🌸|Mohon Beri Vote|🌸
"May, siapa nama Mas ganteng yang ngontrak di rumah kamu?" tanya Lia di suatu ketika.
May berhenti berjalan. Ia baru dari warung untuk membeli garam. Persediaan garam di dapur rumahnya sudah habis dan Ismi menyuruhnya untuk pergi membelinya.
Lia, teman sepantaran May yang mulutnya tak kalah pedas dari Erni itu sekarang menyapanya. Sapaan yang mau tak mau membuat May menghentikan langkahnya.
Anwar memang menyuruh keluarganya mengatakan bahwa Ardi merupakan kenalan Anwar dari kota yang mengontrak rumahnya jika orang kampung bertanya. Alasannya, tentu saja agar Ardi nyaman tinggal di sini. Warga sini terkenal kepo saat ada pendatang di kampung mereka.
Ardi sendiri juga tak menolak usul Anwar tersebut. Ia ingin memulai hidup baru di sini, tanpa ada orang yang tahu tentang masa lalunya.
"Assalamu'alaikum, Lia! Harusnya kamu mengucapkan salam terlebih dulu," tegur May.
"Waalaikumsalam, May. Tinggal jawab pertanyaanku saja, apa susahnya sih," balas Lia judes.
May menghela napas. Jujur saja, ia malas sekali berhadapan dengan orang macam Erni atau Lia ini. Mereka yang membutuhkan May, tapi lihatlah mereka malah berkata judes padanya.
"Namanya Mas Ardi. Memangnya kenapa?"
"Kenalin aku sama dia dong, May. Kayaknya aku suka sama dia. Tuh cowok ganteng banget," ucap Lia sambil menerawang.
May memutar bola matanya. Ia sudah mendapat situasi seperti ini sejak Ardi diajak kakaknya untuk ikut keluarga mereka kondangan dinikahan Erni.
May sudah banyak dicegat para gadis hanya untuk bertanya tentang Ardi. May tentu tak banyak mengetahui. Ardi sudah punya banyak fans di sini. May juga mendadak kecipratan karena sering disapa banyak orang akhir - akhir ini. Namun, berakhir Ardi lagi Ardi lagi.
Perawakan Ardi yang tinggi serta rupanya yang tampan membuat ia tampak mencolok. Hal itu yang membuat banyak gadis kampung sini penasaran dengannya.
Tak hanya penasaran, tapi mereka juga jatuh hati padanya. May sendiri tak habis pikir, bagaimana mungkin mereka begitu mudah mengatakan cinta hanya dengan melihat rupa tanpa tahu sifat dan sikap seseorang?
Ardi memang bersikap dan bertutur kata dengan sopan saat diajak berbincang sebagian warga. Namun, selebihnya ia tampak pendiam serta tertutup.
"Kamu kan bisa kenalan sendiri, kenapa menyuruhku?"
May heran, Lia itu cantik dan agresif. Gadis itu punya banyak teman lelaki. Jadi, mana mungkin Lia tak berani berkenalan dengan Ardi sendiri. Biasanya juga jika ada yang menggodanya, Lia suka menanggapi.
"Aku sudah sapa dia. Eh, dianya ndak menanggapi. Senyum aja sambil jalan terus," ungkap Lia sambil cemberut.
May hampir menyemburkan tawa. Hebat sekali si Ardi ini, tak tergoda dengan sapaan Lia. Biasanya, para pemuda kampung berebut perhatian dari Erni atau Lia yang terkenal cantik di sini. Erni sudah menikah, pasti Lia yang sekarang menduduki posisi sebagai kembang desa.
Sekarang, Lia malah diasinin sama Ardi yang tampan. Pasti ia kesal sekali.
Ah, May lupa. Ardi kan pemuda kota. Lelaki itu pasti sudah banyak melihat gadis cantik. Di kota terkenal dengan banyaknya gadis cantik. May yakin kecantikan Lia tak sebanding dengan mereka. Makanya, Ardi biasa saja saat melihat Lia.
May jadi berpikir, jika Lia yang secantik ini saja tak menarik hati Ardi, lalu apalah May yang serba kekurangan ini?
"Sudah ndak usah ketawa," ucap Lia ketus. "Dia itu hanya jual mahal karena masih orang baru, tapi lihat saja nanti, dia pasti takluk sama kecantikanku," sambungnya penuh percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selimut Cinta
Aktuelle Literatur(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Ardi tahu hidupnya akan semakin sulit saat ia memutuskan pergi dari rumah. Namun, memilih tetap tinggal di rumah pun bukan keputusan yang benar menurutnya. Lalu, takdir mempertemukannya dengan Samayra. Gadis muda yang t...