Teressa memeluk Sela kemudian menciumi wajah calon menantunya dari kening, pipi, hidung hingga tidak segan-segan Teressa mengecup bibir kekasih putranya itu.
"Aduh calon mantu kesayang Mama, jaga kesehatan terus ya, cantik!" Teressa mengelus sayang puncak kepala Sela. Setelahnya wanita itu kembali duduk di atas ranjang rumah sakit.
"Apa ada yang sakit?" tanya Raja perhatian, Sela menggeleng pelan. Ini alasannya, Sela ingin diberi perhatian lebih oleh Raja dan orangtuanya. Sela tidak mempertimbangkan bagaimana kedepannya, ia hanya berpikir jika ia melakukan ini ia bisa dapat perhatian lebih dari Raja.
Karena akhir-akhir ini Raja jarang menghubunginya. Mungkin sibuk mengurusi Adelia.
Sela itu masih remaja labil, ia hanya melakukan apa yang ia inginkan, tanpa melihat kedepannya akan seperti apa.
"Kalau ada yang sakit bilang aja ya?" perintah Raja seraya mengangkat lalu dihempaskan jarinya yang tengah digenggam Adel, Raja melakukannya berulang kali sehingga membuat putrinya itu tertawa.
Oh iya, semenjak Haila tidak ada, Adelia jadi sedikit rewel. Beruntung ada pembantunya yang bisa menenangkan Adel.
"Iya Raja." Perhatian Sela berpindah pada Adel, "Adel udah makan, Ja?" tanya Sela. Raja hanya mengangguk mengiyakan.
Sementara itu, Arman hanya menonton mereka seraya duduk di sofa dengan kaki kanan yang ia topangkan di atas kaki kirinya. Lama-lama rasa kantuk mulai menyerangnya, perlahan mata Arman terkatup dan akan mengantarnya ke alam mimpi.
***
"Gimana ngampusnya tadi, Di?" tanya Farhan pada putranya.
"Apasih, Yah! Kayak aku anak kecil aja ditanya begitu." Sang putra yang tidak lain adalah Addison mendengus pelan membuat sang Ayah terkekeh.
"Udah punya kekasih belum, Di?"
"Tumben Ayah nanya-nanya kayak gini?" bukan menjawab Addi malah bertanya menyelidik. Farhan tersenyum.
"Ayah punya kenalan, punya anak perempuan dia cantik, masih sigle. Kalau kamu mau, Ayah bisa kenalkan." ucap Farhan, Addi berdecak. Pantas saja!
"Huh, udah bukan jamannya kali Yah main jodoh-jodohan!"
"Lho, Ayah ngga jodohin kamu, Ayah cuma mau kenalin kamu."
"Ngga, ngga. Addi udah punya pacar, maaf, Yah!" tolak Addi, berbohong. Tentu saja Farhan tidak percaya, jika benar Addi mempunyai kekasih, anaknya itu pasti akan membawa kekasihnya ke rumah untuk diperkenalkan pada Farhan dan istrinya.
"Bohong itu dosa, Di. Apa lagi kalau sama orang tua, dosanya double!"
"Hah, jangan sok suci, kita sama-sama pendosa. Cuma beda aja cara berbuatnya." kata Addi.
"Ngutip dari mana tuh?"
"Dari FB, Yah, hhe..."
***
Malam hari.
Arman membuka pintu ruangan Haila. Terlihat menantunya itu tengah tertidur. Berjalan menghampiri Haila, lalu dielusnya kepala perempuan itu pelan.
"Papa?"
"Eh?" Ternyata Haila belum sepenuhnya tertidur. Ketika merasakan elusan di kepalanya, Haila membuka matanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAILA
Romance[Follow dulu sebelum baca ya, artinya kamu support aku^^ Akan direvisi setelah ending.] "Bulan akan tetap bersinar meskipun tanpa aku." -Haila Putri Annisa Hanya cerita kecil saat dunia jarang sekali berpihak kepada ku. Aku hanya bisa menunggu, kapa...