Chapter - 12

72 3 0
                                    

Luis membawa Kim kedalam ruang karaoke, seperti yang ia duga, Kim belum pernah ke tempat karaoke seperti ini, ini seperti rahasia umum, dari luarnya ini memang terlihat seperti tempat karaoke, tapi semua yang datang sudah tau ini tempat yang pas untuk berhubungan seks. Luis sudah beberapa kali kesini dulu dengan pacaranya sebelum mereka putus Luis sering berhubungan seks di tempat ini. Luis tertawa kecil dengan kepolosan Kim, ia kira Kim akan tau tempat seperti ini, rupanya tidak.

Kim duduk di sofa sambil membuka tablet untuk memilih lagu, ia begitu semangat untuk bernyanyi, Luis hendaknya langsung menggerayangi tubuh Kim, tapi kalau terlalu cepat tidak mengasikan, ia ingin mengumpulkan Mood dulu.

Ia duduk di sofa sebelah Kim, luis menaruh hp nya di meja, ia live instagram, ia ingin menunjukan saat Kim sedang bernyanyi. Kalau ia pikir Kim ini orangnya cukup polos, masa tempat seperti ini ia tak tau, tapi kalau di pikir-pikir, kemungkinan Kim belum pernah berpacaran sama sekali. Kalau dibilang mereka berdua tetap tak bisa di sebut pacaran, karena mereka memang bukan pacaran kan. Kemungkinan Luis memanglah pria pertama yang dekat dengan dirinya, dusta namanya kalau Luis tak senang menjadi yang pertama untuk Kim, harus di akui ia merasa spesial.

Luis bersandar di sofa dan menyalakan rokoknya, ia menaruh kakinya di atas meja. Kim bersenandung riang memilih lagu yang hendak ia nyanyikan, ia masih tak tau harus menyanyikan apa.

"Aku mencitaimu" Komentar Luis reflek,

"Ohhhh....." Ucap Kim senang mendengar komentar Luis, reflek tanganya memeganggi dadanya kesenangan. Pintu lalu terbuka, seorang pelayan mengantarkan beberapa minuman alkohol. "aku juga Luis" Balasnya tersenyum.

"Jadi apa yang ingin kau nyanyikan?" Tanya Luis sambil meneguk bir dingin dari botol kacanya.

"Entahlah, aku belum pernah karaoke sebelumnya"

"Kurasa lagu pop akan cocok dengan suaramu?"

"Oh baiklah, sebentar ku cari dulu"

Jemari lembutnya asik mencari lagu sambil memegang tablet itu, Kim duduk di sebelah Luis, ia menarik jemari Kim dan menyentuhnya lembut, meletakan botol birnya Luis mendekatkan dudukannya lebih dekat dengan Kim, Kim begitu anggun dan majestik, tak henti-hentinya ia terpesona dengan dirinya, dusta namanya kalau ia tak terpesona dengan kecantikan Kim. Namun lebih dari itu, kalau hanya cantiknya saja tak mungkin ia tergila-gila begini. Ia tak tau apa yang mengontrol dirinya, ketika ia bersama Kim, ia pasti saja seperti ini, entah kenapa, ia tak pernah memahaminya tapi Kim selalu saja menarik dirinya, sejak kejadian malam itu, Luis terus dan terus haus akan kehangatan Kim.

Jemarinya menyentuh lembut wajah Kim, pipinya yang merah merona membuat Luis meleleh, ia semakin cinta dengannya, ia sudah menerima kalau ia mencintai Kim, awalnya ia tidak paham kenapa ia ingin sekali dekat dengan Kim sampai rela jadi teman seks, tapi sekarang ia paham, ini hatinya yang mengontrol dirinya, ia ingin dekat dengan Kim bagaimanapun caranya.

Ia menarik wajahnya lembut, Kim tak memahaminya tapi dari pandangan Luis terlihat berbeda, ia terlihat lebih lembut, pandangan itu menyentuh langsung kedalam hatinya yang dingin, yang selama ini tak pernah di sentuh oleh siapapun perlahan menjadi hangat, seolah bunga yang mekar Kim tak tau perasaan apa ini.

"Kim"

"Ya Darling" Ucap Kim manja.

"Aku ingin bersamamu selamanya" Ucap Luis menarik tubuh Kim dan memeluknya, Kim menyandarkan kepalanya di pundak Luis. Ia membalas pelukannya.

"Aku juga, aku juga"

"Matikan hpku, aku ingin menjadi momen kita berdua saja" Ucap Luis, kim lalu menggapai hp luis dan mematikannya.

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang