29. Jerat

11.5K 747 24
                                    

Happy Reading ;)
Jgn lupa vote!

ありがとうございます

Typo bertebaran!

.
.
.

Di mana ada dendam belum terbalas, ku rela mengoyak diri demi neraka yang surgawi.
--Sevie Allivia Claudy.

.
.
.

Sesuai janji Arlan dan Davin kemarin. Mau tak mau keduanya mengijinkan Dira untuk bersekolah. Gadis itu sudah sangat bosan berada di rumah, semuanya dilarang, lebih baik dirinya sekolah dan bertemu teman-teman di sana.

"Hai Dira," sapa Salsa, salah satu anggota musik yang pada saat itu mengajak Dira untuk bergabung di ekskul tersebut.

Dira pun membalas dengan senyum manisnya saja, tak berniat menjawab. "Gak usah senyum," ujar Arlan yang berada di samping. Tangan laki-laki itu setia menggenggam tangan gadisnya.

"Emang kenapa, kan dia cewek." Arlan berhenti melangkah membuat langkah mungil Dira juga refleks ikut terhenti. Mata lelaki itu menelisik tajam.

"Lihat di sekeliling!" Spontan Dira mengedarkan pandangannya, ada sekitar 4 orang laki-laki yang duduk di salah satu kursi tunggu di depan setiap kelas.

"Mereka melihat senyum kamu."

Dira memijat pelipisnya sendiri, belum tentu mereka berempat melihat senyumnya bukan? Mengapa Arlan seakan begitu takut kalau dirinya berpaling pada orang lain, padahal nyatanya Dira sangat mencintai Arlan.

"Ayo." Arlan menggenggam tangan mungil Dira yang pas di dalam genggaman tangannya, mata lelaki itu tak lepas menatap tajam ke arah kaum adam yang menatap gadisnya terang-terangan. Sekarang memang bukan pertama kalinya mereka berdua menjadi pusat perhatian.

"Masuk, kalo udah jam istirahat, temui aku." Dira tersenyum paksa.

"Ih jangan diacak-acak," ujarnya galak saat Arlan mengacak rambut yang sudah ia tata rapi.

Beberapa murid yang sudah datang ikut memperhatikan aksi romantis couple goals SMA Dirgantara tersebut.

"Ingat--"

"Iya kak, iyaaaaa." Arlan berdecak, entah kenapa ada rasa-rasa aneh yang mengalir di pikirannya. Ditambah bayangan-bayangan mimpi kemarin kembali terngiang-ngiang di otaknya.

"Ya udah, jangan nakal."

"Hm," balas Dira, ia memperhatikan punggung Arlan yang perlahan sudah menghilang di balik tembok.

Dira memasuki kelas, ia baru sadar ternyata ada Amy dan Rain di kelas ini. "Dira aku cayangg!!" pekik Amy heboh sambil memeluk Dira erat. Raya yang mendengar itu menutup kedua telinganya. Bahkan beberapa anak murid yang sudah datang berdecak karena suara Amy sangat menganggu.

"Mulut mercon!" desis Raya yang mungkin hanya Rain saja yang mendengar.

"Kenapa baru masuk sekarang sii, gue chat juga gak dibalas." Dira mencubit pipi gadis berbandana itu dengan satu tangannya, gemas, karena Amy terlalu rempong seperi ibu-ibu arisan.

"Hp gue disita, baru aja tadi pagi dikembaliin."

Dira menaruh tasnya di kursi kemudian ia duduk, di samping Dira ada Raya yang berbicara dengan Rain. Mungkin mereka membahas tentang percintaan yang terjalin di dalam drama Korea atau pun drama China.

"Oh iya Ra, nanti kita jalan-jalan ya. Gue mau ngajak lo ke toko novel, lagi promo tau!!" ujarnya berseru senang. Mata Dira berbinar ia memang menginginkan novel lagi, sebab novel yang ia beli waktu bersama Arlan sudah habis ia baca.

ARLANDIRA (OTW REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang