04 : Siswa Baru

1.5K 371 232
                                    

^^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^

• Masa lalu itu harus dijadikan pelajaran agar ke depannya menjadi lebih baik dan tidak jatuh di tempat yang sama

***

HAPPY READING

"Siapa nama perempuan itu?"

"Viona."

Haidar bangkit dari kursinya, dia tersenyum karena sudah sekian lama dia mencari dan pada akhirnya dia berhasil menemukan Viona.

"Kerja yang bagus," jawab Haidar kepada laki-laki yang menghadang Viona.

"Gue akan daftar di tempat Viona sekolah," ujar Haidar.

"Baik akan aku urus."

***

Suasana sekolah pagi ini sangat ramai, terlebih lagi suara para Siswi yang sedang membicarakan most wanted di sekolahnya.

"Cowok apa cewek anak barunya?"

"Enggak tau kita lihat aja nanti."

Sedikit percakapan yang sangat menarik bagi mereka, tapi tidak dengan Viona. Viona tidak terlalu perduli dengan siswa baru itu, yang terpenting sekarang dia harus cepat sampai ke kelasnya karena sebentar lagi bell sekolah tanda masuk akan berbunyi.

Pandangan Viona memperhatikan seluruh tempat di dalam kelasnya, matanya tidak melihat keberadaan Andrean.

"Cari apa?" tanya Shella.

"Andrean mana?" balas Viona bertanya.

"Nemenin anak baru keliling sekolah."

Viona menganggukkan kepalanya mengerti, dia langsung ke tempat duduknya dan mengeluarkan buku pelajaran.


"Permisi." Andrean memasuki kelas, entah kenapa Viona tersenyum kecil melihat kedatangan Andrean.

Semuanya fokus terhadap pelajaran yang diterangkan oleh guru di papan tulis. Tiba-tiba suara bell tanda istirahat menggema di seluruh penjuru sekolah, hal ini mengubah fokus para Siswa maupun Siswi.

"Sekian materi pada hari ini. Selamat beristirahat."

Seluruh murid keluar dari kelas dan menuju kantin, sama seperti Viona dia juga pergi ke kantin tanpa teman. Dia sendirian, Rina sepertinya sudah melupakannya.

Setelah mengantri untuk membeli makanan, Viona mencari kursi yang masih kosong dan duduk di sana. Awalnya biasa-biasa saja, sebelum tatapannya seperti melihat seseorang di masa lalunya.

"Apasih! Gak mungkin," gumam Viona menepis pikirannya.

Dia menganggap semuanya hanya ilusi yang diciptakannya sendiri, dia melanjutkan makannya. Raut wajah Viona terlihat sangat tenang seperti tidak ada apa-apa, tapi jauh di dalam hatinya perasaannya sangat tidak tenang.

Setelah menghabiskan makanannya, Viona bergegas untuk masuk ke kelasnya lagi. Dia takut perasaannya benar, dia datang lagi.

TENTANG VIONA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang