Malam sudah temaram, tetapi aku tidak bisa terlelap. Bergerak tak nyaman sambil berusaha menutup mata dengan gelisah.
Aku ini kenapa?
Lantaran tak bisa menuju palung mimpi, diriku terduduk di tepi tempat tidur. Dinginnya ubin langsung menginvasi telapak kakiku. Brrr. Aku hampir membeku. Lantas menyangga pipi dengan kedua tangan dan juga mengusap kasar suraiku.
Pukul satu pagi. Dan aku tak bisa terlelap lagi.
Apa aku lupa baca do'a tidur? Tapi sepertinya sudah berdo'a. Lantas apa yang membuat Bayu Renjana tak mampu untuk sekedar mengistirahatkan raga ini?
Perasaanku lagi-lagi tidak tenang.
Kubasuh wajahku dengan air yang mengalir sampai menetes basah. Lalu manikku menatap pantulan kaca yang terpampang. Sejenak aku bergumam, "Tampannya aku..." tak lupa juga kububuhkan tawa khas yang mengalun.
Tak apa kan, memuji diri sendiri? Karena aku sudah sering memuji si Ayu.
Oh ya, Ayudisa sudah tidur atau belum, ya? Sangat tiba-tiba diriku merasakan getaran rindu untuknya.
Nona Ayu, milik Bayu
Menjelang Pagi, Ayu|
Maaf mengganggu tidurmu|
Kulihat, tidak kunjung ada balasan. Bodohnya aku... sudah pasti Ayudisa sudah terlelap dengan bunga tidurnya.
Sudah dua menit tak ada notifikasi, diriku menutup layar ponsel itu.
Kutatap sejenak yang menampilkan pantulan wajah tampanku. Layarnya berwarna gelap, pula dengan wajahku yang tampak redup. Sangat menggambarkan perasaanku saat ini.
Sempat kubuka lagi ruang obrolan itu, dan tak menemukan teks pertama yang ia kirimkan.
Aku mendesah pasrah.
Sebetulnya aku bisa menemuinya besok pagi, tapi entah mengapa aku ingin bertemu dengan dirinya lagi. Padahal baru kemarin bersitemu, namun sudah terguyur lembayung rindu.
Keadaanku saat ini ada di dalam lagu Celengan Rindu yang dinyanyikan oleh Fiersa Besari.
Aku kesal dengan jarak
Yang sering memisahkan kita
Hingga aku hanya bisa
Berbincang denganmu di WhatsApp
Yah meski ia tak bisa berbincang balik denganku, sih...
Lamunanku yang tadi terpampang nyata, kini tergantikan oleh perasaan kaget. Aku sampai tidak sadar berdiri, sembari melotot lebar menatap layar ponsel abu-abu milkku.
Ia membalas pesanku kala jam digital menunjuk telak angka 01:10.
Nona Ayu, milik Bayu
Menjelang Pagi, Ayu|
Maaf mengganggu tidurmu|
|Pagi juga, Bayu
|Kok belum tidur?Langsung kubalas dengan jari gemetar. Serius, saking terperangahnya aku, ruas-ruas jariku mendadak bergetar sendiri. Merasa gugup sekali.
Udah bangun|
Tapi nggak bisa tidur lagi|
Kamu juga kok belum tidur?|
|Aku begadangCewek nggak baik |
begadang loh
Kesehatan itu penting||Iya tau
|Tapi aku udah biasa kokIngat lagunya Rhoma Irama?|
Begadang jangan begadang~||Humm:(
Astaga Ayu... jika kau sedang berada di dekatku, maka akan kucubit kedua pipimu itu. Tahu tidak? Dengan emotikon yang kau kirimkan itu, membuatku gemas padamu. Bahkan aku sampai bisa membayangkan betapa lucunya ia kala memanyunkan bibir ranumnya itu.|Iya deh
lain kali enggak lagi
Nah, sekarang tidur ya|
Biar bisa bangun pagi|
|Iya Bayu
|Yaudah
aku tidur dulu yaIya|
|Kamu tidur lagi aja
|Masih terlalu pagi iniIya Ayu|
|Hehe
|Selamat tidur, Bayu Renjana ☺Aku sontak menahan nafas dan menelan saliva dengan kasar, tatkala melihat bubble teks terakhir miliknya.
Apa katanya, tadi? Selamat tidur, Bayu Renjana?
Aku boleh pingsan, nggak?
Pada akhirnya kubalas pesan itu dengan perasaan yang semakin meriuh. Serius, perasaanku menjadi buncah rusuh.
Selamat tidur juga, Ayudisa Putri|
Nona manis, jangan lupa bangun pagi :)|a/n
aku kenapa jadi bucin gini sama mas Bayu coba?
aku aja bucin, apa kabar Ayudisa?
hihiterima kasih sudah membaca episode catur, ya!
semoga sehat selalu-!-with love,
L
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] i. Kediri | Jake
Fanfiction[TELAH TERBIT] ❝ kala semesta menciptakan kamu, sungguh teramat candu bagiku. gemintang pada manik indahmu, meruntuhkan jagat dan seisi kalbu. kudengar, kamu sedang bersemu, sebab katanya, aku hanya milikmu ❞ ✧ ft. 제이크 ENHYPEN...