My Diary

357 34 1
                                    

Hari ini aku memutuskan untuk beristirahat dirumah, jadwal pekerjaanku sudah mulai berkurang dan aku juga ingin menghabiskan waktu dengan adikku. Lee felix.

Jika diingat-ingat, terakhir aku pergi bermain dengannya adalah 2 tahun lalu. Dimana aku sudah menikah dengan seseorang, felix tinggal dengan orangtua kami tapi kemarin dia meminta untuk menginap dirumah karena merindukanku.

Aku tentu saja senang, karena agak sulit membuatnya bermain kerumahku. Entah apa alasannya.

Kumasuki kamar felix yang khusus kusiapkan untuknya, akupun menggeleng heran melihat banyak sekali barang-barangnya yang berhamburan nampaknya tadi dia terburu-buru mencari barangnya sebelum mandi.

Karena aku agak senggang jadi kuputuskan untuk membereskannya dimulai dari meja belajarnya, sungguh berantakan karena felix senang menulis dan juga menggambar sesuatu jadi wajar saja.

"Apa ini? Diary? Imut sekali, dia masih menulis diary padahal sudah besar." ucapku gemas, akupun memandang kearah kamar mandi dimana felix masih mandi dan langsung menyembunyikannya dibalik bajuku.

"Aku ingin melihat, hal apa yang dia tulis." ucapku terkekeh, akupun kembali membereskannya dan setelah rapih akupun meletakan semua pakaian kotornya di keranjang dan mengetuk pintu kamar mandi felix.

"Felix, hyung tunggu di bawah yah?"

"Baik hyung, aku sebentar lagi selesai." ucapnya, akupun hanya tersenyum gemas dan keluar dari kamarnya dan bersiap untuk pergi bersamanya hari ini.

.

.

.

"Aigoo lelah sekali." gumamku setelah selesai menyelesaikan pekerjaanku yang menumpuk, kutaruh berkas terakhir yang kukerjakan namun menyerngit ketika melihat diary felix ada diantara berkas-berkasku.

"O? Bagaimana bisa aku lupa, kenapa aku menaruhnya disini juga?" ucapku dengan mengambilnya, akupun terkekeh ketika melihat sampulnya yang bermotif gelas berisi air namun ada seseorang duduk didalamnya meskipun tubuhnya tenggelam.

"Bahkan dia menggambar sampulnya sendiri." ucapku kagum, akupun membukanya dan mulai membacanya.

Hai
Aku baru membeli diary ini
Aku bahkan menggambar sampulnya sendiri
Bukankah aku keren?

Aku tertawa gemas melihat tulisannya, akupun mengangguk setuju.

"Benar, adikku memang keren." ucapku, selanjutnya kubuka lembaran kedua

Atau tidak?

Aku hanya bisa menyerngit melihat lembaran keduanya hanya bertuliskan dua kata, namun aku kembali melihat lembaran selanjutnya.

Benar juga, ini hanya hal remeh
Bagi bunda gambarku hanya gambaran iseng
Tak ada manfaatnya sekali

"Apa maksudnya?" ucapku bingung, kembali kubuka lembaran selanjutnya.

Aku ingin bercerita pada seseorang
Tapi aku tak tahu siapa yang aku bisa ajak bicara
Itulah alasan kenapa aku membeli diary ini
Kekanakan yah?

"Tidak, kau tak kekananakan." kubuka lembaran selanjutnya.

Tuhan...
Aku takut
Hari ini suara dikepalaku kembali, dan dia sangat berisik
Sangat berisik ketika bunda kembali membicarakan itu
Membicarakan ekspetasi dan harapannya padaku

Bunda
Kemarin aku menggambar bunga kesukaanku
Ini cantik, minho hyung bilang bunganya sangat cantik bahkan dia ingin lukisanku
Bunda melihatku melukisnya dengan senang bukan?
Tapi kenapa bunda tak suka?
Bunda memintaku melukis sesuatu yang tak aku suka
Bunda
Aku hanya ingin melukis apa yang kusuka
Kenapa bunda tak suka?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MINE (Felix Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang