19 : Segitiga

661 120 8
                                    

^^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^

• Seakan-akan berada di tengah jembatan yang tidak ada arah yang pasti ternyata sesulit ini mengalami rasa bimbang •

***

HAPPY READING

Sekarang Viona sedang berada di kamarnya dia berusaha untuk mencari tau tentang Adelia adik kelas yang bersamanya di UKS.

Viona menatap layar berada di hadapannya, dia mencoba untuk melacak data Adelia. Tidak membutuhkan waktu yang lama, Viona tersenyum tipis dia berhasil mendapatkan file data yang disimpan oleh sekolah tentang Adelia.

"Ketemu!" teriak Viona senang.

Dengan gerakan cepat dia langsung membuka file tersebut, sepertinya tidak ada yang membantu. Sampai dia menemukan asal sekolah Adelia.

"SMP nya sama kaya Andrean," ucap Viona, banyak tebakan yang hadir di pikirannya.

"Andrean Haidar Adelia kalian ada hubungan apa sih?!" ujar Viona mengacak-acak rambutnya.

"Viona!" Suara mamanya terdengar dari balik pintu kamar Viona.

"Apa ma?" tanya Viona sedikit menjerit.

"Tidur udah malam," ucap mamanya.

Viona langsung menatap jam yang bertengger di dinding kamarnya, dia kaget dia sama sekali tidak menyangka kalau hari sudah larut malam.

"Iya ma Ina tidur," kata Viona. Terdengar langkah kaki, sepertinya mama Viona sudah melangkah meninggalkan kamar Viona.

Viona menutup laptop yang ada di hadapannya, dia memutuskan untuk tidur karena dia sangat butuh istirahat sekarang.

Ketika sedang tertidur raut wajah Viona terlihat seperti gadis kecil nan polos, wajahnya sangat menenangkan seperti tidak ada masalah walaupun realitanya sebaliknya.

***

Viona mengerjapkan matanya pelan, hari sudah pagi Viona bergegas untuk pergi ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya menjadi seragam sekolah. Setelah merasa siap dengan penampilannya Viona langsung menyambar kunci motor yang ada di atas meja.

Perjalanan Viona terasa seperti biasanya, udara pagi yang meresak ke kulit dan suara kendaraan lain entah itu suara motor atau suara mobil.

Motor Viona telah memasuki perkarangan sekolah, dia membelokkan motornya ke arah sebelah kiri untuk memarkirkan motornya di sebelah motor lainnya.

Viona menolehkan kepalanya ke arah motor, "Aman."

Kejadian lalu yang berhasil membuatnya malu tidak akan diulanginya lagi. Dia berjalan dengan santai ke kelasnya, di tengah perjalanan dia berpapasan dengan Alena. Viona biasa saja, dia tidak peduli dengan keberadaan Alena.

Akan tetapi Alena menahan tangan kanan Viona, hal ini mengakibatkan langkah kaki Viona terhenti. Merasa ada yang menahan tangannya, Viona langsung membalikkan badannya. Dia memutar bola matanya malas ketika mengetahui orang yang menahan tangannya adalah Alena. Viona langsung menghempaskan tangan Alena.

"Mau apa?" tanya Viona berusaha untuk tenang.

"Yang lo lihat cukup lo yang tau orang lain jangan!" jawab Alena.

Lagi-lagi dia berubah, ketika di depan Andrean dia menggunakan aku-kamu. Ketika dia berada di depan Viona dia menggantinya menjadi lo-gue.

"Yang punya mata siapa? Yang punya mulut siapa? Siapa lo ngatur-ngatur gue?!" tanya Viona tersenyum sinis.

TENTANG VIONA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang