Chapter - 21

50 1 0
                                    

Kim masih tak habis pikir bagaimana mamanya bisa makan dengan santainya, seolah tak memiliki dosa dan rasa bersalah setelah membuat satu Mansion panik, mereka semua, bertiga tepatnya Luis, Kim dan Maria sedang menikmati makan malam di ruang makan. Ruangan ini begitu megah dan besar, mereka juga di temani oleh beberapa pelayan yang siap melayani dan menghidangkan makanan apapun yang mereka mau.

"Jadi Kim, akhirnya setelah kalian lama tinggal satu rumah akhirnya kalian memutuskan untuk bertunangan ya" Komentar Maria sambil menyantap hidangannya.

"Ya, dan ngapain nanya sih kalau mamah sudah tau ceritanya bagiamana?" Balas Kim mengomel, mengetahui dirinya di mata-matai orang tua sendiri itu benar-benar menjijikan rasanya.

"Tapi harus kau ketahui, keluarga mu banyak yang tidak menyangka kau akhirnya bertunangan secepat ini"

"Aku tidak perduli dengan opini mereka" Balas Kim ketus.

"Ayahmu juga mengetahui kalah kau bertunangan" Komentar Maria tiba-tiba sambil minum wine.

"Oh ya?" Ucap Kim bercampur bingung dan terkejut, ia meneguk Soju yang telah di bawakan Maria.

"hmm?" Gumam Luis ikut bingung.

"Iya, dia bahkan memintaku untuk memberikan hadiah ini" Maria mengeluarkan sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu oak. Ia meletakannya di meja. "Ia mengirimkan ini kepadaku saat aku di korea"

"Tak ku sangka orang itu masih mengingat aku anaknya" Ucap Kim sambil melirik kotak tersebut.

"Oh jangan begitu Kim dia terkadang masih membahas dirimu" Komentar Maria tersenyum.

"Oh ya kalian membahas apa memangnya" Ucap Kim mulai membuka kotaknya.

"Tak banyak, ya engkau tau topik yang biasa ia bahas" Balas maria.

"Oh dia pasti membahas bakatku yang tersia-siakan bukan, kenapa aku tidak menjadi tentara" Komentar Kim dengan jijik. "Dan lihat ini, sudah ku duga ia akan menghadiahkan ini kepadaku" Ucap Kim, dari dalam kotak kayu itu Kim mengeluarkan pistol dengan plating emas murni, di samping pistol bertipe M1911A1 ini tertulis inskripsi nama Kim serta motto keluarga Kim. "A deo rex, a rege lex" Ucapnya pelan.

"kau tau bukan itu pistol pemberian kakekmu kepada ayahmu?" Tanya Maria.

"Tentu aku mengetahuinya kenapa ini memberikan benda berhaga ini kepadaku?" Tanya Kim bingung, apa ayahnya memang perduli dengan dirinya.

"Kau anaknya bukan, tentu dia akan memberikan benda berhaga yang ia miliki" Komentar Maria.

"Hmm ya mungkin" Komentar Kim.

"Jadi Luis, kau Luis Elysium bukan, apa kau sudah menceritakan kepada Kim siapa keluargamu?" Tanya Maria sambil merokok.

"Belum sempat" Komentar Luis sambil tersenyum.

"Dia bukan orang yang perduli dan tak suka mencari tau rahasia orang lain, padahal hall seperti ini bukanlah sebuah rahasia, bahkan sudah menjadi rahasia umum" Komentar Maria sambil memainkan rambut hitamnya.

"Hah?" Ucap Kim bingung.

"Ah oke, jadi yang saya tangkap tante pingin aku ceritain siapa keluargaku sama Kim ya" Tanya Luis.

"Iya, karena ia harus mengetahui dirimu bukan?" Tanya Maria tersenyum.

"Baiklah" Ucap Luis tersenyum sambil menyentuh tangan Kim lembut. "Kemarin aku ada mengatakan bahwa aku akan memberi tahukan rahasia siapa diriku bukan?"

"Ada kok sayang?" Tanya Kim.

"Aku adalah Luis Elysium, keluargaku adalah diplomat dari Uni Eropa, keluarga kami telah jadi diplomat ratusan tahun lamanya, di uni eropa kami di kenal dengan Elysium Diplomatic Corps."

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang