Chapter - 9.5

89 3 0
                                    

Luis baru saja balik dari apartemen temannya, mereka habis mengobrol semalaman, berbeda dengan Kim yang banyak menghabiskan waktu di kamarnya saja, Luis adalah orang yang sering ngumpul. Sambil menenteng sekaleng bir Luis masuk kedalam apartemennya, ia menyaksikan Kim yang memutar-mutar di ranjang sambil memeluk erat perutnya sambil mengerang.

Ini orang kenapa sih Pikir Luis, ah iya Luis baru ingat ini jadwal Haidnya bukan, ia bahkan sampai tidak kerja hari ini. "Kau tak apa?" Tanya Luis sambil minum bir.

"Mungkin?" ucapnya layu.

"Sesakit itu ya?"

"Kagak, Luis ini tidak menyakitkan sama sekali!" Ucap Kim sarkas.

Mendengar jawab Kim, Luis malah tertawa, ia menuju ke dapur untuk mengambil es krim, rasanya ia punya es krim, ia ingin berbagi dengan Kim. Sambil membawa dua piring kecil es krim ia langsung memberikannya pada Kim.

"Aku gada duit" Ucap Kim menolaknya.

"Gada yang nyuruh kamu bayar" Ucap Luis memaksa memberikannya pada Kim.

"Kau pasti pingin nyentuh-nyentuh dadaku makanya kamu ngasih aku es krim"

"Ya kagak lah" Ucap Luis jengkel, enak aja emang dia pria macam apa yang memamfaatkan orang.

"Seriusan"

"Iyalah kampang" Dengan ragu Kim menerimanya dan mulai memakannya. Luis lalu duduk di ranjang Kim sambil makan es krim dan menonton televisi.

"Kamu suka vanilla ya" ucap Kim menyandarkan kepalanya di pundak Luis.

"Aku sukanya strawberry sih, napa emang?"

"Kok beli yang vanilla?"

"dua rasa sebenarnya, cuma yang strawberry udah ku habiskan"

"oh gitu" sambil menonton Luis mengusap-usap kepala Kim.

"Ganti" Perintah Kim.

"mau nonton apa emang"

"Jangan berita pokonya"

"Idol?"

"Gak"

"Animal planet?"

"gak mau liat keluargamu"

"drama?"

"Gak"

"Komedi?"

"Gak juga"

"Anime?"

"Gak mau"

"Yang ada cuma berita lagi"

"Yaudah" Luis bingung antara mau marah atau mau tertawa.

"Akhirnya nonton berita lagi"

"Kamu asalnya dari mana sih Luis?"

"Negara asal ku?"

"Iya"

"Iya, aku belum pernah cerita ya sebelum nya?" Komentar Luis "Aku lahir di Berlin"

"Jadi etnik mu german?"

"Gak aku blasteran kayak kamu"

"Blasteran apa?"

"German perancis"

Sambil memegang erat tangan Kim, Luis mencium bibir Kim, ia terbawa suasana karena terlalu lama menatap Kim, sambil memeluk Kim ia mendorong Kim ke ranjang. Menciumi lehernya, menciumi dadanya, seluruh tubuh Kim. Kim juga tak mau kalah, ia juga menciumi Luis.

"Wow, katanya sakit" Ucap Iore, membuat Kim berteriak kaget, jantungnya serasa mau copot.

"Demi tuhan Iore tak bisakah kau mengetuk dulu sebelum masuk" Bentak Kim marah.

"Bitch, lo kan yang nelpon gue nyuruh masuk langsung" Balas Iore, Kim langsung terdiam benar juga ya ini salahnya. Luis masih meremas dada Kim dan belum memindahkan tanganya.

"Luis tangamu!" Bentak Kim menampar tangan Luis.

"oh sorry" Ucap Luis tertawa.

"Dasar, katanya kamu sakit tapi malah mesra-mesraan, dah ku beliin kamu pingin makan yang manis-manis kan" Ucap Iore membawa satu kresek cemilan. Ia lalu duduk di ranjang Kim dan mulai membuka salah satu kuenya.

"Aku gak mesra-mesraan" Ucap Kim. "Luis aja nih main cium-cium!"

"Tapi kan kamu juga nyium balik" Ucap Luis.

"Brisik kampang" Ucap Kim malu menutup mulut Luis paksa. Iore tertawa lepas melihat Kim.

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang