[5] Gangsal

2.2K 227 6
                                    

Mataku sangat berat untuk terbuka ditambah tubuh malasku yang seperti meronta-ronta saat ingin bangkit. Seorang wanita kemarin menggoyang-goyangkan tubuhku berharap aku segera bangun dari ranjang,

"Bangunn, bangun nyisanak" katanya.

Aku yang memang sangat susah dibangunkan, begitu terganggu olehnya yang tak berhenti menggoyangkan tubuhku.

"Aarghh, iya-iyaa gausah ganggu orang tidur kenapa sih. Masih ngantuk juga" ucapku terusik.

"Kau lihat matahari sudah terbit! kau harus segera bangun. Kemudian mandi dan berganti pakaian untuk menghadap sang Prabu" jelasnya sedikit kesal karna aku masih tak beranjak.

Akupun langsung terbelalak kaget karna baru menyadari bahwa aku akan disidang hari ini,

"Shit?! Apa yang harus aku lakukan" kataku yang tiba-tiba terduduk dari ranjang.

"Kau harus segera bersiap diri!"

"Apa aku akan berhadapan oleh banyak orang?" tanyaku.

"Tentu saja, akan ada para rakryan¹, dharmadhyaksa² dan pejabat-pejabat lainnya disana." jawabnya.

"Wtf?!" ceracauku pelan sambil memegang kepalaku yang sudah buntu.

"Ayo cepat! " kutiknya.

Aku menurut mengikutinya keluar kamar dan saat ini aku hanya pasrah terhadap diriku. Aku berharap jika aku dibebaskan akan segera mencari jalan keluar dan segera kembali ke jamanku, dan jika aku dihukum aku harap diriku otomatis kembali ke masa depan.
Sari membimbingku jalan menuju tempat pemandian, selama berjalan aku terkagum-kagum oleh keindahan istana ini. Bagunannya sangat besar bahkan lebih besar dari istana negara. Temboknya hampir keseluruhan terbuat dari emas dan perak. Juga taman istananya yang seperti  buckingham palace. Aku seperti berada disurga saat ini.

Setibanya ditempat pemandian, aku terkejut saat mengetahui tempat pemandian itu berupa bak besar berwarna emas yang disisinya sudah terdapat pakaian dan beberapa bumbu rempah serta bunga-bunga. Seperti hotel bintang 5 era kuno. Aku tak tahu antara senang atau bingung saat ini,

"Aku akan mandi di bak ini?" tanyaku.

"Iyaa, kau bisa pilih wewangian mana yang akan kau gunakan" jawabnya.

"Tapi bagaimana cara menggunakannya?" tanyaku kembali.

Sekali lagi ia keheranan denganku,
"Apa kau tidak pernah mandi?"

"Hey, aku tak pernah memakai wewangian seperti ini" kataku.

"Memangnya kau mandi pakai wewangian apa?"

Aku terdiam, Orang- orang dijaman ini mana tahu sabun dan shampoo. Akan lebih rumit jika aku menjelaskannya,

"Hehe iya-iya aku hanya bercanda" kataku terkekeh.

"Perempuan aneh" katanya.

kemudian ia pergi meninggalkan tempat. Tapi sebelum itu,

"Sari.. Nanti kau bisa membantuku mengenakan pakaian ini kan?" ucapku

"Panggil saja jika kau butuh, aku ada diluar" ucapnya.

Dan akupun mulai mencemplungkan diriku kedalam bak. Oh my gosh ini nikmat sekali, aku mencoba mengoleskan bunga melati ke kulitku. Dan rasanya lebih wangi dibanding menggunakan parfum kimia rasa melati sekalipun. Ya tuhan, Aku seperti bos besar yang sedang berlibur dihotel bintang 5.
Setelah selesai mandi, aku memanggil Sari untuk membantuku menggunakan pakaian seperti orang selayaknya dijaman ini, terus terang menggunakan pakaian berkemben dari jarik lebih ribet dan tidak praktis dibanding menggunakan kebaya. Selepas aku mengenakan pakaian aku hanya menyisir rambutku yang hanya sepundak agar lebih rapi. Sari bertanya kepadaku,

'ILY Since 600 Years Ago' [MAJAPAHIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang