26. Candu

1.7K 167 28
                                    

Mian ngilang lama, kangen aku nggak?



Jika ditanya setiap orang memiliki candunya sendiri atau tidak, tentu saja mereka memilikinya. Baik itu candu terhadap barang, makanan, lagu, maupun seseorang. Yah, seseorang.

Sama seperti hyunjin, diapun memiliki candunya sendiri. Dan candunya adalah seseorang yang kini tengah tertawa atas candaan yang sebenarnya garing yang selalu dilontarkan oleh changbin, namun karena itu felix maka candaan itu sedikit ada harganya. Hyunjin hanya bisa tersenyum melihat felix dan mengalihkan pandangannya ketika chan menepuk pundaknya.

"Oh hyung?"

"Melihat apa?" tanyanya, namun hyunjin memilih menggeleng dan berdiri dari duduknya.

"Giliranku kan? Aku pergi hyung."

"Oh baiklah." ucapnya, hyunjinpun pergi dan chan memandang arah pandang chan dimana felix kini tengah menceritakan sesuatu dengan seungmin yang mengusap kepala felix lembut dan changbin yang memperhatikannya seksama.

"Felix?"



.

.

.

"Hyunjin, sedang apa?" tanya felix dengan menghampiri hyunjin yang tengah berkutat didapur, hyunjinpun memandangnya.

"Kau sudah pulang? Dimana han?"

"Hanie bilang mau ke perusahaan, jadi aku pulang ke dorm saja. Hyunjin masak ramen?" tanya felix, hyunjinpun mengangguk dan terkejut ketika felix memeluknya dari belakang.

"Felix mau, bikin dua yah?" ucap felix memohon, hyunjinpun berusaha meneguk ludahnya dan mengangguk.

"Yey hyunjin baik! Aku mau mandi sebentar yah." ucapnya dengan melepaskan pelukannya pada hyunjin dan berlari ke kamar, hyunjinpun meraba dadanya dan menghela nafas.

"Tenanglah, jangan menunjukannya."



.

.

.

"Koq hyunjin gak makan?" tanya felix, hyunjin yang ditanya tersentak kaget dan memandang felix.

"Apa?"

"Ramen hyunjin mengembang." ucap felix, hyunjinpun memandang ramennya dan benar saja ramennya mengembang dan itu membuat selera makannya hilang.

"Aku mandi saja, felix habiskan makanmu." ucapnya, hyunjinpun bangkit dan berjalan kearah kamarnya.

"Hyunjin marah sama felix?" ucap felix menghentikan hyunjin yang hampir saja memasuki kamarnya, hyunjinpun berbalik dan diam saja ketika felix menubrukan tubuhnya ke hyunjin dan memeluknya erat ketika hyunjin hanya diam saja.

"Hyunjin, felix membuat kesalahan?" tanyanya, namun hyunjin hanya diam saja.

"Sikap hyunjin benar-benar berbeda pada felix, felix berusaha untuk bersikap biasa saja karena berpikir jika hyunjin hanya lelah. Tapi ini sudah sangat berbeda, hyunjin menjauhi felix."

"Aku begitu?" tanya hyunjin akhirnya, felixpun mengangguk dan melepaskan pelukannya pada hyunjin.

"Katakan, felix membuat hyunjin marah?" tanya felix, hyunjinpun menggeleng.

"Ini bukan darimu, aku memang memiliki masalah pada diriku sendiri. Jangan menyalahkan dirimu sendiri."

"Tapi..."

"Aku akan mandi, habiskan makananmu." ucap hyunjin dengan tersenyum, diapun melepaskan tangan felix dari pinggangnya dan berbalik.



"TAPI FELIX BENCI HYUNJIN BEGINI, FELIX CINTA HYUNJIN!!!" teriak felix, hyunjinpun terbelalak kaget.

"Hiks... jangan jauhi felix, felix tahu felix menjijikan dengan memiliki perasaan ini pada hyunjin... tapi... tapi..." ucapnya terhenti ketika hyunjin berbalik dan meraih tengkuk felix agar bisa menciumnya, felixpun hanya terbelalak kaget dan hyunjin melepaskan ciumannya sebelum menempelkan kening keduanya dan bisa felix lihat hyunjin memejamkan matanya seperti tengah berpikir.



"Aku tahu ini salah, tapi aku sudah sadar ini dari awal."

"Tentang... apa?" tanya felix ragu, hyunjinpun membuka matanya dan menatap mata penuh dengan bintang sama seperti pipi si manis didepannya ini.

"Aku sudah sadar dari awal, jika kau adalah canduku dan kau juga adalah duniaku. Aku juga mencintaimu, betapa pengecutnya aku dari awal hanya berusaha menghindarimu bukannya menyelesaikan perasaan ini sampai-sampai kau memulainya karena aku memilih bersembunyi."

"Hyunjin..."

"Maaf membuatmu menunggu, tapi apa kau bersedia menjadi duniaku? Apa kau bersedia menjadi canduku disaat aku membutuhkanmu?"



"Tapi ini semua salah."

"Selama itu denganmu, aku rela melakukan kesalahan ini selamanya." ucapnya, felixpun tersenyum dan memeluk leher hyunjin.



"Felix mau, jadi jangan sembunyi lagi." ucap felix, hyunjinpun tersenyum dan kembali memulai ciuman hangat mereka untuk menyalurkan rasa cinta mereka.







Tanpa menyadari seseorang tengah memandang mereka dengan pandangan marah yang luar biasa.





.

.

.

"Felix, ayo latihan." ucap hyunji dengan menenteng tas sepatunya, felix yang awalnya tengah berkutat didapur bersama dengan seungmin memandang kearah hyunjin.

"Ayo!"

"Hanya kalian berdua? Dimana leeknow hyung?" tanya seungmin tanpa mengalihkan pandangannya dari mesin mixer didepannya.

"Leeknow hyung sedang ada urusan, lagipula felix dan aku hanya latihan biasa." ucap hyunjin dengan memandang dingin seungmin tanpa seungmin sadari, seungminpun mengangguk.

"Felix, aku bisa atasi ini sendiri. Pergilah."

"Baik seungmin, felix pergi dulu yah." ucap felix dengan melepaskan apron ditubuhnya dan menaruhnya dimeja pantri dan memeluk seungmin sebentar sebelum berlari kearah kamarnya dengan hyunjin yang membuntutinya. Seungminpun memandang kearah kamar felix dan terkekeh.



"Sampai kapan kau akan terus begitu, mengintai mereka seperti seorang penguntit?" ucapnya, seseorangpun keluar dari persembunyiannya dan seungmin memandangnya.

"Kau akan terus begitu?"

"Aku tak akan membiarkannya memiliki felix seperti itu."

"Kau hanya terus menguntitnya, kau pikir kau bisa mendapatkannya?"

"Bukankah kau juga menyukainya?"

"Kau benar, tapi aku akan bahagia jika felix juga bahagia. Menyerahlah, aku tak akan biarkan kau menyakiti siapapun." ucap seungmin dengan memasang wajah dingin, seungminpun menghampirinya dan memegang pundaknya.



"Karena aku yakin chan hyung tak akan membiarkannya, camkan itu." ucapnya dengan menepuk pundak pemuda itu beberapa kali sebelum meninggalkan dapur.





"Sialan kau hwang hyunjin!"



END or TBC?



Iyah aku tahu, tahu banget aku ngebiarin terlalu lama storyku. tapi dirl aku terlalu banyak masalah yang complicated banget dan aku juga stres sendiri. jujur aja baca story yang kutumpukin di perpustakaan aja gak sempet sama sekali. maafin banget guys tapi janji aku gak akan ngaret lama banget lagi.

so, enjoyed yah
Sedikit bocoran, barangkali ada yang bisa nebak siapa cowo misterius yang ngobrol sama seungmin bakalan aku langsung up cerita lanjutannya (kalau mau ini dilanjutin)

MINE (Felix Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang