Chapter - 5

225 5 0
                                    


Mengenakan pakaian kerjanya Kim bersadar di belakang gedung tempat ia bekerja, di gang sempit ini Kim bisa menghirup udara sore sambil merenggangkan kedua tangannya, ini smoke break Kim di sore hari, mengambil sebatang rokok dan menyalakannya, Kim menghembuskan asap nya ke atas.

Ia masih tak menyangka hidupnya bisa seperti ini, yang ia inginkan adalah ketenangan, tapi kalau di pikir, ia bisa meminta Luis untuk menjauhi dirinya, Luis pasti menuruti perintah Kim, tapi apa yang membuat Dirinya tidak bisa berucap, ia seolah tidak mampu menjauhkan Luis dari dekatnya, bahkan ketika ada Luis seolah pendirian Kim tumbang dengan mudah. Dirinya yang dulunya kuat untuk menjauhi orang sekarang dengan mudahnya jatuh kedalam pelukan Luis. Kim berkacak kepala kenapa ia merasa frustasi apa yang harus ia lakukan dengan Luis.

Luis seolah merasuki kepalanya, bahkan ketika mereka tidak bersama, Kim tak ingin mengucapkan atau mengakuinya, namun akhir-akhir ini saat ia bekerja, ia sering membayangkan wajah Luis, dan bagaimana rasanya ketika mereka berdua berciuman, semakin di pikirkan wajah Luis semakin memerah juga wajahnya.

Mengacak-ngacak kepalanya ia tak paham kenapa wajah Luis terngiang-ngiang di kepalanya, kenapa sekarang ia malah berpikir untuk mencium Luis, perlahan-lahan semakin memikirkan Luis semakin bahagia juga dirinya. Untuk sesaat ia menyerahkan dirinya dan membiarkan pikirannya menjadi liar. Ia membayangkan kalau saja Luis membisikkan kata-kata cinta sebelum mencium dirinya, ia ingin Luis menyentuh bibirnya, memeluknya erat dan. Belum selesai ia berhayal Iore datang menghampiri, ia bekerja di toko sebelah, Iore dan Kim selalu mengambil waktu istirahat yang sama, Iore menatap Kim terbingung-bingung, Kim tak sadar akan kehadiran Iore, ia masih didalam dunia khayalan, wajahnya masih memerah dan tersipu malu seorang diri.

"Kim?" Ucap Iore membuyarkan lamunannya.

"Eh?" Kim terkejut, ia mulai salah tingkah, ia sangat malu wajahnya terlihat oleh Iore. "Oh ada apa Iore?" Ucap Kim cepat mengganti topik dan berharap Iore tak menyadarinya.

"Hmmm" Ucap iore kepalanya terangkat ke atas. Ia berkacak pinggang di depan Kim, ia menyadari bahwa ada yang aneh dengan tingkah laku Kim, seperti biasa ia harus tau.

"Cieee masalah cinta ya" Komentar Iore langsung menusuk, bingo pikir Iore reaksi Kim shock matanya terbelalak melihat Iore. Iore sebenarnya sudah membawa satu informasi penting tentang Kim, tapi ia ingin mengulur-ulur sebelum mengucapkannya. Ia ingin sekali melihat reaksi menggemaskan oleh Kim.

"What the fuck, omong kosong apa ini!" Bentak Kim menggelak.

"Hmm gak usah malu Kim" balasnya sambil mengusap-usap kedua pipi kim.

"Apaan sih" bentak Kim menampar kedua tangan Iore dengan lembut.

"Cewek apa cowok, ayo dong kim kasih tau aku setidaknya cewek atau cowok"

"gada"

"Hmmm, ayolaaaaah"

"No"

"Kim pleaseeeeee....." Ucap Iore menatap kim dengan senyuman.

"Cowok" balasnya menyerah sambil bersandar di dinding dan melanjutkan merokok bersama Iore, ia menyerah karena ia tau Iore sudah membaca reaksinya, semakin lama mengelak maka akan semakin susah, lebih baik menyerah lebih dulu dan ucapkan beberapa kata kemungkinan ia akan puas.

"Hmm, sudah kuduga"

"Apa yang mau di duga sih"

"Hehe, kamu ngelak kayak kemarin gak bisa lagi ya" ucap Iore membicarakan bagaimana Kim saat mereka berdua lari pagi malah kabur.

"Udah berapa lama kalian pacaran?"

"Pacar" Ucap Kim tertawa kecil, ia membuang rokoknya dan kembali menyalakan yang baru. Ia masih bingung bagaimana harus menjelakasn semua ini kepada Iore. Apakah Iore akan mengerti apa yang ia jalani saat ini. Mungkin ia bisa memberi tahukan Iore tentang hubungan mereka, tapi ia takan bisa memberitahukan soal Luis. Ia benci sekali dengan Luis dan benar-benar tak ingin orang tau bahwa ia bersama Luis saat ini.

(18+) Digital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang