12. Benci

2.1K 214 4
                                    

Sebenarnya, han jisung bukanlah tipe orang yang suka membenci orang atau tak suka dekat dengan orang lain. Jisung terkenal ramah dan juga menyenangkan bagi orang disekitarnya, maka tak aneh jika jisung terkenal di sekolahnya dan memiliki banyak teman.

Namun banyak yang tak mengerti, kenapa lee felix menjadi seseorang yang amat jisung tak sukai dan terkesan jisung sangat membencinya. Jika kalian tanya bagaimana lee felix itu, maka aku akan perkenalkan.

Felix terkenal disekolahnya karena sifatnya yang ceria dan selalu tersenyum manis, felix anak yang baik dan selalu membantu guru dan teman-temannya maka dari itu felix dijuluki sebagai uke sejuta umat disekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix terkenal disekolahnya karena sifatnya yang ceria dan selalu tersenyum manis, felix anak yang baik dan selalu membantu guru dan teman-temannya maka dari itu felix dijuluki sebagai uke sejuta umat disekolahnya. Reputasinya juga sangat baik disekolah dan dia cukup pintar, maka aneh bukan jika anak-anak lainnya tak pernah paham dengan pemikiran jisung yang membenci felix tanpa sebab.

Oh aku lupa sebuah kalimat tentang benci...

.

.

.

"Astaga manis sekali anak itu." Pekik hyunjin gemas sampai membuat jisung dan seungmin yang tadinya sedang makan memandangnya bingung.

"Kau kenapa?"

"Lihatlah, lee felix ada disana." Tunjuk hyunjin pada kedai makanan disekolah mereka dan memperlihatkan felix yang tengah meloncat-loncat senang sambil berbicara antusias dengan penjaga kedai yang tertawa melihat tingkah felix, jisung sontak berdecih dan kedua temannya langsung memandangnya.

"Apanya yang menggemaskan, aku tak suka melihatnya."

"Heeehhhh, kau sudah tak normal yah? Orang macam felix yang bagaikana malaikat ataupun bayi kau benci seperti itu?" Ucap seungmin aneh, jisungpun mengendikan bahunya.

"Bagiku anak itu hanya berusaha bersikap menggemaskan, namun jatuhnya malah mengerikan."

"Jisung, jujur saja. Kau menyukai felix bukan?" Tanya hyunjin menuntut, jisungpun tertawa.

"Aku? Menyukainya? Kalian gila!"

"Kenapa? Bagiku itu logis saja, lagipula kau tak menyangkalnya." Balas seungmin, dan entah kenapa jisung tak suka kata-kata yang seungmin ucapkan barusan.

.

.

.

Rapat osis yang baru saja jisung hadiri benar-benar membuat jisung penat setengah mati, bukan karena jisung tak suka karena sebenarnya jisung benar-benar menginginkan menjadi anggota osis disekolahnya. Namun ada hal yang membuatnya jengah yaitu pria yang disampingnya yang sejak tadi berceloteh tanpa henti mengenai konsep pentas seni yang tadi mereka rapatkan.

Salahkah lee minho yang seenak jidat malah membuatnya setim dengan pria kecil yang dia benci sejak mengenalnya di masa ospek sehingga membuatnya harus berbelanja keperluan menghias panggung dan jisung terus memikirkan caranya menyumpal anak kucing ini.

"Dan lagi, kau tahu jisung? Minho sunbae bahkan mengatakan jika sebaiknya kita adakan kontes pria memakai heels dengan pakaian renang! Hahahaha kenapa minho sunbae bisa jadi ketua osis sedangkan dia..."

"Bisakah kau berhenti bicara?!" Sentak jisung dengan berbalik dan memandang felix yang terkejut.

"J-jisung-ssi..."

"Sial sekali, kenapa aku harus satu tim denganmu? Aku muak mendengarkan suaramu sejak tadi dan kau malah berkicau seperti tokoh tweety, bisakah kau diam!" Bentaknya, felixpun berusaha menahan air matanya dan mengangguk.

"M-maaf, aku tak akan bicara apapun lagi." Lirihnya, jisungpun memandang wajah felix yang mulai memerah dan ujung matanya sudah siap meluncurkan air matanya.

"Cih, cengeng sekali."

"Jisung benci felix yah?" Tanya felix ketika jisung berbalik, jisungpun menghela nafas dan kembali berhadapan dengan felix.

"Iyah, aku amat membencimu."

"Tapi kenapa? Apa felix melakukan kesalahan pada jisung?" Tanyanya serak dengan menahan tangisannya, jisungpun menggusak kepalanya.

"Yah, kau melakukan kesalahan. Kesalahan besar!"

"K-katakan, katakan kesalahan felix nanti felix bakalan perbaiki kesalahan felix." Ucap felix terisak.

"Kau..." ucapnya terhenti ketika melihat felix menangis, jisungpun mengusap wajahnya kasar.

"Arrgh!!!!" Teriaknya frustasi.

"Kesalahanmu adalah karena kau terus muncul didepan mataku dan juga didalam pikiranku!"

"H-hah?" Jisungpun mengacak kembali rambutnya yang sudah berantakan dan menghela nafas.

"Aku benci ketika kau tertawa sangat manis sampai rasanya aku ingin mengurungmu dan membawamu untuk aku simpan sendiri, aku benci mendengar tawamu yang bahkan itu bukan karenaku, aku benci melihatmu ramah pada semua orang dan itu membuatku terasa semakin jauh, aku benci kau terus menerus berlari didalam pikiranku tapi sulit untuk mendekatimu. Aku benci padamu, aku benci mengakui jika aku amat menyukaimu."

"Jisung suka felix?" Tanya felix polos, jisungpun memandang felix yang mengerjapkan matanya polos dan hidungnya memerah bekas menangis tadi dan itu sungguh menggemaskan.

"Yah, aku menyukaimu." Ucapnya, felixpun tersenyum lebar.

"Felix juga suka jisung koq! Hehe."

Tolong, jisung rasanya mimisan dan ingin pingsan sekarang juga.

.

.

.

"Apa-apaan ini?! Bagaimana bisa kau jadian dengan felix?!" Teriak heboh hyunjin ketika jisung menggandeng felix yang menikmati susu kotaknya nikmat kearah meja kantin yang sering mereka bertiga tempati, jisungpun hanya terkekeh canggung.

"O-oh itu..."

"Kau bukan temanku lagi, astaga lixeuku kenapa kau mau jadian dengan tupai ini?!"

"Berisik hyunjin, kukuncir bibir memblemu lama-lama!" Ucap seungmin kesal.

Poor hyunjin

End

Selanjutnya kapal siapa yah? Sumpah aku rada bingung nentuin kapal, oh gimana kalau coba angts? Seru gak tuh?

MINE (Felix Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang