Chapter - 3

412 5 0
                                    

Sudah beberapa hari Kim menginap di apartemen Iore, ia tidak memberitahukan Iore apa alasan sebenarnya, Kim tidak bisa pulang kerumah beberapa hari ini ia merasa begitu canggung dekat dengan Luis, keduanya hidup seperti biasa, berpura-pura seolah kejadian penuh gairah malam itu tidak terjadi sama sekali, namun tentu saja sesuatu telah berubah, gunung es yang dulu berdiri kokoh, perlahan demi perlahan mulai mencair. Iore sebenarnya mencium ada sesuatu yang aneh dari Kim, namun ia tidak ingin langsung menanyakan kepada Kim, karena ia tau cepat atau lambat Kim akan menceritakanya atau ia akan bergerak kalau sudah terlalu lama menunggu.

Namun hari ini Kim sudah tau bahwa Iore akan mulai menyelidiki keanehan-keanehan dari sifat Kim, maka dari itu Kim duluan pulang sebelum Iore bangun, ia harus kabur karena ia tau kalau di hadapan Iore ia begitu lemah, Kim kalau ia bisa berkata jujur, Kim sangat senang memiliki teman seperti Iore, karena hanya pada Iore lah Kim bisa menjadi dirinya.

Sambil menenteng duffel bag di belakang punggungnya, Kim mengenakan pakaian casual hari ini. Perjalanan pulang Kim dari apartemen Iore memanglah cepat, Iore tinggal di apartemen di depan apartemen Kim. Kim memang tidak membawa kunci kamar kali ini, karena ia lupa, kenapa ia lupa, Kim terlalu sibuk untuk cepat-cepat pergi dari apartemennya, soalnya ia merasa sangat sungkan dan malu.

Namun hari ini ia sudah menekatkan dirinya untuk membicarakan masalah ini dengan Luis, ia harus meluruskan beberapa masalah. Hatinya sudah kuat, dan ia berharap bisa melalui ini dengan cepat. Perlahan ia mengetuk-ngetuk pintu apartemenya. Ia berharap Luis sudah bangun karena ia ingin segera masuk kedalam apartemen dan menaruh barang-barangnya.

Tak lama menunggu Luis membukakan pintunya, Kim hendak langsung masuk, namun untuk sesaat ia menjadi lemah dan menatap Luis, ia harusnya tak menatap Luis seperti ini, ini bukanlah tatapan biasa, tatapanya penuh perasaan, inilah yang ia coba untuk hindari, namun baru saja mencoba ia langsung gagal.

Ia ingin, sangat-sangat ingin menjauh dari Luis, karena ia tau ini bukan yang terbaik, namun kenapa pria di hadapannya ini menjadi kelemahan terbesarnya, kenapa harus Luis. Dari sekian banyak pria kenapa harus Luis, masih banyak pria yang baik, kenapa harus teman satu kamarnya. Ia tak tau harus berkata apa, namun ia, ia tersadar langsung, ia terlalu lama memikirkan dan menatap Luis. Tersadar sekarang saat ini apa yang ia lakukan, menundukan kepalanya kebawah, Kim langsung masuk kedalam apartemen, ia berlari masuk menyenggol badan Luis yang terundur ke dinding, bahkan Kim tidak melepaskan sepatunya sebelum memasuki kamar, aneh pikir Luis, Luis bingung dengan apa yang terjadi. Namun Luis tak bisa membaca isi hati Kim seperti Iore.

Apartemen ini hanya memiliki satu ruang kosong, yaitu adalah kamar Luis dan Kim yang di gabung menjadi satu, ada beberapa perabotan dan televisi. Biasanya yang menonton televisi hanya Kim, apartemen ini juga memiliki kamar mandi dan dapur. Yang memasakan biasanya disini adalah Kim, tak seperti Luis, Kim tak memiliki uang yang banyak jadi ia selalu memasak sendiri. Sedangkan Luis, karena ia tak bisa memasak ia selalu makan di luar.

Luis lalu pergi ke kamar dan membuka jendela, sambil bersandar di dinding ia menyalakan rokoknya. Ia mencoba berpikir dan memahami apa yang barusan terjadi, memang ia tak memahami Kim, karena memang kim orang yang tertutup, susah bagi Kim untuk memberitahukan isi hatinya, karena itu, apa yang terjadi di malam itu adalah sebuah keajaiban. Bagaimana bisa Luis membuat Kim berbicara bahkan mengucapkan isi hatinya.

Sambil merokok Luis menatap keluar, ia mencoba menggunakan otaknya, dan mencoba memahami apa yang gadis itu pikirkan. Kim saat ini sedang di kamar mandi, ia sedang mandi, suara showernya terdengar sampai keluar. Ia tampa bisa mengontrol dirinya, mulai membayangkan tubuh Kim saat mandi. Ia membayangkan betapa lembutnya kulitnya, membayangkan menyentuhnya merabanya dan menciumnya lagi. Tapi ia tau ia takan bisa lagi melakukanya. Ia tau Kim berpura-pura itu tidak terjadi.

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang