54. Pengorbanan🍊

9.7K 673 191
                                    

Happy Reading :)
TYPO BERTEBARAN
.
.
.

Yang benar akan nampak, yang salah pasti akan lenyap.
.
.
.

Kevin benar-benar kalap, mata lelaki itu menggelap pertanda ia sangat marah. Kevin memukul dokter gadungan yang berani memasukkan racun ke dalam selang infus adiknya bulan lalu dengan membabi buta.

Adiknya koma dalam jangka waktu lama karena dokter sialan itu.

"Bang, udah Bang!" tegur Davin. Namun Kevin tidak menghiraukannya.

Jangankan Davin, orang-orang suruhan Kevin untuk mencari dokter itu saja bergeming melihat Tuan mereka mengamuk.

Kevin mencengkram erat kerah baju dokter gadungan itu sampai membuat sang empu meringis, biru lebam pun ada di mana-mana menghiasi wajahnya.

"Siapa yang bayar lo?" ujar Kevin tegas.

Dokter gadungan itu hampir kehabisan nafasnya, namun dia menggeleng menarik amarah Kevin kembali memuncak.

"BILANG SAMA GUE SIAPA YANG BAYAR LO!!" Kemurkaan Kevin berhasil membuat dokter gadungan itu kewalahan. Melawan Kevin tidaklah mudah baginya. Kevin sudah seperti anjing liar yang siap membunuh mangsa tangkapan untuk segera disantap.

Kevin menstabilkan nafasnya yang masih ngos-ngosan, tenaga lelaki itu terkuras habis hanya karena dokter gadungan ini saja. Kevin sangat membenci dokter ini, gara-gara dia adiknya koma di rumah sakit bahkan hampir meregang nyawa.

Sebagai seorang Abang, Kevin lagi-lagi merasa gagal menjaga adiknya. Kevin membenci dirinya sendiri, tidak henti-hentinya dia menggumamkan kata maaf pada Dira.

"Lo tuli?"

Dokter gadungan itu memejamkan mata sekedar menetralisir rasa sakit di sekujur tubuhnya. "Saya...saya dibayar," jawabnya pasrah. Habislah riwayatnya kali ini, jika tidak di penjara maka ia akan di hukum mati.

"Siapa?" Nada dingin Kevin menyeruak sampai-sampai Davin dan beberapa orang-orang suruhan Kevin merinding dibuatnya. Davin sengaja tidak meluapkan emosinya pada dokter gadungan itu, Kevin saja sudah cukup membuatnya babak belur.

Pandangan dokter gadungan itu mengabur. "Dia seorang wanita, namanya, Sevie."

Kevin meninju tembok di sampingnya. "Sialan!" umpat Kevin. Berani-beraninya wanita itu kembali menganggu kehidupan adiknya, padahal wanita itu berada di sel tahanan, mengapa dan kenapa Sevie bisa menyuruh orang lain? Ah, Kevin tau, uang uang dan uang.

Sevie Allivia Claudy adalah anak orang kaya yang dulunya menjabat sebagai boss di sebuah perusahaan besar. Tapi kabar burung beredar bahwa bos besar yang diyakini Kevin adalah Ayah dari Sevie telah melakukan korupsi hingga miliyaran rupiah.

Dokter itu menangkup kedua telapak tangannya. "Maaf, jangan hukum saya."

Kevin berdecih. "Lo udah buat adik gue sekarat dan lo cuma minta maaf?"

"Urus dia, pastikan dia dipenjara seumur hidup!" perintah Kevin tegas yang langsung diangguki semua orang-orang suruhannya.

***

Gadis itu masih betah berbaring di atas brankar. Wajahnya yang biasanya selalu gembira kini hanya menampilkan raut datar.

Dua minggu tidak sadarkan diri adalah waktu lama bagi seorang lelaki yang setiap harinya menunggu dan mengajak gadis itu berinteraksi. Hampir setiap hari, setiap pulang sekolah ia rela menghabiskan waktunya di rumah sakit hanya untuk menunggu gadis itu sadar dari tidurnya yang panjang.

ARLANDIRA (OTW REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang