💌 SEBELAS 💌

1K 190 46
                                    

Komen yang banyak ya, kalau bisa disetiap paragraf^^
Chapter ini bakalan bikin kamu emosi😭

***

Nata sedang memakai sepatu sekolahnya, Haila di samping Nata menemani temannya yang akan berangkat sekolah itu.

"Nat kamu ngga bakal kesiangan?" tanya Haila dibalas gelengan cepat oleh Nata.

"Kalau kesiangan juga nggak apa-apa, kamu ingetkan gerbang bolong itu?" Haila tertawa ketika mendengar 'gerbang bolong', itu mengingatkannya pada masa lalu yang sering berangkat kesiangan dan selalu masuk ke sekolah lewat gerbang bolong itu, tepatnya ada dibelakang sekolah.

"Kamu masih nakal juga ya? Inget lo, udah kelas 12, jangan main-main sekolahnya! Harus udah dewasa juga dong!" kata Haila memperingati. Nata tersenyum pada Haila, miris juga sih harus dipaksa dewasa sebelum waktunya. Seperti Haila contohnya.

"Kamu mau berangkat sama Jack?"

"Ngga, kemarin-kemarin aku berangkat sama Jack terus, aku udah banyak ngerepotin Jack, jadi ga enak. Lagi pula hari ini pasti dia kerja, dia juga pasti punya kesibukan lain."

"Kata siapa?" sahut Jack tiba-tiba, membuat Haila dan Nata sontak menoleh kearahnya.

"Eh, Jack?"

"Mau sekolah? Ayo dianter, nanti kesiangan." ajak Jack tulus, memang tadinya Jack akan pergi ke pabriknya, namun mendadak ia ada urusan di kantornya, akhirnya Jack harus pergi ke kantornya dulu dan letak kantornya tidak jauh dari sekolahnya Nata. Tidak jauh, tapi tidak bisa juga dibilang dekat.

Jack pergi ke kantor menggunakan motor maticnya, apa yang akan dibicarakan para karyawannya jika melihat? Seorang CEO berangkat ke kantor menggunakan motor matic, apakah mereka mencibir Jack? Tidak, justru mereka mengagumi sikap Jack yang selalu sederhana dan ramah pada semua karyawannya.

"Ngga usah, aku bisa berangkat naik ojek online." tolak Nata halus, tidak enak bila selalu merepotkan Jack untuk mengantarnya ke sekolah, Jack kan bukan tukang ojek.

"Ngga apa-apa Nat, ayo! Nanti mataharinya semakin tinggi."

Dengan terpaksa Nata mengangguk.

"La, aku nggak apa-apa kan berangkat sama Jack?" tanya Nata pada Haila, Haila menepuk bahu Nata pelan.

"Kok nanya gitu? Apa hubungannya coba sama aku." Nata tersenyum mesem menggoda Haila. Haila jadi salah tingkah, ia mendorong-dorong tubuh Nata agar cepat menghampiri Jack, namun nyatanya temannya itu sangat menyebalkan!

"Hm... cemburu ya?" Nata masih menggoda Haila hingga Jack membunyikan kelakson barulah disitu Nata tersadar.

"Iya-iya! Haila, aku berangkat dulu ya. Nanti kalau kamu butuh apa-apa, ada mamah aku kok didalam." ucap Nata dibalas senyum dan anggukan oleh Haila.

Setelahnya Jack dengan Nata diboncengannya mulai meninggalkan perkarangan rumah Nata. Sebelum Jack berangkat, ia sempat tersenyum manis pada Haila. Manis sekali, hingga membuat jantung Haila berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Aku kenapa?" gumam Haila pada dirinya sendiri, "eh aku harus cepet pulang, bisa-bisa nanti Raja marah." lanjut Haila. Harusnya yang marah itu Haila, kenapa masih memperdulikan Raja sih? Lihatlah, Raja juga tidak peduli dengan perasaannya semalam.

Sebenarnya Haila itu bodoh atau terlalu baik?

💋

Raja terbangun dari tidurnya, jika dirinya bangun kesiangan biasanya ada Haila yang membangunkannya, tapi kemana perempuan itu sekarang?

HAILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang