10 : Lagu Dan Photo Untuk Viona

909 207 35
                                    

^^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^

• Seperti diharapkan namun terlalu menyakitkan. Seperti kebahagiaan tapi belum tentu akan bahagia •

***

HAPPY READING

Setelah berperang dengan pikiran dan hatinya sendiri, Viona memutuskan untuk mematikan daya handphonenya. Dia lebih mengikuti pikirannya untuk tidak mengangkat panggilan tersebut.

"Akhirnya bisa tidur." Viona membaringkan tubuhnya di atas kasur, dan kelopak matanya perlahan tertutup.

Malam adalah suasana yang sangat menenangkan, malam juga menjadi tempat yang sesuai untuk melepas penat dan melupakan sejenak masalah yang menghampiri kita.

***

Viona terlalu nyaman pada tidurnya, dia belum menyadari kalau langit malam sudah berganti menjadi langit pagi. Sinar matahari pagi hari telah memasuki jendela kamar Viona, cahayanya mengenai sepasang kelopak mata yang masih tertutup rapat.

Perlahan sepasang kelopak mata itu pun terbuka, Viona langsung merubah posisinya menjadi duduk.

Viona santai saja, dia tidak akan terlalu cepat karena hari ini adalah hari perlombaan dilaksanakan. Sedangkan, lomba yang diikuti oleh Viona akan berlangsung pada pukul 10 Pagi.

"Tiga jam lagi," ujar Viona dengan pandangan yang tertuju ke jam yang melekat di dinding.

Viona pergi menuju kamar mandi agar merasa lebih segar. Setelah selesai Viona duduk di kursi meja riasnya. Dia memiliki kulit yang sangat sensitif, itu sebabnya dia tidak menggunakan banyak skincare. Viona hanya menggunakan sedikit bedak, dan polesan tipis lip balm di bibirnya.

Viona memakai pakaian yang simpel dengan tema warna biru dan hitam, setelah merasa puas dengan penampilannya Viona langsung meraih tasnya dan memakainya di salah satu pundaknya dan tali satunya lagi dibiarkannya saja menggantung.

Dia mengambil kunci motornya dan pergi menuju garasi rumahnya. Viona mengendarai motornya dengan kecepatan normal. Karena bagi Viona keselamatan harus diutamakan.

Suasana di sekolah sudah sangat ramai, suara musik lagu yang menjadi hiburan terdengar bersahut-sahutan. Setiap sudut sekolah juga terdapat hiasan yang menambah kesan menarik bagi orang yang melihatnya.

"Viona!" Suara yang tidak asing di telinga Viona meneriakkan namanya.

Viona mencari sumber suara, seperti dugaannya suara itu berasal dari  Shella.

"Kamu lama banget," ujar Shella.

"Masih lama juga lombanya," jawab Viona santai.

Viona dan Shella melangkahkan kakinya tak tentu arah, mereka akhirnya memutuskan untuk menonton perlombaan menyanyi.

Kaget, itu yang dirasakan Viona. Dia kaget karena bertepatan dengan dia datang itu juga adalah waktu giliran untuk Haidar menyanyi.

Haidar dengan pakaiannya yang bertema hitam dan putih, tak lupa pula tangan kanannya membawa sebuah gitar yang sangat Viona kenal. Karena, gitar tersebut adalah hadiah dari Viona untuk Haidar.

"Masih dia simpan," gumam Viona.

Tanpa disadarinya senyuman kecil tercetak tipis di bibir Viona, namun Viona segera menyadarinya dia langsung merubah raut wajahnya kembali.

Viona menikmati lagu yang dibawakan oleh Haidar, suaranya mengingatkannya tentang kenangan bahagia bersama Haidar. Setelah selesai bernyanyi suara riuh tepuk
Menggema menggantikan suara nyanyian haidar.

TENTANG VIONA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang