Chapter 27

16 1 0
                                    

"Sudah aman?" Tanya Luis kepada Kim, Luis bersandar di dinding, ia saat ini sedang berada di hotel tua yang sudah setengah hancur, hari ini ada seseorang yang katanya akan memberikan informasi tentang dimana Harvey.

"Yap" Jelas Kim setelah mengecek lorong hotel ini, Beberapa tentara lainnya juga mengecek sisi lainnya.

sambil menyarungkan pistolnya, Kim lalu berjalan masuk kedalam lorong gelap ini di ikuti oleh Luis berserta tentara lainnya, ia menggunakan senter untuk menerangi gelapnya lorong ini, entah berapa lama hotel ini sudah tak di huni. Begitu porak poranda tak mengaruan. Tapi dari suaranya nampaknya hotel ini masih di huni, terdengar suara anak anak dan orang tua samar-samar.

"Luis" Tanya Kim berjalan belok ke kedalam lorong panjang.

"Apa?"

"Kau yakin informan itu memiliki informasi tentang ayahku?" Tanya Kim.

"Yap, aku yakin, kenapa memangnya?"

"Entahlah ini semua terasa mencurigakan saja"

"Oh ya" Komentar Luis sambil menyalakan rokoknya. "Kau tau dari mana, jangan bilang ini firasat mu saja"

"Ya, aku merasa aneh saja atas semua ini"

"Ah demi tuhan Kim, sudah ku duga, kau terlalu banyak mengandalkan firasat" Omel Luis.

"Gak bukan gitu Luis, hanya saja ini terasa aneh, aku mengerti dirinya"

"Siapa" Potong Luis belum selesai Kim berucap.

"Ayahku"

"Lalu?" Ucap Luis bosan, ia tentu saja tak mempercayai yang namanya naluri dan firasat seperti ini.

"Tak mudah untuk mencari informasi tentang dirinya, itu sudah fakta, ini terasa seperti sebuah jebakan" Jelas Kim.

"Ah sudahlah Kim, jangan terlalu di pikirkan, yang pasti kita lalui saja ini"

"Ya ya ya Luis, tapi jangan salahkan aku ya, yang pasti aku sudah memperingati diirmu"

Mereka lalu berjalan kedalam lorong lainnya, semakin dalam dan semakin dalam hingga akhirnya mereka masuk pusat gedung dimana ada ruang terbuka, sinar matahari menyinari mereka semua akhirnya.

"Ini bukan?" Tanya Luis melihat pintu hotel bernomor 600.

"Yap" Jelas Kim membuka pintunya, Luis tak menyangka namun ruangan ini terlihat sedikit berih, dan ada beberapa orang yang berdiri dengan pakaian milisi serta membawa senjata, duduk dengan anggun di tengahnya seorang wanita dengan pakaian formal.

"Selamat datang senator Luis" Jelas Perempuan ini tersenyum kepada Luis.

"Maaf menunggu lama, kami sedikit tersesat tadi" Jelas Luis, Luis dan kim masuk kedalam ruangan ini, beberapa tentara menunggu di luar berjaga.

"Tak apa tuan Luis, mari kita selesaikan ini semua" Komentar perempuan tersebut.

"Ok?" Gumam Luis menunggu, ia sedikit bingung, bahasa wanita tersebut sedikit aneh.

"Apa kita bisa bahas ini berdua saja" Tanya wanita tersebut kepada Luis.

"Tidak" Balas Kim memotong.

"Saya tidak berbicara dengan anda" Jelasnya tersenyum jengkel.

"Nona, biar saya sampaikan pada anda, dia tak bisa di rubah pikirannya" Jelas Luis sambil duduk dan menyilangkan kakinya.

"Oh.... ok.." Gumamnya. "Sepertinya tak ada gunanya mengulur-ngulur lagi" Jelas Wanita tersebut menghela nafasnya, dengan cepat ia mengeluarkan pistolnya kepada Luis, dan para milisi yang berada di ruangan tersebut langsung mengarahkan senjatanya ke arah Kim. Luis terdiam belum sempat memproses ini semua dan Kim sudah beraksi.

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang