28. Enemy?

1.2K 139 17
                                    


Satu sekolahan benar-benar sudah jengah dengan kelakuan siswa terbandel namun memiliki wajah manis yang bernama Lee Felix, setiap hari pasti ada satu kejahilan yang dia lakukan pada siapa saja yang memang bernasib sial pada hari itu. Seperti contoh hari ini dia menjahili salah satu gurunya dengan cara melapisi cairan aneh berbau busuk di wig palsu guru killer sekolahnya dan berakhir dengan pengejaran guru jung pada felix yang tengah tertawa.


"Lee felix!!"


"Rasakan itu pak tua!" ucapnya puas, namun ketika felix akan berbelok seseorang menghadangnya sehingga tubuh kecilnya menabrak tubuh besar didepannya sampai terjatuh dan felix mengaduh ketika pantatnya menyium lantai sekolahnya.


"Adudududuh..."


"Akhirnya, terimakasih pak lee." ucap pak jung ketika berhasil menangkap felix, felixpun mendongak dan melihat guru konselingnya tengah tersenyum kearah pak jung.


"Tak masalah pak, kali ini apa yang dilakukan anak ini?" tanyanya dengan memandang felix, meskipun tersenyum jujur saja felix ngeri melihat ekspresi pria dewasa didepannya ini.


"A-ah itu, hanya keisengan biasa hahaha. Aku akan menghukumnya sendiri pak lee, tak perlu repot."


"Mendisiplinkan anak murid adalah kewajiban saya, saya akan membawanya ke kantor saya dan mengintrogasinya. Pak jung tak perlu cemas, saya akan menanganinya."


"O-oh haha begitu, baiklah." ucapnya canggung, diapun melihat felix tajam sebelum pergi.


"Jadi?" ucapnya yang membuat felix tersentak, felixpun terkekeh canggung.


"Aku akan dihukum yah?"




.


.


.


"Argh! Sial sekali." teriak felix dengan melemparkan pel yang dia pakai sejak sejam yang lalu untuk membersihkan lapangan indoor sebagai hukumannya, diapun bertolak pinggang.


"Dia tahu jika ini kejahilan biasa, bagaimana bisa aku dihukum seperti ini?" ucapnya kesal, felixpun meninju udara.


"Awuh kesal sekali."


"Jika kesal bisakah kau berhenti membuat ulah?" ucap seseorang, felixpun melihat suara tersebut dan mendengus ketika melihat gurunya menghampirinya dan felix kembali membersihkan lapangan itu.


"Lelah?"


"Kau bisa lihat tidak? Aku tentu saja lelah, sudah sejam aku melakukan ini!" ucapnya sewot, minhopun hanya tersenyum melihat muridnya tersebut terus mengomel dan minho menarik lengan mungil felix dan membawanya untuk duduk.


"Aku juga lelah menghukummu terus menerus, bukankah sudah kukatakan untuk berhenti?" tanyanya dengan suara lembut, felixpun mengalihkan pandangannya.


"Tapi dia menyebalkan." gumamnya, minhopun tersenyum dan membersihkan keringat 'istri' kecilnya tersenyum dan membukakan minuman yang tadi dia bawa.


"Aku tahu, kau pasti sebal padanya yah? Nanti aku akan mengerjainya, bagaimana?"


"Serius?!" tanya felix semangat, minhopun mengangguk dan felix memeluknya.


"Hehe, sayang minho hyung banyak." ucapnya.


See, orang lain tak akan melihat sisi menggemaskan ini dari felix dan hanya minho yang bisa melihatnya.


Tentu, minho amat bangga mengetahuinya.

.


.


.


Singkat? sengaja, ini iklan doang wkwkwkwk

maafin aku ngilang 'lagi', kemarin aku sakit hampir dua minggu dan kata dokter aku harus istirahat total dan aku mengurangi penggunaan ponsel ataupun gadget apapun itu. Jalan juga susah woi,  (anjir curhat :( maaf)

yah intinya aku bakalan lanjutin cerita 'candu' dan spoiler yah story 'victim' bakal aku bikin sequelnya juga muehehehehehe

aku usahain lanjut cepet yah, maaf disuruh nunggu lagi

babay

MINE (Felix Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang