💌 LIMA BELAS 💌

969 203 54
                                    

Raja dan Haila sudah sampai di supermarket. Keduanya memasukinya bersama. Kali ini Raja yang menggendong Adel, dan Haila bagian mendorong troli. Keduanya mulai berbelanja.

Ketika berada ditempat pempes. Merek pempes serta ukuran yang sering Adel pakai ada dibagian paling atas, Haila tidak sampai mengambilnya meskipun sudah berjinjit.

"Raja, tolong ambilkan pempes yang biasa Adel pakai. Itu yang paling atas." tunjuk Haila. Raja mengangguk, tangan kanannya terulur menggapai pempes, sedangkan tangan kirinya menahan tubuh Adel.

Kemudian Raja memasukannya kedalam troli. Keduanya mulai menelusuri supermarket kembali.

"Raja?" panggil seorang perempuan dibelakang tubuh Raja. Raja serta Haila menoleh, keduanya membulatkan matanya ketika melihat seorang perempuan cantik berkaos putih dan dibalut jaket kulit hitam, perempuan itu memakai hot pants.

"Aurora!" pekik Raja seraya tersenyum. Dapatkah kamu menebak siapa Aurora? Dia adalah wanita ke-2 yang Raja bawa masuk kedalam rumah.

Aurora cantik, pakaiannya selalu berbeda dengan yang lain. Aurora mencintai Raja, sangat mencintai Raja. Namun sayang sekali nasibnya, Raja hanya mempermainkan dirinya.

"I miss you so bad, honey!" ucap Aurora. Sendari tadi Aurora ingin memeluk Raja, namun bayi didalam gendongan Raja itu menghalanginya. Padahal Aurora sudah rindu sekali.

"Me to, Aurora." jawab Raja.

"Siapa bayi itu, honey?" tanya Aurora seraya melirik Adel. Aurora itu baik, hanya saja ia tidak suka pada anak kecil. Menurutnya anak kecil itu bising, cerewet, cengeng, dan merepotkan.

Haila yang sendari tadi menonton keduanya dengan sendu segera saja meraih Adel didalam gendongan Raja. Raja menatap Haila dengan diam, ia belum menjawab pertanyaan Aurora.

"Maaf Pak, saya permisi." pamit Haila dengan suara parau menahan tangis. Tangan kirinya menahan badan Adel, sedangkan tangan kanannya mendorong troli pelan-pelan, hingga Haila tidak terlihat lagi dimata Raja.

"Itu pembantu kamu, yang waktu itu hamil, kan?" tanya Aurora seraya memicingkan matanya pada Raja. Raja mengangguk jelas.

"Kenapa dia masih ada dirumah kamu? Bukannya dia cuma menggantikan Ibunya yang sedang sakit. Atau jangan-jang--" Raja membekap mulut Aurora.

"Sudah sayang, jangan membahas apapun yang tidak perlu dibahas. Mumpung kamu udah pulang dari Amerika, ayo habiskan waktu bersamaku. Oh ya, kenapa kamu pulang tidak mengabari aku dulu? Aku kan bisa menjemputmu di bandara." kata Raja. Aurora melengkungkan bibirnya kebawah, lalu ia memeluk Raja erat.

"Tadinya aku mau ngasih kejutan sama kamu, tapi gagal deh... Aku kesini mau beli makanan ringan buat kamu, eh ketemu kamu disini." Raja membalas memeluk Aurora, ia mengelus rambut Aurora pelan.

"Ayo kita bicara diluar." kata Raja ketika menyadari ada karyawan supermatket yang mengintip, ketika terciduk, karyawan wanita itu segera pergi dari sana dengan pipi yang bersemu malu.

****

Raja menggendong Adel dengan Aurora yang berjalan disampingnya. Sedangkan dibelakang keduanya ada Haila yang membawa 3 plastik putih, 2 plastik berukuran sedang ditangan kanan, 1 plastik berukuran lumayan besar ditangan kiri. Semuanya hasil berbelanja di supermarket tadi.

Ketiganya memasuki mobil Raja. Tadi ketika berangkat kesini, Aurora memang menggunakan taksi. Sengaja ingin diantar pulang oleh Raja.

Kantong-kantong plastik berisi belanjaan tadi ditaruh didalam bagasi mobil. Aurora duduk didepan bersama Raja, sedangkan Haila duduk dibelakang bersama Adel. Raja mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

HAILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang