote sebelum membaca ya sayangku 🤍
Jangan lupa baca ceritaku yang satu lagi, judulnya, Ayo Jatuh Cinta!
Oke, sekian dari pidato saya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bahkan jika Anna ingin pergi, aku tidak akan membiarkannya. Anna hanya milik Elle. -The Secret Of Silentkiller-
Claretta berjalan pelan-pelan, berusaha agar derap langkahnya tidak terdengar. Di depannya, Alex terlihat sedang menatap foto keluarganya.
Ayahnya sudah lama meninggal, tidak ada yang tau bagaimana Ayahnya bisa meninggal. Hanya Alex yang tau, tentu saja. Alex yang membunuhnya.
Cup~
Sebuah ciuman mendarat di pipi Alex, dia tidak terkejut. Lagipula siapa lagi yang berani menciumnya selain Claretta.
"Kamu tidak terkejut?" Claretta mengembungkan pipinya.
"Siapa lagi yang berani melakukan itu?"
"Setidaknya berpura-pura terkejut, agar aku senang."
Alex menyunggingkan senyumannya."Aku tidak suka berpura pura Cla, kamu tau kan. Hanya Elle yang membuatku harus berpura-pura baik di hadapan Anna. Pria itu dia sudah terobsesi dengan Anna."
"Lupakan itu, bagaimana jika mengantar aku ke kampus?"
Alex melirik Claretta."Untuk apa mobil yang aku berikan? Aku ada urusan."
"Urusan apa? Sebentar saja." Bujuk Claretta memegang tangan Alex.
Alex menepis tangan Claretta."Kamu ingin mengawali pagi dengan hukuman? Duniaku bukan kamu saja. Jangan mengangguku untuk hal hal kecil!"
Claretta berdecak,"Baiklah!" Sahut Claretta kesal, lalu meninggalkan Alex.
Bukan Alex namanya jika tidak menahan Claretta untuk pergi, Claretta tau Alex akan menahannya. Senyumannya tercetak, Alex menariknya ke dalam pelukannya.
Setelah beberapa saat, Alex menguraikan pelukannya.
"Pergilah."
Claretta melangkahkan kakinya meninggalkan kediaman Alex, sementara Alex meraih jaketnya. Hari ini, dia akan sedikit bermain dengan Anneth.
Gadis itu harus di beri pelajaran, agar dia tau. Kalau Alex bukanlah orang yang bisa di remehkan.
Kampus.
Elle menunggu Anna di kantin, awalnya mereka ingin ke kantin bersama tapi Dosen memanggilnya. Elle memilih untuk bermain game sembari menunggu Anna. Jujur dia sangat risih dengan tatapan gadis gadis ini, mereka menatap Elle seakan Elle adalah makanan.
