💌 LIMA 💌

1.2K 220 36
                                    

Haila tengah menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya. Menu sarapan kali ini adalah makanan-makanan yang Raja sukai. Haila tersenyum tipis, ia merasa bangga bisa menyajikan masakan yang Raja sukai. Semoga saja Raja menyukai masakannya.

Suara langkah terburu-buru terdengar di indra pendengaran Haila, ia menoleh melihat Raja yang turun dari tangga seraya memakai jaket denim nya.

"Kenapa, Ja?" Tanya Haila penasaran melihat Raja yang terburu-buru seperti itu.

"Mama sakit," Raja menjawab singkat padat dan jelas.

"Kamu mau kerumah Mama? Aku ikut!" Raja menghentikan kegiatannya yang sedang menggulung jaket dibagian pergelangan tangannya. Ia menoleh pada Haila, Raja terdiam sejenak.

"Yakin?" Tanya Raja ragu. Haila mengangguk.

"Tunggu sebentar! Aku juga mau bawa Adel." Haila berlari kecil menuju kamar putrinya, ia meraih Adel kedalam Pangkuannya. Tidur Adel tidak terganggu karena Haila yang memangkunya seraya menepuk-nepuk pantat  Adel pelan, agar Adel tetap merasa nyaman.

Setelah semuanya siap, mereka segera meluncur kerumah sakit tempat dimana Teressa-Mama Raja-dirawat.

💋

RUMAH SAKIT
CIPTA KUSUMO, JAKARTA

Raja membuka pintu perlahan, Teressa tersenyum hangat menyambut putra kesayangannya. Seketika senyum Teressa memudar ketika melihat Haila berjalan dibelakang Raja.

"Mama, Raja kangen," Raja memeluk Teressa, Teressa melupakan keberadaan Haila sejenak, ia membalas pelukan Raja dengan hangat.

"Mama juga kangen banget sama Raja!" Ucap Teressa antusias, setelah bertemu Raja, sakit yang Teressa rasakan sudah sedikit mendingan, tidak sesakit sebelumnya.

Haila mengulurkan tangannya pada Teressa, ingin menyalimi mertuanya itu. Namun yang Teressa lakukan hanya menatap uluran tangan Haila lalu menepisnya, Teressa tersenyum menatap putranya.

"Kamu sudah makan, Ja?" Tanya Teressa, Raja duduk dikursi tunggal samping ranjang Teressa, sedangkan Haila berdiri disamping Raja, padahal Haila sedang memangku Adel, sudah dipastikan kaki Haila akan pegal tidak lama lagi.

"Udah, Mama udah?" Teressa mengangguk.

"Badan kamu kok kurusan banget Ja? Istri kamu ngga ngasih kamu makan? Kamu tinggal dirumah Mama lagi aja deh, Ja. Ga tega Mama lihat kamu jadi kurus gini. Oh atau jangan-jangan istri kamu itu ga bisa masak ya?"

"Ma.."

"Bener kan? Buktinya kamu jadi kurus gini." Teressa menatap Haila, "kamu kalau ngga bisa ngurus anak saya, balikin aja Raja kerumah saya. Percuma serumah sama kamu kalau badan Raja jadi kesiksa gini!"

"Haila sering masak kok, Ma..." Jawab Haila pelan.

"Melawan kamu?!"

"Maaf Ma." Lirih Haila.

"Udah deh Ja, kamu pisah aja sama istri kamu. Lagian anak haramnya itu udah lahirkan? Udah terbuktikan itu bukan anak kamu?" Ucap Teressa menusuk hati Haila.

"Adel bukan anak haram!"

"Oh ya? Kalau bukan anak haram lalu apa? Anak hasil berzinah?" Hati Haila sakit, air mata mulai luruh dan membasahi pipinya.

HAILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang