Happy Reading :)
Banyk TYPO!!.
.
.
Enam bulan sudah berlalu. Arlan dan Dira masih bersama, hanya ada perdebatan kecil-kecilan yang mereka lontarkan, hubungan mereka dikatakan semakin dekat.Kabar-kabar beredar bahwa kedua pasangan itu akan melaksanakan acara pertunangan. Hal itu membuat heboh dan gempar satu sekolah.
Arlan, ternyata benar-benar serius pada gadisnya, laki-laki itu datang kerumah Dira beserta Wafa dan juga Winda. Kedatangan mereka sempat membingungkan Kevin, Davin dan juga Dira. Sedangkan para orang tua dari ketiga saudara itu nampak sudah tau perihal apa maksud keluarga Mahatama ke mari.
Pelaksanaan pertunangan Arlan dan Dira di adakan pada minggu depan. Tepatnya di hari ulang tahun Arlan yang ke depalan belas. Laki-laki itu bahagia sekali, ia sudah memikirkan matang-matang dan dibantu oleh Wafa, awalnya Wafa terkejut karena permintaan Arlan yang begitu cepat.
Flasback on
"Om, Arlan mau lamar Dira."
Wafa yang sedang meminum kopi lantas menyemburkannya. Syukur saja pria itu tidak mengalami serangan jantung mendadak.
Wafa memandang Arlan, lalu menyuruhnya untuk duduk. "Kamu bilang apa tadi?" tanya Wafa memastikan.
"Mau lamar Dira."
Wafa manggut-manggut mengerti. "Apa tidak terlalu dini?"
Arlan menghela nafas. "Cuma lamaran Om. Aku gak minta buat di nikahin. Aku juga belum siap kalo soal nikah, lagian aku belum punya penghasilan Om, gimana nanti aku ngasih makan istri sama anak-anak."
Perkataan Arlan sontak membuat Wafa bangga. "Pikiran mu sudah mulai dewasa Nak," ucapnya lalu tersenyum. "Om akan bantu kamu, besok malam kita ke rumah Dira."
"Ngomong-ngomong, kamu udah bilang sama Diranya?"
Arlan menggeleng, ia tidak ada memberitau sama sekali tentang keputusannya ini. "Belum Om, biar aja, kejutan."
"Yakin diterima?" goda Wafa.
Wajah Arlan berubah pias, ucapan Wafa menohok hatinya. Arlan memang yakin kalau Dira mencintai dirinya, tapi apakah gadis itu mau menerima lamaran ini?
"Tenang Ar, Om yakin kalau dia pasti mau."
Arlan menatap Wafa sejenak lalu tersenyum. "Aku juga yakin kalau dia gak bakal nolak."
***
Malam esok setelahnya. Arlan, Wafa dan Winda sudah berada di depan pintu rumah keluarga Prawijaya.
Jujur Arlan sempat gugup kalau lamaran ini ditolak mentah-mentah. Bukan cuma Dira, tapi Kevin dan Davin. Kedua laki-laki yang menjadi kakak gadisnya itu yang sangat Arlan khawatirkan, Arlan takut mereka berdua menolak dirinya karena terlalu cepat.
Masalah Dirga dan Lita sudah dibereskan oleh Wafa dan Winda. Entah apa yang dikatakan Wafa hingga Dirga menyetujui niat Arlan. Mengingat itu membuat perasaan takut Arlan berkurang.
Pintu dibuka oleh sosok laki-laki jangkung, Kevin memandangi satu-satu lalu mempersilakan ketiganya masuk. Ia sempat berpikiran hal-hal aneh di kepalanya. Namun Kevin langsung menepis pemikiran itu.
"Silakan duduk."
Dirga dan Lita menghampiri kemudian mereka saling berjabat tangan. Kalau dilihat-lihat sudah cocok menjadi Besan. Arlan terkekeh dengan bayangan yang ada dipikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLANDIRA (OTW REVISI)
Teen Fiction[Part bertanda 🍊 berarti itu part revisi] MAAF, JIKA MASIH BANYAK KATA & TANDA BACA YG TDK SESUAI KBBI/EYD/PUEBI.🙏🏻 [Cerita pertama] . . . "Tidak pernah bagiku untuk memberikan dirimu pada orang lain. Kamu diciptakan Tuhan khusus untukku, bukan...