^^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^
• Tidak peduli dengan semua keadaan yang terpenting sekarang adalah menyelamatkan •
***
HAPPY READING
Setelah memanjat pagar Andrean sekarang sudah berada di dalam perkarangan rumah Viona. Dia berjalan mengendap-endap secara perlahan.
Dia memperhatikan sekeliling tempat doa berdiri, merasa aman. Andrean menyusup masuk ke dalam rumah Viona. Pintunya sudah didobrak hal ini memudahkan Andrean untuk masuk ke rumah Viona.
Andrean melihat ke semua arah, akan tetapi dia sama sekali tidak menemukan keberadaan Viona.
"Maksud lo apa!" teriak Viona.
"Lo mau harta?! Ambil ambil semuanya!" ucap Viona murka.
Andrean hanya melihat sedikit, agar keadaan jadi tidak semakin kacau.
"Iya gue mau harta kalian!" ucap seorang wanita yang terlihat seumuran dengan mama Viona.
"Lo perlu belajar!" tegas Viona.
"Tau apa lo jangan kelewatan gue tante lo!" gertak wanita tersebut yang tak lain adalah adik dari mamanya.
"Belajar bersyukur!" sambung Viona.
Plak, satu tamparan berhasil mengenai pipi Viona. Viona hanya diam dia tidak mau melawan tantenya sendiri. Tiba-tiba tangan Viona di tarik, oleh karena pergerakan tersebut terlalu tiba-tiba Viona merasa tidak siap alhasil dia terseret.
Tantenya seperti tidak memiliki hati, dia sudah dibutakan oleh harta, harta, dan harta. Tubuh Viona dihempaskan nya, ini mengakibatkan kepalanya membentur dinding.
Andrean yang melihatnya sangat geram, dia tidak bisa bersabar lagi sekarang.
"Berhenti!" tegas Andrean. Terlihat jelas raut wajah tante Viona sedikit pucat karena dia baru menyadari kalau ada orang lain di sini.
"Lo siapa berani sekali masuk tanpa izin!" ucap tante Viona.
"Tante sendiri kenapa ke sini? Mau uang? Tapi memaksa itu bisa dikatakan maling!" gertak Andrean.
Ternyata ucapan Andrean membuat tante Viona naik pitam, dia sangat murka dia sangat tersinggung dengan apa yang dikatakan oleh Andrean.
"Sekarang lebih baik tante pergi! Atau saya telpon polisi?!" teriak Andrean.
Merasa tidak ada pilihan lagi, tante Viona memutuskan untuk pergi dari sana. Akan tetapi dia masih saja sempat, menyeret Viona dengan cara memegang pergelangan tangannya. Andrean kaget dia langsung menahan tangan Viona yang satunya.
Usaha Andrean tidak sia-sia, tante Viona telah pergi menjauh. Sekarang Andrean fokus terhadap kondisi Viona. Ketika dia mengusap kepala Viona, dia kaget ternyata ada bercak berwarna merah. Ini pasti disebabkan oleh benturan keras yang Viona dapatkan.
"Andrean," ujar Viona pelan.
Setelah itu kedua mata Viona tertutup rapat, dia pingsan. Andrean menjadi kalang kabut dia bingung bagaimana cara membawa Viona ke rumah sakit.
Akhirnya dia menelpon Rian untuk meminta bantuan, tanpa pikir panjang lagi dia langsung menelpon Rian dan menyuruhnya datang menggunakan mobil.
Tidak butuh waktu lama, mobil yang Rian kendarai sudah berada di perkarangan rumah Viona. Andrean langsung membawa Viona masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG VIONA [TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Setiap waktu memiliki cerita tersendiri. Kita sebagai manusia harus bisa menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Waktu itu berharga jadi jangan pernah di sia-siakan. Viona, gadis yang menyukai seseorang. Akan tetapi tidak...