^^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^
• Ingin menyerah tapi sudah terlanjur berjuang biarlah takdir yang menjawab semuanya •
***
HAPPY READING
Viona melangkahkan kakinya menuju ke kelas. Perasaannya tidak enak, raut wajah khawatir bercampur rasa takut mewarnai wajah Viona pada pagi ini.
Entah apa yang akan terjadi, Viona sendiri tidak mengetahuinya. Banyak bisik-bisik dari para Siswi dengan menyebut nama Andrean.
Viona berusaha untuk tidak perduli sekarang, dia akan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.
Sesampainya di kelas, dia melihat Andrean bersama Alena. Mereka duduk bersebelahan sambil tertawa ria.
Tetesan air mata sedikit demi sedikit keluar dari matanya dan membasahi pipinya. Viona berusaha menahannya, dia menghapus air mata yang sudah terlanjur keluar.
Dia memaksakan untuk tersenyum hari ini, walaupun perasaannya tidak tersenyum.
"Aku rapat dulu."
"Lama?"
"Enggak."
Hanya itu yang Viona dengar, sedikit percakapan yang membuat perasaannya hancur. Tapi, Viona memendam semuanya dia tidak mau terlihat sedih hanya gara-gara perasaannya.
Viona mengikuti pelajaran seperti biasa, tanpa kehadiran Andrean di belakangnya. Andrean ikut rapat untuk membahas event tahunan yang akan diadakan di sekolahnya.
Viona merasakan kepalanya sedikit pusing, itu sebabnya ketika istirahat tiba. Semua orang pergi ke kantin, dan Viona memilih untuk pergi ke UKS untuk beristirahat sebentar.
Dia melangkahkan kakinya memasuki ruangan serba putih tersebut, ternyata di dalam UKS bukan hanya dirinya seorang. Tapi, di dalam sana juga ada orang lain yang tidak Viona ketahui siapa orangnya.
Terdengar suara kecil Viona kaget, dia langsung menuju ke tempat orang tersebut berada. Ternyata orang itu adalah Andrean. Viona terpaku di tempatnya, kakinya seperti sudah melekat dengan lantai. Baru saja Viona ingin melangkahkan kakinya untuk mendekat, tiba-tiba terdengarlah suara Alena.
"Kamu kenapa?"
Tiba-tiba suara Alena terdengar, dari belakang Viona. Viona yang melihatnya langsung berjalan mundur, karena yang ada dipikirannya sekarang adalah dia sudah tidak dibutuhkan.
"Coba aja tadi langsung nemuin Andrean mungkin gue yang sedang bersama Andrean sekarang."
Viona menepis pikirannya sendiri dia kembali ke tujuan awal dia pergi ke sini. Dia istirahat sambil memejamkan matanya.
"Aku harus gimana aku bingung."
Terdengar suara Alena, Viona membuka kedua kelopak matanya dia berinisiatif untuk menolong Alena. Dia sudah mempersiapkan semuanya agar dia terlihat tegar di hadapan Alena dan Andrean.
"Ada apa?" tanya Viona.
Viona bukan mudah dibodohi, jelas dia melihat raut wajah Alena seperti tidak suka. Tapi, Viona berusaha bersikap bodo amat karena dia ke sini untuk membantu bukan untuk bertengkar dengan Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG VIONA [TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Setiap waktu memiliki cerita tersendiri. Kita sebagai manusia harus bisa menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Waktu itu berharga jadi jangan pernah di sia-siakan. Viona, gadis yang menyukai seseorang. Akan tetapi tidak...