"Siapa yang mau ikut aku ke cafe?!" Teriak jisung ditengah ruangan dorm mereka hari ini.
"Berisik! Pagi-pagi sudah teriak tidak jelas!" Ucap seungmin kesal namun jisung mengabaikannya dan kembali mengacungkan tangannya tinggi.
"Siapa yang mau ikut aku ke cafe?!"
"Pagi-pagi buta kau mengajak kami untuk ke cafe? Tak salah?" Tanya changbin heran, namun jisung kembali mengabaikannya dan mengacungkan tangannya lagi.
"Siapa..."
BRUUUKK
"Aku! Aku!" Ucap felix setelah tadi dia terjatuh didepan jisung karena terburu-buru lari, member lainnya panik melihat tangan felix yang lebam karena terkantuk meja namun felix hanya tersenyum lebar dan mengacungkan lengannya tinggi.
"Aku mau ikut han!"
"Felix, lenganmu..."
"Tak apa-apa chan hyung, han-ie ayo felix udah siap!" Ucapnya antusias, jisungpun tersenyum lebar dan menggandeng tangan felix.
"Ayo, hyung akan memberikan cake manis untukmu adik manis."
"Kita hanya berbeda satu hari jika kau lupa." Ucap felix kesal namun tetap menurut dan pergi bersama dengan jisung.
.
.
.
"Aku ingin makan di restoran ini, sepertinya enak." Gumam jisung ketika melihat review mukbang salah satu youtuber makanan disebuah restoran didaerah cheondam, jisungpun bangkit dan melihat sekitar.
"Siapa yang bisa aku ajak yah?" Ucapnya melihat sekeliling kamarnya yang sepi, jisungpun melangkahkan kakinya keluar kamar dan melihat jeongin dengan seungmin tengah memainkan ponselnya sepertinya mereka sedang bermain game.
"Ya! Kalian ayo kita ke restoran di cheondam."
"Malas." Ucap mereka bersamaan.
"Oh ayolah, kalian harusnya beruntung diajak kencan olehku." Ucap jisung kesal, namun mereka mengabaikannya.
"Antarkan aku kumohooonnnn."
"Han-ie mau kemana?" Tanya felix yang baru saja masuk ke dorm, jisungpun memandang felix yang menaruh sepatu latihannya.
"Ya! Beruntung sekali kembaranku datang, felix ayo kita berkencan ke cheondam."
"Jangan mau felix, jisung bahkan felix baru saja pulang latihan."
"Tak apa-apa seungminie, ayo felix ganti pakaian sebentar yah."
"Aku mencintaimu felix!" Teriak jisung pada felix yang berjalan ke kamarnya, jisungpun memandang seungmin meledek dan seungmin siap melemparkan botolnya pada jisung jika saja jeongin tak menahannya dan berteriak jangan bertengkar.
.
.
.
"Fel?"
"Iyah? Han-ie masih mau makan?" Tanya felix, jisung yang berjalan disamping felix menggeleng dan menggenggam tangan mungil felix.
"Terimakasih." Ucapnya, felix berhenti berjalan bersama dengan jisung dan memiringkan kepalanya tak mengerti.
"Terimakasih untuk apa?"
"Karena sudah mau menemaniku." Ucapnya, felix hanya bisa terkekeh.
"Felix hanya menemani han-ie, felix tahu han-ie sedang dalam mood buruk jadi felix ingin moodmu kembali bagus." Ucap felix, felixpun kembali berjalan dan jisung menatapnya diam sebelum akhirnya berlari kearah felix dan memeluk pinggang felix yang entah kenapa semakin kecil saja.
"Kenapa hm?" Ucap felix lembut.
"Aku menyayangimu." Ucap jisung, felixpun terkekeh.
"Felix juga sayang han, ayo pulang sebelum chan hyung dan minho hyung mengomel." Ucap felix, jisungpun tertawa dan mengajak felix berlari kearah dorm mereka.
.
.
.
"Ada yang melihat felix?" tanya chan, han yang tadinya melihat youtube diponselnya mengalihkan pandangannya ketika mendengar nama kembarannya disebut.
"Felix? Memangnya ada apa hyung?" tanya changbin heran.
"Sejak pagi hyung sudah tak melihatnya dikamar dan sampai sekarang dia belum pulang, hyung tidak tahu apakah dia sudah makan apa belum."
"Kalau begitu aku akan mencarinya." ucap han dengan memasukan ponselnya kedalam saku celananya dan mengambil jaketnya.
"Tumben? Biasanya kau akan memilihtidur didorm." tanya seungmin heran.
"Berbeda jika belahan jiwaku yang menghilang, aku tak bisa kehilangan belahan jiwaku."
"Han, sungguh aku kesal mendengar kata-katamu." keluh minho namun han mengabaikannya dan memilih keluar dan pergi ke perusahaan mereka karena instingnya mengatakan kembarannya ada disana.
.
.
.
"Fel, kau ada didalam?" tanya han ketika perlahan membuka pintu latihan menari karena tadi dia mendengar dari staff jika felix ada di ruang latihan, melihat seorang pria tengah duduk didean cermin dengan posisi menunduk han memutuskan untuk menghampirinya perlahan.
"Aku tak tahu harus melakukan apa?" gumam felix, han pun hanya diam karena sepertinya felix belum menyadari keberadaannya.
"Ini berat, aku tak tahu harus melakukan apa? Meskipun aku menyukai pekerjaanku dan fansky, tapi tetap saja ini berat." gumamnya lagi, han yang mendenarnya langsung terdiam kareena tahu felix dalam kondisi down. Pantas saja felix menghilang, karena felix tak pernah ingin membernya tahu apa yang dia rasakan dan lebih memilih pergi sendiri dengan merenungi semuanya sendiri sampai kondisinya lebih baik agar bisa menemui member lainnya.
"Aku harus apa? Aku harus melakukan apa?"
"Fel..." panggil han dengan memeluk felix dari belakang, felix yang terkejut langsung memandang ke cermin dan tahu jika han kini tengah memeluknya.
"H-han datang kesini, sejak kapan?" tanya felix gugup, namun han hanya diam memandang felix dari cermin.
"Han..."
"Aku bersedia mendengarkan keluh kesahmu, tak perlu sungkan selama ini kau juga selalu menemaniku disaat aku sedang membutuhkan bantuan."
"Han-ie..."
"Menangislah, peluklah aku." ucapnya, felixpun akhirnya terisak dan berbalik agar memeluk han dan han dengan senantiasa membalas pelukan felix.
"Aku takut dianggap cengeng jika mengeluh, maaf." rengek felix, han hanya bisa tersenyum gemas dan mengelus kepala felix lembut.
"Tak apa-apa, bahkan kita memiliki seseorang yang lebih cengeng." ucapnya, mendengar itu felix hanya tertawa meskipun sedikit tersengguk.
"Terimakasih, terimakasih han."
"Aku lebih berterimakasih padamu, terimakasih karena sudah lahir dan bertemu denganku felix." ucap han, mendengar itu felix hanya tersenyum dan memejamkan matanya menikmati kehangatan pelukan han.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (Felix Harem)
FanfictionNggak ada deskripsinya cuman tentang 8 bucin felix dengan latar cerita yang berbeda-beda BxB Non baku yang nggak suka BL menjauh sana!!!