Tenang guys ini bukan kisah horror wkwkwkwk....
Bukan rahasia umum jika hyunjin dan felix kini tengah dekat layaknya kekasih meskipun diantara mereka belum ada yang meresmikannya, hyunjin selalu menemani felix melaksanakan tugasnya sebagai koordinator kelompok dari desa yang menjadi tempat mereka melaksanakan tugas kkn kampus mereka. Meskipun menggemaskan, felix mampu menjadi koordinator yang dapat diandalkan oleh semua ketua kelompok beberapa tempat.
Namun akhir-akhir ini tugas yang didapatkan felix cukup menyita waktu dan tenaga yang banyak untuknya, mungkin hyunjin agak kesal namun dia juga agak sedih melihat kesayangannya selalu pulang dalam keadaan letih dan dia tak mampu melakukan apapun untuknya.
"Capek?" Tanya hyunjin saat felix baru saja tiba dan mendudukan tubuhnya di sofa tempat mereka tinggal sementara selama 3 bulan ini, felixpun hanya bisa mengangguk dan menaruh kepalanya dipundak lebar hyunjin.
"Kepala desanya nyebelin, kasih ijin aja kayak kasih duit milyaran. Susah banget dibujuknya." Keluhnya, hyunjinpun tersenyum dan mengusap pipi bertaburkan bintang tersebut.
"Yah wajar, namanya juga lagi usaha naklukin hati orang yang gak pernah ngerti acara ginian. Yang pentingkan niat kamu baik bikin program donor darah, itukan bukan program umum yang suka dilakuin banyak orang."
"Iyah juga sih."
"Udah makan?"
"Belum, tadi jisung ngajak makan sih dijalan tapi aku gak nafsu sama sekali." Ucapnya, hyunjinpun menghela nafas.
"Yaudah aku siapin makan buat kita berdua yah? Kebetulan aku juga lapar." Ucapnya, felixpun mengangguk dan memutuskan menunggu hyunjin menyiapkan makanan untuk mereka berdua dengan mengerjakan pekerjaan yang dituntut dosen pembina mereka.
.
.
.
Sebenarnya hyunjin agak keberatan ketika felix meminta ijin pada mereka semua untuk pulang sebentar ke kota mereka karena ada urusan mendadak yang dosen mereka berikan pada felix, namun felix menekankan pada hyunjin agar mengijinkannya diikuti dengan beberapa teman-teman kknnya juga yang ikut membujuk.
Bukannya apa-apa, tapi perjalanan dari desa mereka ke kota mereka tinggal itu cukup jauh dan butuh waktu 6 jam memakai mobil. Dan lebih gilanya lagi felix akan menggunakan motor bersama dengan teman posko lainnya untuk kesana. Gila! Felix bisa sakit atau ada resiko lain jika mereka menggunakan motor seperti itu.
"Aku gak akan apa-apa koq, janji deh kita bakalan istirahat ditengah jalan jadi ijinin yah?"
"Iyah jin gue juga gak akan celakain felix koq."
"Bukan gitu min, gue cuman..."
"Seungmin jago koq bawa motornya, gak apa-apa yah?" Tanya felix, hyunjinpun hanya diam dan akhirnya mengangguk pasrah.
"Yaudah, kalau istirahat atau nyampe kasih tau yah?" Felixpun mengangguk cepat dan dengan segera bergegas pergi bersama seungmin dan jisung menepuk pundak hyunjin sampai hyunjin memandang jisung.
"Lo over kayak gini ke felix, emang udah ada status?"
Sial, jisung kapan sih nggak berkata sejujur itu?
.
.
.
Hyunjin masih ingat jika baru kemarin sore felix berangkat ke kota mereka namun dia sudah mendengar jika felix sudah sampai ke desa mereka pagi ini. Bukan maksud hyunjin ingin felix segera sampai di desa ini, dia malah memaksa felix untuk menginap sampai besok malam saja agar felix bisa beristirahat.
Dengan segera hyunjin berlari dari tugasnya dipuskesmas dekat poskonya dan membuka pintu rumah singgah mereka, hyunjin hanya terengah-engah dan melihat felix tengah tertidur disofa didekat pintu rumah dengan pakaian yang sama dengan kemarin dan juga helm yang menggantung dilengannya.
"S-seungmin mana?" Tanya hyunjin pada lia yang tengah membawa bantal dan selimut untuk felix.
"Udah balik ke poskonya, kasian capek dia."
"Kenapa dia gak maksa felix buat nginep aja dirumahnya?"
"Udah si seungmin juga udah bilang gitu, cuman katanya felix maksa pulang soalnya ada kegiatan puskesmas siang ini kan? Felix penanggung jawab jadi dia harus dateng."
"Astaga..." hyunjin hanya bisa menghela nafas dalam dan duduk disofa sebelah felix tertidur, hyunjin hanya memandang felix lirih dan mengusap kepala felix sampai felix menyamankan tidurnya.
"Kamu kenapa bikin aku cemas terus sih? Gimana kalau seandainya ada apa-apa sama kamu, kamu bisa cepet sakit kalau gini..." lirihnya, hyunjinpun mencium kening felix sebentar dan tersenyum.
"Aku bangga sama kamu, terus sehat yah." Ucapnya pelan, hyunjinpun bangkit dan memutuskan untuk kembali ke puskesmas tempatnya bertugas tanpa mengetahui jika felix terbangun sesaat dan tersenyum kearah hyunjin sebelum kembali menyamankan tidurnya.
.
.
.
"Wow, kisahnya romantis banget kak? Terus gimana? Jadi gak sama kak felix?" Tanya jeongin antusias ketika hyunjin menyelesaikan kisahnya, hyunjinpun tersenyum dan menggeleng.
"Nggak, dia udah pulang ke tempat yang jauh setahun yang lalu."
"Kemana? Kenapa dia ninggalin kakak?" Tanya jeongin heran dengan meletakan figura foto felix yang tengah tersenyum cerah memegang piagam penghargaan desa terbaik untuk program donor darah, hyunjinpun memandang keatas.
"Dia udah dijemput tuhan diatas sana, tuhan kayaknya sayang banget sama dia soalnya malaikat kecilnya kesakitan selama ini." Jeonginpun langsung terdiam ketika paham maksud perkataan hyunjin dan hyunjin memandang jeongin.
"Mau nemenin kakak jenguk dia?"
End
Hollaaaaa
Nih gua kasih sad buat hyunjin, untuk changbin ditahan dulu soalnya kasih changbin sama felix harus ngefeel banget wkwkwk.
Btw itu ada sedikit kisah asliku tapi aku dipihak felix, yang jelas gua gak metong yah.
Ok minta vomment yah guys mumpung gratis, wassallam
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (Felix Harem)
FanfictionNggak ada deskripsinya cuman tentang 8 bucin felix dengan latar cerita yang berbeda-beda BxB Non baku yang nggak suka BL menjauh sana!!!