Chapter - 2.5

515 8 0
                                    

Udara pagi begitu dingin, sampai sampai terasa menusuk ke tulang, Kim dan Iore sedang jogging di sekitar lapangan kampus, mereka memutari lapangan sepak bola. Keduanya memakai Tracksuit, Iore dan Kim bahkan memakai tracksuit dengan warna yang sama yaitu warna hitam.

Iore adalah satu-satunya teman Kim, namun mereka bisa di sebut lebih dari sahabat, karena Iore sangat mengerti Kim, ia bisa memahami dan membaca Kim. Iore sama seperti kim dari amerika utara, bedanya ia tidak blasteran seperti Kim, Iore memiliki rambut panjang sebahu dan warna rambutnya sama seperti Kim Blond juga.

Setelah berlari beberapa putaran akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat, Mereka duduk di kursi dekat lapangan di sebelahnya ada vending machine yang menjual beberapa minuman soda, namun yang paling utama di jual disitu adalah minuman elektrolit. Terengah-engah sambil menyeka keringatnya Kim membeli sekaleng elektrolit, tampa tunggu lagi karena ia sudah kelelahan segera meneguknya sampai habis. Karena ia masih haus ia segera membeli sekaleng lagi.

Suasana walau sepagi ini sudah sangat ramai, banyak orang yang juga olah raga di pagi hari, dan Kim sebenarnya tak suka olah raga, tapi dia sudah berjanji kepada Iore untuk pergi bersama dirinya, Iore tak suka olah raga sendirian. Iore menyeka keringatnya sambil meneguk minuman Kim.

"What the hell Iore, beli minuman mu sendiri" bentak Kim ngomel, andai Bukan Iore yang meneguk minumannya mungkin sudah di kunyah oleh kim. Kim langsung mengambil minumannya dan meneguknya sampai habis.

"Yee dasar pelit" komentar Iore sambil berjalan ke vending machine untuk membeli sendiri minumannya.

"Pelat pelit, suka suka gue" bentak Kim menghabiskan minumannya, melihat kelakuan Kim yang mengundang tawa iore cekikikan melihat sahabatnya.

"Jadi gimana?"

"Apanya?"

"Susumu" Canda Iore bercanda hendak menyentuh payudara Kim.

"What the fuck Iore" Ucap Kim menutupi payudaranya, tanganya sudah siap mencakar Iore kalau ia memang berani menyentuhnya, tentu saja Kim tau itu adalah candaan tapi tetap saja dia bersiap-siap.

"Gak aku mau nanya aja, gimana kan udah beberapa bulan ya rasanya, apa kamu sudah merasa bahagia sekarang?" Ucap Iore, dari apa yang Iore bahas ia sepertinya menanyakan Kim bagaimana rasanya ia setelah berganti gender.

"Mungkin?"

"Hahaha, gimana sih kamu ini, kok cuma mungkin doang" Ucap Iore sambil tertawa. "Gimana sudah ada orang yang dekatin kamu ngomong-ngomong"

"Dekatin" Ucap Kim pelan, kepalanya terangkat keatas mulai berpikir sejenak, memangnya ada yang mau dekatin dia, rasa-rasanya orang tetap jauhin dia, walaupun dia sudah jadi perempuan orang-orang gak ada yang tau, teman kerjanya juga gak tau kalau dia dulu pria. Tapi dia di tempat kerja gak ada dekat sama siapa-siapa juga. "ga.... ad" Belum selesai Kim berucap ia langsung teringat kejadian beberapa hari yang lalu, ketika ia berhubungan seks dengan Luis. Wajahnya langsung memerah luar biasa. Dia sudah mencoba melupakannya dan berpura-pura tak ada apa-apa kenapa ia masih mengingatnya. Ia mencoba menenangkan dirinya dan mencoba menjawab pertanyaan Iore dengan dingin. "Gak ada"

Walau Kim mencoba menjadi sedingin apapun, dan mencoba menutupi perasaanya, itu semua tak mempan sama sekali, Iore bisa membacanya dengan mudah. "hehe, siapa orang nya" Ucap Iore tak ingin panjang lebar, ia langsung menembak kim. Kim panik mendengar ucapan Iore dan langsung mencoba mengalihkan pembicaraan dengan cara melanjutkan jogging. "hei jangan kabur" Ucap Iore berlari sambil tertawa.

[ -- ] [ -- ] [ -- ] [ -- ]

Kalau berkenan di vote ya, terima kasih :)

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang