^^ Klik Vote dan tinggalkan Komentar ^^
• Tidak perduli dengan apa yang sudah terjadi jika rasa nyaman itu datang semuanya akan merubah perasaan seseorang •
***
HAPPY READING
Pagi hari yang begitu cerah, tapi tidak dengan raut wajah Viona sepertinya dia sangat tidak bersemangat untuk ke sekolah hari ini. Mungkin karena Shella tidak ada lagi di sekolah ini.
"Ma Ina izin ya hari ini," ujar Viona dengan suara yang lesu.
"Jangan Ina kamu udah kelas 12 ini masa akhir SMA Ina," ucap mama Viona. Viona yang mendengarnya langsung mengingat ucapan yang pertama kali dia ucapkan ketika berada di kelas XII IPA 5.
"Iya gue harus rajin karena ini masa akhir gue di SMA," gumam Viona yang mulai semangat.
Viona sekarang sudah berada di sekolah, dia memasuki kelasnya yang pertama kali dilihatnya adalah Andrean. Andrean terus saja menatap Viona. Sikap Andrean yang seperti inilah yang membuat Viona semakin mengharapkan perasaannya terbalas.
"Viona!" ucap Alena memanggil nama Viona.
Viona sama sekali tidak merespon ucapan Alena. Walaupun begitu sesekali pandangan Viona melirik Alena yang berdiri tidak jauh dari meja Viona.
Merasa tidak mendapatkan respon dari Viona, Alena menjadi kesal tapi semuanya dia tahan karena ada Andrean yang sedang melihatnya.
"Pagi Rean!" sapa Alena dengan senyuman manis.
"Juga. Kamu ngapain ke sini?" tanya Andrean.
"Ada hal yang penting yang mau aku kasih tau Viona," balas Alena.
Andrean menganggukkan kepalanya tanda paham. Alena kembali fokus kepada Viona, dia langsung menarik tangan Viona. Viona yang tak siap dengan gerakan Alena itu menjadi kaget dan sangat kesal.
Viona menghempaskan tangannya, alhasil tangan Alena yang mencengkram tangan Viona terlepas.
"Lo mau ngapain sih?!" tanya Viona.
"Ikut aku dulu ya," jawab Alena dengan nada suara yang lembut.
Viona jengah, Alena memang memiliki wajah dua. Di satu sisi dia bersikap sangat manis, dan di sisi yang lain dia bersikap sangat pahit.
Viona melangkahkan kakinya mengikuti Alena. Sebenarnya Viona sangat malas untuk menyetujui ini, tapi apa boleh buat dari pada akan terjadi adu mulut lebih baik dia mengikuti Alena yang Viona sendiri tidak mengetahui tujuannya.
"Kenapa sih?" tanya Viona ketika mereka sudah berhenti berjalan.
"Lo yang kenapa!" balas Alena yang membentak.
"Bagus," ujar Viona bertepuk tangan.
"Seorang gadis yang memiliki dua sifat yang sangat bertolak belakang!" sambung Viona dan di akhiri tertawa kecil.
Alena diam, dia menyadari kalau yang diucapkan oleh Viona itu memang benar adalah sifatnya.
"Lo suka Andrean?" tanya Alena.
"Enggak," balas Viona santai.
"Kalau gitu lo jangan deket-deket sama dia!" kata Alena.
"Apa hak lo?" tanya Viona yang membuat Alena terdiam.
"Gue sama Rean udah deket dan lo cuma menjadi benalu di antara kita!" jawab Alena tak mau kalah.
"Dekat tanpa status? Lo gak ada hak!" bentak Viona. Viona langsung pergi dan meninggalkan Alena sendirian. Dia tidak mau menghabiskan banyak waktu untuk meladeni Alena yang sangat tidak jelas baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG VIONA [TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Setiap waktu memiliki cerita tersendiri. Kita sebagai manusia harus bisa menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Waktu itu berharga jadi jangan pernah di sia-siakan. Viona, gadis yang menyukai seseorang. Akan tetapi tidak...