Happy Reading :)
Typo bertebaran!!Aku, kamu dan kita.
.
.
.Hari ini SMA Dirgantara kembali dibuka setelah seminggu diliburkan. Para siswa maupun siswi nampak bersemangat, walau masih ada yang mengoceh untuk diberikan libur lebih lama lagi. Terkadang, rata-rata anak murid banyak yang memilih jamkos ketimbang hari libur.
Selama satu minggu itu pula Dira sudah selesai mengerjakan ujian susulannya. Sekarang gadis itu kembali bersekolah, ia terlihat berbeda karena rambutnya agak sedikit pendek. Dira memotong rambutnya kemarin sore, gadis itu harus berdebat dengan Arlan sampai berjam-jam.
"Kamu sengaja motong pendek biar orang lain liat leher kamu?"
"Kamu sengaja mau buat aku cemburu?"
"Gak usah dipotong, walaupun hasilnya manis."
"Oke fine. Potongnya 10 cm aja!"
Telinga Dira sampai berdengung mendengar kalimat-kalimat yang Arlan katakan padanya. Sifat lelaki itu bertambah posesif, Dira sampai pusing dibuatnya.
Contohnya saat ini, kedua pasangan anak muda itu jadi sorotan utama. Arlan yang melihat gadisnya ditatap mata-mata buaya menggeram.
Segera Arlan memeluk pinggang Dira, menandakan bahwa Dira adalah gadisnya, hanya miliknya.
"Kak, apaan si, malu tau!" Dira berniat melepaskan pelukan itu. Tapi, bukannya melepas, Arlan malah semakit mengeratkannya. Lelaki itu kini sulit untuk dibantah.
"Kamu gak liat? Banyak yang liatin kamu, aku gak suka!"
Dira menghembuskan napas, jangan sampai ia frustrasi di sini. "Gak harus gini juga, emang siapa yang mau ambil aku?" Dira berusaha menyamakan langkah Arlan yang lebar. Dira baru menyadari kalau ucapan penjaga toko buku waktu itu benar kalau dirinya lebih cocok menjadi adik dari Arlan. Lihat, lelaki di sampingnya ini, tubuhnya yang kokoh dan juga tinggi membuat Dira kurang PD jika berjalan bersisian.
Arlan tidak menjawab pertanyaan Dira, hingga mereka berdua sampai di depan kelas 11 IPA 1. Laki-laki itu menatap Dira lekat-lekat dan amat dekat, Dira langsung menyingkirkan wajah Arlan. Antara malu dan gugup bersamaan.
"Kakak kenapa si, aneh banget." Dira menunduk.
Arlan terkekeh lalu tersenyum, senyum yang membuat pekikan cewek-cewek lain terdengar. Wajah Dira langsung menekuk, laki-laki itu sengaja menampakan senyumnya untuk perempuan lain kah?
"Dira masuk, Kakak hati-hati," ucap Dira terkesan datar.
Alis Arlan bertaut hampir bersentuhan, sedikit heran karena nada bicara gadisnya berubah. "Kamu kenapa?" tanya Arlan menahan tangan Dira yang ingin masuk ke dalam kelasnya.
"Ra?"
"Gak tau," balas Dira cuek. "Udah ih, lepasin!" Sekuat apapun Dira mencoba melepaskan cekalan itu, tetap saja tenaga Arlan jauh lebih besar.
Otak Arlan menemukan penyebabnya. "Kamu cemburu?" tanyanya menggoda. Senyum tengil tercetak jelas di wajah tampannya itu.
"Dih, siapa juga yang cemburu," ujar Dira. Lain di mulut lain di hati.
"Udah deh, kalo cemburu bilang aja."
"Enggak ya!"
"Bilang aja apa susahnya sih?" Arlan mencubit pipi Dira. Jika bukan di depan kelas, sudah Arlan cium dari tadi.
***
Ketiga laki-laki most wanted itu menghentikan langkahnya bersamaan ketika melihat dua sosok berbeda jenis itu saling berdebat. Yang cewek terlihat kesal sedangkan yang cowok nampak bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLANDIRA (OTW REVISI)
Genç Kurgu[Part bertanda 🍊 berarti itu part revisi] MAAF, JIKA MASIH BANYAK KATA & TANDA BACA YG TDK SESUAI KBBI/EYD/PUEBI.🙏🏻 [Cerita pertama] . . . "Tidak pernah bagiku untuk memberikan dirimu pada orang lain. Kamu diciptakan Tuhan khusus untukku, bukan...