Tidur Haila terusik mendengar alarm ponselnya berbunyi. Tangan Haila meraba-raba di atas nakas mencari ponselnya, setelah dapat Haila segera mematikan bunyi alarm tersebut.
Haila melepaskan tangan Raja yang memeluk tubuh polosnya dibalik selimut. Perlahan Haila turun dari ranjang dengan hati-hati tidak ingin membuat Raja terbangun. Dengan cepat Haila meraih pakaiannya semalam yang Raja lempar dengan asal.
Haila memasukan pakaian itu kedalam ember tempat pakaian kotor, lalu ia masuk kedalam kamar mandi untuk menyegarkan badannya yang lengket sekali.
Setelah mandi dan memakai pakaian, Haila pergi kedapur untuk membuatkan sarapan pagi.
💋
Raja terbangun dari tidurnya, ia menyapukan pandangannya keseluruh kamar. Raja menyingkap selimut dan tersentak melihat tubuh dirinya polos tanpa sehelai benangpun. Raja menghela nafasnya. Ia turun dari ranjang dan memungut pakaiannya lalu ia masukan kedalam ember pakaian kotor.
Setelahnya Raja mandi dengan khidmat.
Raja sudah rapi dengan pakaian santainya, hari ini hari minggu dan Raja libur bekerja. Setelah menutup pintu kamarnya, Raja mendengar suara tangis bayi dari sebelah kamarnya.
Raja membuka kamar tersebut, ia menghampiri keranjang bayi Adel. Diraihnya Adel kedalam gendongannya.
Di tangga, Raja dapat melihat Haila yang sibuk menata makanan diatas meja makan. Haila yang menyadari Raja turun dengan Adel digendongannya lantas mengambil alih Adel ketika Raja sudah duduk dikursi meja makan.
"Ja, pempes Adel abis," ucap Haila.
"Nanti aku belikan lagi." Jawab Raja disela-sela kunyahannya. Raja akui masakan Haila benar-benar enak, meskipun hanya nasi goreng saja, namun cita rasanya sangat berbeda dengan nasi goreng buatan orang lain.
Setelah keduanya menghabiskan makanannya, Raja tidak langsung beranjak dari kursinya, ia lebih memilih untuk memainkan ponselnya dan bertukar pesan dengan Sela dan kekasihnya yang lain.
Haila memandang lekat wajah Raja yang nampak serius dengan ponselnya. Wajah Raja tampan, tampan sekali, ingin rasanya Haila bersyukur bisa mendapatkan Raja sebagai suaminya, namun haruskah Haila bersyukur mendapatkan Raja yang sering sekali membawa wanita secara gunta-ganti kedalam rumahnya ini?
"Ja,"
"Hm"
"Kamu kapan beli pempesnya?" Tanya Haila tanpa mengalihkan pandangannya dari Raja.
"Bentar lagi."
"Aku ikut ya?"
"Iya." Jawab Raja sekilas.
"Tunggu, aku mandiin Adel dulu."
Raja tidak menjawab, Haila menghela nafasnya pelan. Ia beranjak dari kursinya dan melangkah menuju kamar mandi untuk memandikan Adel.
💋
Raja dan Haila serta Adel yang berada dipangkuan Haila sudah siap berangkat menuju minimarket untuk membeli pempes Adel dan keperluan lainnya, terutama bahan-bahan makanan yang kian menipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAILA
Romance[Follow dulu sebelum baca ya, artinya kamu support aku^^ Akan direvisi setelah ending.] "Bulan akan tetap bersinar meskipun tanpa aku." -Haila Putri Annisa Hanya cerita kecil saat dunia jarang sekali berpihak kepada ku. Aku hanya bisa menunggu, kapa...