Chapter - 11

81 3 1
                                    

"Jadi kita mau kemana?"

"kemanapun yang aku mau, dan kamu bakal bayarin" Ucap Kim Bercanda.

"Oke" Ucap Luis sambil merangkul pinggang Kim dengan satu tangan.

"Hahaha, gak kok aku bercanda"

"Gak aku serius kok, kamu pacarku bukan untuk hari ini" Balas Luis mencium pipi Kim.

"Benar, aku pacarmu untuk hari ini" Balas Kim memeluk Luis.

"Jadi kita mau kemana?" Ucap Luis berjalan santai.

"Udah ikut aja, aku tau tempat jalan yang asik kalo di distrik ini" Ucap Kim lalu mengangkat tanganya kearah Luis.

"oh oke" Komentar Luis, menaikan alinya bingung kenapa Kim memberikan tanganya.

"Pegang tangan ku Luis, kamu hari ini pacarku kan, kok kamu gak peka?"

"Oh iya ya" Ucap Luis menggaruk-garukan kepalanya berpegangan tangan dengan Kim begitu terasa aneh sebenarnya, bukan karena ini kali pertama, tapi karena ini di tempat umum.

"Yay" matanya berbinar binar memandangi manja Luis.

Entah apa yang merasuki Kim saat ini, ia membawa Luis ke lapangan tembak, di lapangan tembak ini, suara senjata api bergema dari ujung ke ujung, Kim menyewa satu bilik ruangan untuk bisa bersama Luis. Sambil menaruh tasnya di meja ia juga membeli sekotak peluru. Sebenarnya Kim tau gak sih kalau orang pacaran itu ngapain, tentu saja tidak. Dia benar-benar Clueless soal ini. Tapi apa dia perduli, ya dia seperti biasa tak perduli, yang ia perdulikan apa yang membuatnya senang. Dan sejauh yang ia tau menembak senjata itu cukup menyenangkan.

Walau ia membenci perperangan, ia tak membenci latihan menembak maupun target shooting. Sambil mengisi peluru kedalam magasin, Ia bersandar kepada dinding bilik.

"Kata ayah ku dulu, orang yang ingin berpacaran dengan ku harus bisa dan lihai menggunakan pistol maupun Assault Rifle"

"Oke, aku kalau soal tembak menembak memang jagonya" Ucap Luis cengegesan bercanda, dari konotasinya ia maksud adalah hubungan seksual.

"Oh benarkah" Ucap Kim tertawa. "Jadi apakah engkau sebagai 'Pacar' ku memang bisa menembak?" Ucap Kim sambil memberikan pistolnya.

"Lihat ini" Ucap Luis sambil menembakan pistolnya tampa pikir panjang. "Ini kenapa gak bisa di tembak" Komentarnya lagi sambil menggaruk-garuk kepalanya, ia sudah menekan pelatuknya berkali-kali. Menonton reaksi Luis yang sok jago membuat Kim tertawa terbahak-bahak. Ia sudah lama tidak tertawa seperti ini, semakin Luis kelihatan bodoh semakin tertawalah dirinya, kali ini Luis malah mengarahkan pistolnya kewajahnya untuk melihat apa yang salah Kim langsung panik dan mengambil pistolnya.

"Demi tuhan Luis, jangan pernah mengarahkan pistol kewajahmu, terisi maupun tidak, kau harus selalu mengarahkannya ke bawah" Ucap Kim masih tercengang dengan apa yang terjadi. "Kau bisa mati sayang kau harus lebih hati-hati" Ucap Kim.

"Ah sorry, aku akan lebih hati-hati" Ucap Luis menggaruk-garuk kepalanya, sejujurnya ini benaran kali pertamanya memegang senjata, padahal maunya ia membuat gadis yang ia sukai terpesona namun malah sebaliknya, ia membuat dirinya semakin terlihat bodoh. Tapi setidaknya ia di panggil sayang oleh Kim. Dimana itu membuatnya tersenyum lebar.

"Ini loh, lihat di sisi pistolnya ada pengaman, pertama kamu lepasin dulu pengamannya, sambil kamu arahin ke target yang mau kamu tembak" Komentar Kim, Kim menunjukan kepada Luis sambil mengarahkan pistolnya ke target. Kim menembakan pistolnya dengan mudahnya ia mengenai targetnya. Sambil meletakan pistolnya Kim kembali mengisi magasin nya. "Mudah kan"

"Kamu kan udah kebiasa jelas mudah, kalau aku bisa, aku emang bakal dapat apa nih?" Komentar Luis.

"Aku" Komentar Kim bercanda.

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang