Menyusul Elle

352 45 134
                                    

Hmmm udah mau menuju ending nihh, mungkin sekitar 15-20 part lagi..masih lama wkwk😂

Aku udah nyiapin ending yang humm, aku ga sabar mau ngetik ending sebenarnya 😂

Jangan lupa vote, kalau banyak yang vote pasti aku rajin update:")

Oh, ya. Bakalan ada adegan yang akan membuat kalian ingin memiliki pacar sekarang juga😜

 Bakalan ada adegan yang akan membuat kalian ingin memiliki pacar sekarang juga😜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu lebih cantik. Meskipun dia lebih cantik, hanya kamu yang aku cinta. Hanya kamu yang bisa membuat aku bahagia, hanya kamu Anna. Selena, dia bukan apa-apa di bandingkan denganmu.
-The Secret Of Silentkiller-


Elle menatap benda pipih itu, entah sudah berapa lama Elle menatapnya. Anna tidak memberinya kabar sejak kemarin, di telepon pun tidak di angkat. Elle memangku wajahnya, menunggu ponsel itu berdering.

"Apakah dia marah? Lagipula aku akan membunuh Selena nanti. Jadi tidak perlu marah 'kan?"

Yah, Elle memang berencana untuk membunuh satu orang lagi sebelum benar-benar keluar dari sisi kelamnya. Bagaimanapun juga, Selena adalah halangan yang tidak bisa Ia sepelekan. Tatapannya penuh obsesi, Elle yakin Selena bukanlah wanita biasa.

Selena sama sepertinya.

Tangannya refleks mengambil ponselnya yang berdering, namun senyuman di bibirnya memudar melihat sang penelepon bukanlah Anna, melainkan Alex.

"Ada apa?"

"Kau sudah ke rumah itu? Kau mengingat sesuatu?"

"Belum, rumah itu sudah di jual. Aku harus membelinya."

"Jadi, kau ingin aku mengirimkan uang untuk membayar itu?"

Nada bicara Alex terdengar dingin.

"Akan aku ganti saat sukses nanti."

"Tidak perlu, aku sedang senang sekarang."

Elle menaikkan sebelah alisnya."Senang? Kau membunuh lagi? Dasar psikopath."

Alex tertawa.

"Jika aku psikopath, kau apa? Malaikat maut? "

"Aku tutup."

Belum sempat Alex membalas, Elle memutuskan sambungan telepon sepihak. Lelah menunggu, Elle menyandarkan punggungnya di sofa."Anna, aku merindukanmu."

New York.

Alex tidak berhenti mengumpat saat Elle memutuskan sambungan telepon. Dia belum selesai bicara, dia ingin meminta pendapat tapi Elle malah menutup telepon.

"Kau kenapa?" Suara itu? Alex berharap tidak akan mendengar suara itu lagi. Claretta, bagaimana Alex bisa menyingkirkan Claretta dari hidupnya. Haruskah dia membunuhnya?

The Secret Of Silentkiller End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang