25. Senja Untuk Viona

546 99 27
                                    

^^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^

•  Melihat senja saja aku bisa merasa bahagia apalagi melihat kamu menjadi milikku mungkin rasa bahagiaku akan berpangkat tiga •

***

HAPPY READING


Viona tersenyum-senyum sendiri dia menyadari kalau warna pakaian yang dia gunakan kontras dengan warna hoodie yang Andrean gunakan. Hal ini tak luput dari penglihatan Haidar, dia merasa heran dengan sikap Viona.

"Kenapa?" tanya Haidar tiba-tiba.

"Gak ada apa-apa," jawab Viona.

"Kenapa ketawa?" tanya Haidar lagi.

"Terserah dia," jawab Andrean. Lagi-lagi hak Viona untuk menjawab pertanyaan sudah direnggut oleh seseorang yang tak lain adalah Andrean.

"Ayo kita ke sana!" teriak Viona, kemudian dia berlari kecil mendekati pantai.

Andrean dan Haidar, mengikuti Viona dari belakang. Mereka sudah terlihat seperti penjaga yang sedang menjaga seorang putri dari sebuah istana yang indah.

"Kita di sini sampai sore ya," pinta Viona.

Sangat jelas kalau Andrean dan Haidar akan menolak keinginan Viona. Kalau mereka berada di sini sampai sore, bisa-bisa mereka pulang malam dan ini tidak sesuai dengan perintah dari mama Viona.

"Lo mau lihat senja?" tanya Andrean.

"Iya mau banget," kata Viona memohon.

Andrean menatap Haidar, kemudian dia pun tersenyum hangat.

"Iya boleh tapi jangan terlalu sore!" kata Andrean. Viona tersenyum sangat lucu Andrean tidak bisa menahan tangannya. Tangannya meraih ke atas kepala Viona dan mengusap lembut rambut Viona.

Andrean sadar kalau yang sudah dia lakukan ini salah, lain hal dengan Viona dia malah merasa sangat senang ketika Andrean mengelus lembut puncak kepalanya.

Viona memutuskan untuk duduk di atas pasir pandangannya mengarah ke arah pantai yang terbentang luas. Langitnya hampir berubah menjadi warna jingga. Viona sangat menyukai senja karena baginya dengan melihat itu perasaannya menjadi sangat tenang seperti tidak ada masalah.

Sama seperti Andrean, dia juga menatap air yang terbentang luas di hadapannya. Tak sengaja pandangannya melirik ke arah Viona yang sedang duduk manis. Sedikit lekungan di bibinya terlihat menghasilkan senyuman.

Andrean mengambil handphonenya dan membuka kamera. Dia mengambil gambar Viona secara diam-diam.

Tidak terasa sinar warna jingga telah menyelimuti langit di sana. Viona tersenyum senang sudah lama dia tidak melihat ini semua. Tak ingin kehilangan kesempatan Viona langsung membuka kameranya dan mengambil gambar pemandangan yang dia lihat.

"Lo suka?" tanya Haidar.

"Banget. Makasih ya!" ujar Viona senang. Viona melirik ke sebelah Haidar dia tidak menemukan keberadaan Andrean.

"Rean mana?" tanya Viona.

"Itu dia duduk di sana." Pandangan Viona langsung mengarah ke tempat yang ditunjukan oleh Haidar.

"Kita ke sana yuk!" Tanpa menunggu respon Haidar, Viona langsung saja berdiri dan berjalan menuju ke tempat Andrean duduk.

Haidar yang melihatnya menampilkan ekspresi wajah yang tak bisa diartikan.

TENTANG VIONA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang