Chapter 7.5

134 3 0
                                    


Luis menciumi paha Kim dengan lembut di ranjang, mereka berdua telah berpindah tempat, mungkin seks di kamar mandi memang terdengar hot, berdua dalam satu shower, bergesekan tubuh dalam keadaan sempit, namun itu masalahnya sempit dan licin, terlalu susah bergerak karena ruang yang tak banyak, namun itu masih mending, karena basah tergelincir saat seks juga berbahaya.

Penis Luis sudah begitu keras, namun ia belum ingin memasukan penisnya kedalam Vagina Kim, menurutnya semakin tinggi gairah seksnya, semakin nikmat juga akhirnya, Luis menciumi Kim dari pahanya sampai ke vaginanya. Kim mendesah menikmati setiap sentuhan, semakin Luis mendekati Vagina Kim semakin keras juga desahannya.

Kim sudah menunggu ini dari lama, momen-momen ketika ia bersama dengan Luis, itu yang ia tunggu, dirinya sudah termakan oleh nafsu yang mengelora, ia tak memperdulikan suara desahannya yang sampai terdengar ke luar. Ia hanya ingin fokus bercinta dengan Luis. Tak ada yang lain selain Luis di pikirannya saat ini.

Sambil menciumi paha Kim, Luis mulai menjilati Vagina Kim, tak ada rasa malu lagi bagi keduanya yang sudah termakan nafsu, Luis menjilatinya dengan liar, ia dari tadi sudah menahannya bukan. Aroma tubuh Kim sudah tak asing lagi di hidungnya, lidahnya menjilati sampai kedalam vagina, ia sampai hapal dengan rasa tubuh Kim. Semakin Kim mendesah, semakin semangat juga Luis, ia menjilati Kim sampai ke Klitorisnya, itu membuat Kim semakin tak berdaya.

"Aku menyukai rasa vaginamu" Ucap Luis.

"Ngomong apa sih kampang" Ucap Kim malu.

"Sini kau rasakan sendiri" Ucap Luis langsung mencium Kim. Liur dan cairan vagina kim menyatu menjadi satu di mulut keduanya, "Enak kan" Ucap Luis tersenyum.

"Tau ah" Ucap Kim malu. Sambil melanjutkan mencium Kim Luis menggesek-gesekan penisnya di vagina Kim. Meremas-remas payudaranya ia menyentuh seluruh tubuh kim, ia ingin menyentuh seluruh tubuhnya, ia hanya ingin merasakan seluruh tubuhnya menikmati setiap cm.

"Luis, aku tidak tahan lagi" Ucap Kim mendesah.

"Masukan kalau begitu" Bisik Luis bercumbu dengan Kim. Kim mengambil kondom, dan langsung memasangnya di penis Luis, ia tak bisa menunggu lagi. Ia ingin Luis segera menghancurkannya.

Ia menyentuh penis Luis yang keras dan menggesekannya ke vaginanya, sambil di cium Luis, Kim memasukan penis luis kedalam vaginanya, "masuk, penismu masuk" Ucap Kim tak tahan. Rasanya begitu besar memenuhi seluruh bagian bawahnya, ia tak bisa berbicara ketika Luis mulai menggoyang pinggangnya. Ia begitu menyukai Luis, ia memeluk Luis erat, saat bersama Luis adalah momen yang begitu berharga.

Memandangi Kim, rambut pirangnnya, wajahnya yang biasanya terlihat angkuh tak ada sama sekali saat ini, tergantikan oleh gadis cantik, hanya Luis yang bisa melihat ini. Awalnya ia mencoba untuk berdampingan mengoyangkan pinggangnya, namun Kim tak pernah bisa ikut ritme permainan Luis, Luis lebih berpengalaman ia yang akhirnya selalu di puaskan oleh Luis. Ia selalu terlihat senang setelah menaklukan ku.

Semakin Luis memompa pinggulnya semakin cepat juga Kim berteriak, ekspresi Kim yang tak dapat di jelaskan, keduanya bergerak kesana kemari, mencoba berbagai macam pose. Mandi akan keringat ia memeluk Luis dan menyentuh tubuhnya, ia juga mencuri-curi kesempatan untuk menyentuh tubuh Luis.

Entah sudah berapa kali Kim orgasme, Luis tiada henti-hentinya mengoyangkan penisnya, ia benar-benar ingin menghancurkan Kim saat ini. Ia ingin membuat Kim tak bisa berjalan lagi. Luis memang tipikal liar kalau sudah berhubungan Seks.

Yang membuat Luis tak bisa berhenti, adalah ekspresi wajah Kim, hatinya berdebar-debar setiap melihat ekspresi nafsu Kim, apalagi wajah itu hanya dirinya yang menikmatinya. Mungkin Luis akan cemburu juga kalau melihat Kim dekat dengan lelaki lain. Tapi ia tau Kim tak suka lelaki lain selain dirinya. Ia ingin mengkomsumsi Kim, ia ingin Kim menjadi miliknya, tapi apakah itu hanya pikirannya saat ia nafsu atau memang rasa cintanya?

Akhirnya Kim tergeletak di ranjang, kepalanya menghadap ke ranjang, nafasnya terengah-engah, tak menyangka ia bisa bertahan selama ini, Luis terlihat begitu bertenaga.

"Kau setan atau apa, kenapa kau masih bisa berdiri?" Ucap Kim bingung.

"Hmm gimana ya, aku sehabis seks biasanya malah segar" Ucapnya sambil memeluk Kim.

"Hei tunggu siapa yang perbolehkan kau peluk-peluk!"

"Kau gak mau?"

"Dah lah" Ucap Kim mundur, ia malu untuk berkata iya.

"susah bener bilang kalau kau mau" Ucap Luis sambil meremas payudara Kim.

"Kau ini ya!" Ucap Kim jengkel hendak mencekik Luis untuk kesekian kalinya. Luis malah tertawa sambil meremas payudara Kim, yang mana membuatnya kekalahan tak mampu untuk mencekik Luis. Akhirnya mereka berdua ketiduran di kamar. Mungkin ini kedua kalinya mereka tidur bersama.

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang