06 : Akhir Pekan

1.2K 301 87
                                    

^^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^

• Melupakan tidaklah mudah ditambah lagi hal yang dilupakan adalah kenangan suram yang selalu menghantui pikiran •

***

HAPPY READING

Hari ini adalah akhir pekan, sebelumnya Viona berniat akan menyelesaikan tugasnya. Tapi, sepertinya Viona melupakan niat sebelumnya malahan dia hari ini berniat akan bermalas-malasan.

"Viona!" Viona kaget mendengar suara Mamanya.

"Bangun udah siang!" Viona mengerjapkan matanya pelan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Iya Mama." Viona mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi agar terlihat lebih segar.

Setelah merasakan rasa dingin yang disebabkan oleh air yang mengguyur tubuh Viona. Viona langsung memakai pakaiannya dan  mengeringkan rambutnya dia pergi ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.

"Pagi MaPa."

"Juga Ina."

Mereka sarapan bersama, semuanya terlihat sangat bahagia dan tentram.

"Viona."

"Kenapa Ma?"

"Kamu mau jalan-jalan gak hari ini?"

"Sama Mama?"

"Iya Papa juga."

"Mau banget," ucap Viona Senang.

Jarang sekali keluarga Viona pergi bersama-sama, ketika mereka hampir pergi datanglah seorang perempuan dengan raut wajah yang sangat menjengkelkan bagi Viona.

"Kak aku minta duit," ucap Perempuan tersebut yang tak lain adalah Adik mama Viona.

"Bukankah kemarin sudah Kakak kasih?" tanya mama Viona.

Papa Viona dan Viona hanya diam mendengar semuanya, mereka sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Walaupun jengah, Viona tidak bisa melawan karena Mamanya sudah memperingatinya untuk tidak emosi.

"Kurang!" jawab tante Viona yang mulai menaikkan suaranya.

Viona tak tinggal diam, dia murka dia tidak tahan melihat Mamanya yang dibentak.

"Cukup!" kesal Viona.

"Tante kenapa harus gini?!" tanya Viona.

"Mama juga perlu uang untuk kebutuhan bukan hanya Tante!" ujar Viona.

"Kalian pelit ya sekarang." Terdengar gelak suara tawa yang menemani suasana di sana.

"Sudah," lerai Mama.

Mama Viona mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikan kepada adiknya itu. Mama Viona tidak mau kalau ini menjadi masalah yang panjang.

Setelah mendapatkan uang, Perempuan itu langsung saja pergi tanpa meninggalkan sepatah kata apapun kepada mama Viona. Mereka yang berada di sana hanya menatap kepergian salah satu keluarga mereka tersebut dan mereka juga hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan.

"Ayo kita berangkat!" ajak Mama Viona.

"Kamu yang sabar ya." Mama tersenyum sambil membalas ucapan suaminya.

Setelah mengunci pintu rumah, mereka bertiga memasuki mobil. Viona duduk di belakang sendirian, Viona sudah terbiasa seperti ini karena dia adalah anak tunggal.

Perjalanan yang ditempuh cukup jauh, hal ini membuat Viona merasa bosan hanya berbekal handphone saja tidak akan menghilangkan rasa bosannya. Akhirnya dia memutuskan untuk memejamkan matanya.

TENTANG VIONA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang