Chapter - 17

47 2 0
                                    

Hujan deras menerpa apartemen Luis dan Kim, malam ini keduanya tidak tidur walaupun sudah larut malam, Luis dan Kim bercengkrama di sofa sambil menonton film, karena mereka tidak jadi jalan keluar di karenakan hujan lebat. Kim akhirnya hanya mengenakan baju tidurnya, tadinya sih ia sudah capek-capek berdandan secantik mungkin, tapi yasudahlah itu tak penting, padahal ia inginnya kencan mereka untuk pertama kali di luar.

Dentuman petir bergema keras keseluruhan penjuru distrik, Kim berteriak kaget sambil mengacak tangan Luis, ia langsung terloncat kepelukan Luis. Melihat gadis yang ia cintai ketakutan, dan lemah tidak berdaya Luis langsung menyelamatkan Kim dengan mendekapnya erat dan menyelimutinya.

"Baby" Ucap Luis menciumi kening Kim lembut. Ia biasanya tak mudah terkejut, tapi petir itu sangat keras tidak seperti biasanya. Kim terkejut ia masih tak terbiasa dengan sentuhan Luis yang begitu berbeda. Biasanya mereka hanya bersentuhan saat seks saja. Tapi saat ini begitu berbeda. Kasih sayang dan kelembutan Luis membuatnya terlena. Luis mendekatkan kepala Kim di dadanya menghangatkan dirinya.

"Baby" Balas Kim pelan, ia memeluk Luis semakin erat. Rupanya ini yang sedari dulu ia lewatkan. Perasaan tenang, inikah rasanya di perhatikan dan di sayangi. "Kalau begini sih aku pasti cepat' terbiasa" Pikir Kim sambil melepaskan pelukannya.

"Kamu gak apa?" Tanya Luis.

"Gak kok, aku cuma kaget aja" Komentar Kim melanjutkan menonton filmnya yang jadinya terlewat.

"Petirnya kencang juga ya"

"Baru kali ini aku terkejut seperti itu" Balas Kim sambil memakan popcorn.

"Padahal ini cuma cuaca buatan mereka tak perlu membuat petirnya sekeras ini?"

"Harusnya" Ucap Kim sambil menaikkan kedua pundaknya. Ia bersandar di pundak Luis sambil menonton film, asik menikmati popcorn nya Kim sesekali menyuapi Luis. Itu bukan yang di lakukan orang sedang berpacaran, ia tidak banyak mengetahui tentang pacaran sejujurnya. Dan pengetahuannya tentang pacaran kebanyakan dari televisi dan film romantis. Kim juga menyukai film romantis, ia sudah menonton ratusan film romantis, sampai-sampai tadi dia ngebet untuk memilih film apa yang hendak di tonton. Dia tentu saja memilih film romantis. Bagi Kim film romantis ini tidak bikin pusing, kalau kisah perang banyak Masalah dan belum tentu happy ending, kalau drama apalagi, kalau kisah romantis, tentu saja bakal berakhir bahagia.

"Aku benci cerita pasaran gini, apalagi kalau karakter perempuannya lemah" Ucap Kim melemparkan popcorn ke layar televisi, ia membenci scene dimana perempuannya di tolong oleh sang pria saat di serang orang asing di gang gelap. "Kenapa dia gak bawa pistol sih, kan kalau dia bawa pistol dia bisa melindungi dirinya sendiri, gak masuk akal ini" Bentak Kim sambil meminum cola.

"Ahahaha, Kim kayaknya kamu gak sadar deh, tapi gak semua orang punya dan bawa pistol kemana-mana, gak semua negara punya Gun culture" Jelas Luis mengusap-usap Kepala Kim.

"Tapi kenapa mereka gak bawa?"

"Ya karena gak perlu aja Kim"

"Di uni Eropa sana kamu gak bawa senjata?"

"Aku bukanya gak bawa, emang gak boleh bawa, ya kalau buat berburu mungkin aku bisa dapat ijinnya, tapi kalau pistol dan assault rifle di larang keras"

"Negara mu membosankan, di Vermont seluruh orang di wajibkan memiliki senjata"

"Untuk orang yang benci tentara kau menyukai senjata ya ngomong-ngomong?" Tanya Luis bingung.

"Karena bagaimanapun melindungi diri sendiri itu penting loh Luis, polisi tidak bisa datang dalam waktu lima menit, dalam jeda lima menit apapun bisa terjadi" Jelas Kim.

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang