Gumulan mega putih yang sedikit bergurat semi jingga, tergerak bersamaan dengan anila yang merasuk raga. Kala itu, swastamita terlihat melambaikan pesan perpisahan di ufuk barat.
Nampaknya, cakrawala pun tak mau kalah untuk bersaing dengan sang Baskara. Ia terlihat indah di pelataran bumantara. Aku bahagia melihatnya.
Sore itu aku berada di dekat gubuk sawah milik tetangga sebelah. Menikmati semua keindahan yang ada di atas sana dengan perasaan semarak. Aku sangat bersyukur ketika melihat semesta yang diciptakan Tuhan. Semuanya sangat sempurna dari segi manapun.
Sejenak, aku merasa harsa kembali.
“Mas Bayu, ada yang datang!”
Kutolehkan kepalaku mengikuti bias suara, lanjar berdiri dan menghampiri Anindya yang masih meniti jalan menghampiriku di mana aku berada.
“Siapa?” kutanya ia sesaat, lekas mengait tangan kecilnya untuk kembali ke griya.
“Mas Nathan.”
Nathan?
Kalau kalian ingin tahu, ia adalah teman karib saat aku tinggal di Surabaya dulu.
Terangguk mendengarnya, walau sedikit terperangah akan kehadirannya yang tiba-tiba.
Sesampainya di rumah, aku lajak melakukan bro hug dengan ia. Sudah lama sekali kita tidak bersua, lantaran terpisah oleh jarak.
“Eh cak, yak opo kabare?” Nathan bertanya dengan bahasa khas Surabaya-nya yang kental.
(Eh Bro, gimana kabarnya?)
Menyengir lebar hingga menampilkan deretan gigi yang asmaradanta. “Alhamdulillah, bagas waras. Lha awakmu iki piye?” aku balik bertanya.
(Alhamdulillah, sehat. Kabarmu ini gimana?)
“Podo-podo. Alhamdulillah apik ae.” Ia tersenyum kemudian.
(Sama. Alhamdulillah baik juga)
Usai begitu, kupersilahkan ia terduduk di kursi ruang tamu yang tak begitu luas, namun bergaya laras, dengan dua cangkir teh yang menemani konversasi kami
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] i. Kediri | Jake
Fanfiction[TELAH TERBIT] ❝ kala semesta menciptakan kamu, sungguh teramat candu bagiku. gemintang pada manik indahmu, meruntuhkan jagat dan seisi kalbu. kudengar, kamu sedang bersemu, sebab katanya, aku hanya milikmu ❞ ✧ ft. 제이크 ENHYPEN...