💌 DELAPAN 💌

1K 213 56
                                    

Raja memberhentikan mobilnya tidak jauh dari resto miliknya.

"Makasih, Ja."

"Hm."

"Ja,"

"Apa?"

"Sini deh!"

"Apa? Ngomong aja cepet."

"Sini dulu bentar!"

Raja berdecak, namun tubuhnya tetap saja mendekat pada Haila hingga ...

Cup

"Dadah!" Haila membuka pintu mobil lalu keluar, menutup pintu itu kembali dan mulai melangkah dari sana dengan Adel dipangkuannya. Sedangkan Raja, ia masih terdiam terkejut dengan kecupan Haila dibibirnya yang datang tiba-tiba.

"Sial!" Makinya. Jantungnya kenapa tiba-tiba berdebar?

Haila menemukan Jack sedang memainkan ponsel dimeja yang sama ketika mereka bertemu 2 hari lalu diresto milik Raja ini.

"Hai, Jack!"

"Bebek!!" Jack terkejut ketika Haila menepuk bahunya. Haila tertawa lalu duduk didepan Jack, ada meja sebagai pembatas keduanya.

"Bule kok latahnya bebek!"

"Bule-bule gini aku cinta tanah air Indonesia, mau bagaimana pun aku dilahirkan disini, terlebih lagi disini aku bertemu bidadari, cantik sekali!"

"Oh ya? Siapa dia?"

"Kamu"

"Jack," tegur Haila memperingati. Jack tertawa, ia menunjukan jarinya yang berbentuk V pada Haila.

"Bercanda, La." Ucap Jack dengan cengirannya. Perhatian Jack kini beralih pada bayi kecil yang duduk dipaha Haila, wajahnya hanya terlihat sepotong saja.

"Berikan Adel kepadaku!" Kata Jack antusias.

"Tidak mau!"

Jack mendengus, "kamu seperti anak kecil."

"Ya, itu artinya aku masih menggemaskan."

"Dasar, tidak ingat umur."

"Hei, umurku masih 18 tahun!"

Bola mata Jack membesar, ia menatap Haila tidak percaya. Haila tersenyum, orang lain pasti akan ber-ekspresi seperti itu jika mengetahui umurnya. Ya, siapa sangka diumurnya yang baru akan menginjak 19 tahun ia sudah dikaruniai anak.

"Kamu bercanda? Aku pikir umur kamu diatas 20 tahun!"

"Ya, aku tau. Banyak orang berpikiran seperti itu." Menggidikan bahu tidak peduli, Haila mengambil menu makanan, dan memilih makanan apa yang akan dirinya pesan.

"Harusnya sekarang kamu berada disekolah, bukan disini. Terlebih lagi kamu menggendong seorang anak, hah... Aku tidak percaya sama sekali."

Haila menghela napasnya.
"Kamu benar, harusnya sekarang aku berada disekolah, belajar menggapai ilmu yang tinggi agar mendapatkan masa depan yang cerah. Tapi ternyata nasibku tidak sebaik itu." Haila menatap menu makanan dihadapannya dengan sendu.

Jack merutuki mulutnya sendiri.

"Haila, maaf, aku tid--"

"Tidak apa-apa Jack, lebih baik cepat kita memesan makanan. Perutku sudah terasa lapar kembali."

"Baiklah."

💋

Hari ini RI-resto Raja- ramai sekali. Pelayan terlihat sibuk menjalankan tugasnya. Raja juga menjaga kasir sedikit kerepotan, mungkin ini yang selalu Jordan rasakan ketika bekerja. Oh iya, ngomong-ngomong soal Jordan, esok ia akan bekerja kembali, dan Raja akan merasakan kembali kebebasan.

HAILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang