11. Putus

2.3K 202 0
                                    

'Prequel Mantan'

"Hyuuungggg." Felix yang tadi berniat masuk ke ruang latihan menari berhenti dan berbalik memandang pacar barunya 'jeongin' tengah berlari kearahnya dengan langkah ceria.

"Jeongin?" Tanya felix heran, seingatnya jeongin ijin padanya untuk mengikuti kelas singkat sains karena kekasihnya akan ikut olimpiade sains bulan depan.

"Bukannya kau mau belajar untuk bulan depan, kenapa kemari?"

"Kim ssaem tak jadi masuk dan memberi kami libur hari ini, hyung mau latihan?" Tanya jeongin penasaran, felixpun menggeleng.

"Hanya ingin menemui hyunjin, dia bilang..."

"Hyunjin? Mantanmu yang kapten basket itu?"

"I-iyah." Jawab felix ragu ketika jeongin mengatakannya dengan nada rendah, jeonginpun berdecak.

"Mau apa si memble itu?"

"Tidak tahu sih, tapi..."

"Batalkan! Aku ingin pergi dengan hyung dan hyung harus pergi bersamaku."

"Tapi..."

"Tak ada penolakan, ayo." Ucapnya dengan menarik lengan felix.

Felix lupa, jeongin itu posesif padanya dan tak membiarkannya dekat dengan siapapun termasuk mantannya.

.

.

.

"Aku sebal sekali!" Felix yang tadinya hampir memakan makanannya batal dan memandang jeongin yang duduk disebelahnya dengan menjatuhkan tubuhnya ke sofa tak santai, felixpun menaruh kembali makanannya dipiring dan mengusap bibirnya.

"Kenapa?"

"Kau tahu kim seungmin?"

"Tahu, dia..."

"Oh aku lupa, dia mantanmu." Ucapnya dengan nada sinis, felixpun menutup mulutnya.

"Kau tahu, hari ini dia dipuji karena berhasil menyelesaikan essay dengan mudah dan memandangku dengan mata merendahkan. Dia pikir aku tak bisa melakukannya? Tentu saja aku bisa! Dia benar-benar..."

"Kau bisa menyelesaikannya kan? Tentu saja kau tak perlu merasa kesal padanya, dia hanya..."

"Hyung membelanya?!"

"Apa? Tidak tentu saja!" Ucap felix langsung, jeonginpun mendengus dan felix menghela nafas sebelum memeluk jeongin.

"Kau tahu kan hyung sekarang hanya menyukaimu?" Ucapnya, jeonginpun menghela nafas dan membalas pelukannya.

"Maaf yah, akhir-akhir ini aku sensitif karena stres dan lelah mempersiapkan olimpiade." Ucapnya pelan, felixpun tersenyum dan mengeratkan pelukannya.

Inilah yang felix suka dari jeongin, meskipun dia lebih muda dari felix tapi jeongin selalu bisa menempatkan dirinya untuk menjadi dominan yang bisa bertindak dewasa didepan felix dan selalu mengakui kesalahannya. Setidaknya felix merasa nyaman disamping jeongin karena jeongin selalu bisa memahaminya, meskipun terkadang jeongin bertindak seperti anak kecil setidaknya itu menjadi point menggemaskan jeongin dimata felix.

Dan felix benar-benar menyukai pemuda mirip rubah gurun ini.

.

.

.

"Kudengar jeongin berhasil memenangkan olimpiade sains itu."

"Benarkah?! Daebak! Dia benar-benar keren dan pintar!" Puji beberapa siswa yang duduk dikursi kantin dibelakang felix, felix yang mendengarnya pun merasa bangga dan tanpa sadar mengangguk.

MINE (Felix Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang