💌 DUA PULUH LIMA 💌

706 159 33
                                    

Tandai typo ya❤

***

Pukul tiga sore. Sebuah keluarga kecil tanpa status tengah berjalan melangkah masuk ke dalam mall. Haila mendengus kasar, Adit yang memaksanya untuk mampir terlebih dahulu kesini sebelum pulang. Katanya Adit ingin memberikan sesuatu pada Adel.

Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan pada Adit. Laki-laki itu baik, juga sering sekali melontarkan gurauan receh sehingga Haila tidak mampu menahan tawanya. Haila akui, Adit itu orang yang asik.

"Beli saja apapun yang kamu mau, akan aku bayar." ucap Adit. Mata Adel tampak berbinar senang ketika melihat baju-baju nyentrik seukurannya, sekarang anak perempuan itu berada dalam gendongan Adit.

Jika dilihat-lihat, mereka sudah seperti keluarga. Sangat cocok.

"Begitu, ya? Baiklah, sekali-kali aku mau porotin duit kamu. Aku borong satu toko boleh?" Haila menyeringai, Adit sedikit menunduk menatap Haila dari samping. Laki-laki itu terkekeh pelan.

"Oke!"

"Hah? Apa?!" Haila menatap Adit tidak percaya. Semudah itu mengiyakan ucapannya?

"Tidak masalah, jika itu bisa membuat putriku ini bahagia dan berkecukupan." Adit mengedipkan sebelah matanya pada Haila, Haila memutar bola matanya kemudian mendengus pelan.

"Ngga, aku cuma bercanda."

"Baguslah, aku juga tidak punya uang untuk memborong satu toko!" Ucap Adit lalu tertawa keras ketika melihat wajah suram Haila di sampingnya.

"Ah, ternyata imutnya putriku ini keturunan dari Mamanya, ya?" Adit mencubit kedua pipi Adel lalu mencubit pipi kiri Haila membuat perempuan itu melotot dan menepis tangan Adit. Sekali lagi Adit terkekeh.

"Apasih ngga jelas," Haila bersedekap, mempercepat langkahnya meninggalkan Adit di belakangnya yang masih terkekeh. Tidak lama kekehan itu hilang, digantikan dengan seringaian kecil.

***

Puas berbelanja pakaian dan barang-barang Adel, akhirnya Haila diizinkan pulang juga. Menolak diantar oleh Adit, Haila pulang menggunakan ojek online.

Sesampai di rumah atau lebih tepatnya di depan gerbang rumahnya, Haila meneken bel dua kali. Seseorang yang tidak Haila kenali keluar dari pintu, membukakan gerbang seraya tersenyum pada Haila.

Haila mengernyit, siapa perempuan ini? Kekasih baru Raja kah? Tapi masa iya kekasih Raja mau membukakan pintu untuknya, habis gitu sopan lagi.

"Siapa kamu?" tanya Haila.

"Saya pembantu baru disini, nyonya." jawab perempuan yang sepertinya seumuran dengan Jackson. Haila mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, walaupun tadi ia sempat kaget, secepat itu Raja menemukan seorang pembantu?

Haila berjalan masuk ke dalam rumahnya. Menaiki tangga lalu membuka pintu kamar Adel dan masuk.

Haila hanya mengganti baju Adel, tanpa memandikannya terlebih dahulu. Haila menggantikan baju Adel dengan perlahan, tidak ingin membuat putrinya terbangun.

Selesai dengan Adel, Haila langsung beralih pada kamarnya. Terlihat Raja yang sedang memainkan ponselnya di atas tempat tidur, seraya berbaring.

Haila duduk di sisi ranjang.

"Raja,"

"Hm."

"Itu di bawah pembantu baru kita?" tanya Haila memastikan, Raja membalas dengan deheman. Yang artinya benar bahwa perempuan tadi adalah seorang pembantu.

HAILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang