^^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^
• Terkadang kebenaran yang menyakitkan dapat merubah sikap dan perasaan •
***
HAPPY READING
Orang tua Andrean baru saja pulang dari rumah yang ditempati Andrean, akhirnya dia memutuskan untuk membuka handphonenya. Awalnya hanya biasa saja, sampai dia menemukan sesuatu yang menarik dan membuatnya merasa sangat heran.
"Viona baru post poto," gumam Andrean sambil menatap gambar yang baru saja Viona posting.
Kemudian fokusnya berpindah menjadi ke arah kata-kata yang menemani postingan tersebut. Pikiran Andrean berkelana ke beberapa menit sebelum dia melihat gambar ini.
"Kata-katanya sama," gumam Andrean.
Iya kata-kata yang di buat oleh Viona dan yang dia tulis di dekat poto Viona sama. Padahal mereka berdua tidak ada komunikasi antara satu sama lain.
Waktu begitu cepat berlalu, hari sudah larut malam. Andrean memutuskan untuk tidur karena besok dia harus sekolah.
***
Sinar mentari pagi sangat cerah, hal ini sedikit mengganggu pandangan Viona dia menutupinya dengan telapak tangannya. Setelah merasa posisinya sudah tidak terlalu silau, Viona pun menurunkan tangannya. Dia melangkahkan kakinya menuju ke kelas XII IPA 5. Di dalam kelas ternyata sudah banyak orang di dalamnya.
"Minggu depan kita ujian loh gimana ya gue takut," bisik-bisik yang keluar dari mulut para siswi yang sedang berkumpul.
Viona menepuk jidatnya pelan, "Astaga gue kan udah kelas 12."
"Lo pikir?" tanya Laki-laki yang baru saja datang dan mendengar ucapan Viona.
"Gue masih SD," jawab Viona polos.
Laki-laki tersebut menyelonong lewat saja, dia tidak merespon ucapan Viona yang sedikit aneh.
"Kacang!" ucap Viona kepada laki-laki yang duduk di belakangnya. Tak lain laki-laki tersebut adalah Andrean.
Andrean menaikkan sebelah alisnya, hal ini membuat rasa kesal Viona bertambah. Dia langsung memutarkan badannya ke depan dengan posisi membelakangi Andrean.
Viona sekarang sedang duduk di bangku taman sekolah, dia memandang jauh ke depan seraya diam. Helaan nafas pelan pun terdengar.
"Udah hampir ujian. Gue belum bisa bersama Andrean. Apa mungkin nanti?" ucap Viona bertanya-tanya.
Viona mengernyitkan dahinya dan memandangi seseorang yang berada tak jauh di depannya. Ternyata Adelia melangkah menjauh, sepertinya dia menyadari kalau ada sepasang mata yang memperhatikannya.
Akhirnya Viona memutuskan untuk membuntutinya dari belakang, banyak rintangan yang Viona lalui mulai dari Adelia yang menghadap ke belakang dan sempat kehilangan jejak keberadaan Adelia.
Tenyata tujuan perjalanan Adelia adalah ruang musik, Viona berdiri di balik dinding seraya mengintip untuk memastikan tujuan Adelia pergi ke ruang musik.
"Sini!" ucap Adelia sedikit kuat. Hal ini membuat Viona langsung melihat siapa orang yang sudah di panggil oleh Adelia.
Viona terperanjat kaget, ternyata orang tersebut adalah Andrean. Iya Adelia bertemu dengan Andrean di sini. Viona merasa kesal, akan tetapi dia juga berpikir bisa jadi hari ini dia akan mendapatkan penjelasan tentang semua rasa kebimbangan yang ada di pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG VIONA [TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Setiap waktu memiliki cerita tersendiri. Kita sebagai manusia harus bisa menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Waktu itu berharga jadi jangan pernah di sia-siakan. Viona, gadis yang menyukai seseorang. Akan tetapi tidak...