16 : Bertemu Haidar

744 136 4
                                    

^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^

• Kalian hadir dan melengkapi warna-warna pelangi di kehidupanku walaupun aku tau akan datang hujan sebelum datangnya pelangi •

***

HAPPY READING


Langit malam telah berganti menjadi langit pagi yang sangat cerah, tak lupa pula terdengar suara kicauan burung yang saling bersahutan. Akan tetapi, raut wajah Viona tidak seperti suasana pagi ini tidak ada raut yang cerah yang terdapat di wajahnya.

Dia masih saja berusaha untuk menemukan keberadaan Haidar. Hari ini Viona memutuskan untuk tidak masuk ke sekolah. Ketika dia sedang mencoba untuk melacak keberadaan Haidar lagi tiba-tiba terdapat pesan yang baru saja masuk di layar handphonenya.

Fokus Viona berpindah dia menatap pesan tersebut, ternyata pesan tersebut dari orang yang tidak dikenalnya karena nomor hpnya tidak Viona simpan.

Viona membuka dan membaca pesan tersebut, dia kaget dan bingung.

"Siapa ini? Dia tau dari mana kalau Haidar ada di sekolah?" gumam Viona bertanya-tanya.

Tanpa pikir panjang lagi, Viona langsung mengganti pakaiannya menjadi seragam sekolah. Untung saja dia sudah mandi dan sudah menyusun buku pelajaran hari ini.

Sedikit semprotan minyak wangi, adalah sentuhan terakhir sebelum dia pergi ke sekolah. Viona sekarang sudah berani untuk membawa kendaraan sendiri.

Sesampainya di sekolah, Viona tidak bisa langsung menemui Haidar. Ini semua karena bell tanda masuk sekolah baru saja berbunyi. Alhasil Viona langsung melangkahkan cepat kakinya menuju ke kelasnya.

Viona menghembuskan nafas pelan, untung saja belum ada guru yang datang di kelasnya. Dia langsung masuk dan duduk di kursinya, tak lupa pula mengeluarkan buku pelajaran.

Pandangan Viona memang terlihat fokus ke arah papan tulis yang terdapat banyak angka dan rumus. Walau begitu perasaan dan pikiran Viona bukanlah di sana melainkan di Haidar.

Waktu istirahat telah tiba, tujuan Viona bukanlah kantin melainkan kelas Haidar. Viona langsung memasuki kelas Haidar tanpa permisi dulu.

Viona kaget melihat keberadaan Haidar dengan senyuman tipis, Haidar bersikap seolah-olah dia memang sudah menunggu kedatangan Viona.

Haidar bangkit dari kursinya dan berjalan menuju Viona, "Lo khawatir ya?"

Raut wajah Viona kaget ketika dia mendengar ucapan Haidar, Haidar merespon raut wajah Viona dengan kekehan kecil.

"Udah ayo ke kantin!" seru Haidar.

Viona hanya mengikuti Haidar dari belakang, jujur dia merasa sangat bingung dan dia hanya bisa mengeluarkan rasa kesalnya dalam bentuk kata-kata yang dia ucapkan sangat pelan.

"Bisa-bisanya dia biasa aja padahal gue khawatir!" gumam kecil Viona, dia tidak menyadari kalau indra pendengaran Haidar sangatlah tajam.

"Lo kemana kemarin?" tanya Viona.

"Ada urusan sedikit," jawab Haidar.

"Halah! Sok sibuk lo!" ucap Viona.

"Lo mau pesan makanan apa?" tanya Haidar mengalihkan pembicaraan.

TENTANG VIONA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang