"Grac, Grac, Gracia! Aduuuuh ini kenapa nih anak orang? Dibilangin daritadi jangan minum kebanyakan gamau dengerin apa kata gue sih, jadi gini kan hasilnya." Dumel Alwi.
"Udah Wi, biar gue aja yang bawa Gracia ke kamarnya," ujar Jason baik hati.
"Eeh Jason, jangan nyari masalah lo, entar lo diliat bopong Gracia sama Cellos gimana? Brabe urusan dah." Kata Alwi masih dengan paniknya.
Acara makan malam sudah dari 2 jam yang lalu usai, tinggal acara bebas aja, seperti misalnya nge'bar. Gracia baru saja tertidur di meja makan dan kepalanya sangat sakit akibat terpengaruh minuman wine.
Jason bodoamat sama resiko diliat Cellos membopong Gracia ke kamarnya, ia hanya ingin menolong Gracia, thats it.
"Aduuuuuh pusing!" Teriak Gracia ga beraturan. Ia tak sadar tengah dalam dekapan Jason menuju kamarnya.
Sampai dikamarnya.
Jason menidurkannya di ranjang dengan posisi yang benar, dilepasnya high heels Gracia, dan diselimutinya sampai bahu. Gracia tertidur pulas. Jason masih suka memperhatikan wajah lugu Gracia itu ketika tertidur. Ia tak sadar dirinya sedaritadi senyum-senyum sendiri melihat Gracia.
~
Pagi hari yang cerah. Sudah menunjukkan pukul 9.00 am, dan sebagian besar banyak yang telat datang ke aula seperti yang sudah ketua umumkan kemarin bahwa jam 9 sudah akan dimulai kegiatan.
"Duuuh Gracia kemana sih?" Tanya Cacil.
"Kayaknya dia belum bangun deh." Jawab Ria Ricis.
Yang terjadi adalah...
"Duuuh telat nih gue. Aduh, ke aula gak ya? Aaah gausah deh, entar gue dimarahin ketua pasti karena telat." Gumam Gracia bimbang.
Tuuuuut tuuuuuut!
Panggilan dari Cellos.
"Halo..."
"Haloo bby, kamu dimana? Acara mau dimulai sekarang."
"A-aku gaenak badan nih. Bilangin ya aku ga ikut acara hari ini." Kata Gracia bohong.
"Hah? Kamu sakit? Kenapa baru bilang sih?"
"Ya kamu baru telpon aku."
"Yaudah deh, kamu istirahat aja ya, nanti aku tengokin kamu kesana. Daaaa."
Tuuuut! Sambungan terputus.
"Iiih, bukannya tengokin sekarang kek. Malah mentingin acara-_-" gerutu Gracia kesal.
"Kamu ga ke bawah?" Tanya orang tiba-tiba di belakang Gracia. Ia kaget dan segera berbalik badan.
"Astaga, kukira ketua. Fyuuuuh.... owh, ng-ngga, a-aku, kurang enak badan, jadi absen dulu." Jelasnya gelagapan.
Gracia ingat kok orang yang didepannya sekarang ini adalah yang semalam satu meja makan dengannya, Alwi, dan Jessica Puteri.
"Itu karena kamu kebanyakan minum semalam, atau mungkin masuk angin, sebab dress kamu terlalu terbuka." Ujarnya.
Gracia memalingkan wajahnya. Ia sedikit malu sama Jason.
"Aku mau istirahat dulu ya,"
"Tunggu Jane...high heels kamu semalam aku letakin di balkon kamar kamu. Soalnya kotor kan, biar bisa kamu bersihin nanti."
("What? Dia tahu letak high heels gue? Jangan-jangan semalam,")
"Kamu masuk ke kamar aku semalam? Hah? Ka-kamu ngga-,"
"Tenang Jane, aku ga ngapa-ngapain kok. Aku cuma bantuin kamu aja. Mana mungkin kamu bisa jalan sendiri ke kamar dalam keadaan mabuk." Jelas Jason.
"Ok, makasih." Gracia segera berlalu ke kamar. Ia masih ga percaya sama apa yang Jason jelasin tadi. Jadi, ia mengunci kamarnya.
~
Hari beranjak siang. Waktu istirahat pun tiba.
"Los, lu ga tengokin Gracia sekarang aja? Entar ngambek lagi loh, awas." Kata Aldo mengingatkan.
"Owh iya Gracia, hmmm, nanti aja ah, palingan sekarang dia lagi tidur." Kata Cellos dengan santainya.
"Lu yakin?" Tanya Aldo sekali lagi.
"Yakinlah. Kalau dia ga lagi tidur, pasti dia udah balas chat gue."
Yang sebenarnya...
Gracia lagi mencoba mengingat kejadian-kejadian semalam, saat dirinya mulai hilang kesadaran.
("Gue memang ngerasa ada yang gendong gue semalam. Tapi, gue ga liat jelas wajah orangnya,") bhatin Gracia bertanya-tanya pada dirinya.
Tok tok tok!
Ada yang tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya. Feeling Gracia adalah Jason. Maka dia berhati-hati dalam membuka pintu.
"Gracia, kamu beneran sakit?" Tanya orang yang mengetuk pintu kamarnya itu yang adalah Fanji, sang ketua.
"Sudah makan? Nanti minum obat ini ya, obat ini bisa memulihkan kesehatan kamu." Ujar sang ketua sambil memberikan Gracia sebuah obat penurun demam.
"Makasi banyak kak Fanji, maaf kalau aku ga beritahu kak Fanji dulu kalau aku izin dari kegiatan hari ini."
"It's okay. Tadi pagi sudah ada yang bilangin kok kalau kamu sakit."
"Siapa kak?"
"Jason William Winata. Katanya kamu minum banyak semalam. Jangan gitu lagi ya kalau besok paginya ada acara, biar ga kayak gini jadinya, kan kamu jadi melewati momen kebersamaan bersama yang lainnya." Tegur sang ketua.
"Iya kak, maafin aku."
"Yasudah, kamu istirahat saja ya di kamar." Ketua berlalu.
"Jason? Jason yang kasi tau ketua? Kupikir Cellos-_-"
To be continued~
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANNA MARRY YOUR DAUGHTER[THE END]
Teen FictionBASED ON FAKE STORY OF TIKTOK😜 ____________________________ Special POV ::: JASON WILLIAM WINATA Anak tiktokers pasti tau siapa dia, atau sekedar nonton video-video di tiktok, mungkin Jason pernah hadir di FYP kalian😋 tanpa kalian sadari, Jason su...